Berita TeknologiTekno

Begini Alasan Telkomsel Masih Blokir Netflix di Indonesia

Hampir genap empat tahun Netflix diluncurkan di Indonesia, namun bagi pelanggan Telkomsel Group masih belum dapat menikmati Netflix sampai saat ini. Hal tersebut dirasakan oleh pengguna Indihome, Wifi.id hingga pengguna Telkomsel sendiri.

Telkom Group memang sengaja memblokir Netflix mulai 2016 lalu, tahun pertama Netflix diluncurkan ke Indonesia. Pemblokiran tersebut tentu ada alasan.

Alasan Telkom Blokir Netflix

Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia Faizal Djoemadi menyebutkan jika Telkom sebenarnya tidak ada niat untuk tidak mendukung Netflix sebagai platform streaming lain seperti Iflix atau Hooq.

“Semua yang bermain di over the top (OTT) diperlakukan sama, tanpa ada pengecualian termasuk juga dengan Netfix,” cetus Faizal.

Jika dilihat dari bisnis, pada dasarnya sudah ada kesepakatan untuk bagi hasil. Namun karena ada satu hal yang mengganjal, dan belum menemukan titik terang soal konten.

“Netflix tidak memenuhi persyaratan itu, yaitu menarik konten yang dianggap bermasalah dalam waktu 24 jam,” jelas Faizal dalam sebuah wawancara dengan KRAsia, seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Kompas.com.

Itulah alasan utama bagi Telkom Group untuk memblokir Netflix 2016 lalu.

Dian Rachmawan selaku Direktur Consumer PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) saat itu menyebutkan jika Netflix tidak memiliki izin atau bisa dibilang tidak sesuai dengan aturan di Indonesia.

Netflix menurut Dian, banyak mengandung konten yang tidak diperbolehkan tayang di Indonesia, termasuk konten pornografi.

Faizal lalu membandingkan Netflix dengan layanan HBO. Jika ada konten di HBO yang dilaporkan oleh pelanggannya, seperti muatan pornografi atau kekerasan. Maka Telkom akan meminta pihak HBO untuk menarik konten tersebut, lalu mereka mau memenuhi permintaan tersebut.

Lalu kenapa ada sebagian operator yang menyediakan akses terhadap konten Netflix? Menurut Faisal, dari sekian operator masing-masing memiliki kepentingan dan strategi bisnis yang berbeda.

Mereka memberikan akses ke Netflix atau OTT lain yaitu bertujuan untuk mencari pendapatan hanya dari layanan datanya. Namun tidak dengan Telkom yang sudah punya banyak produk layanan digital.

“Kami menyatukan semua konten di layanan digital kami. Itulah menjadi kewajiban Telkom untuk memastikan tidak ada konten yang berbahaya di produk kami,” ungkap Faizal.

Salah satu produk yang kami maksud adalah paket hiburan MAXstream yang sudah menayangkan tayangan film dan serial dari platform steraming seperti Hooq, Iflix, Catchplay dan Viu.

Di samping itu, ia juga mengklaim jika Telkom lebih baik dibandingkan dari operator lain. Indihome mencatat sudah ada 7 juta pelanggan mereka. Angka tersebut diklaim lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya seperti Biznet dan MyRepublic punya Sinar Mas.

Sedangkan per kuartal III-2019 lalu, Telkomsel memiliki 170,9 juta pelanggan. Jika dilihat dari jumlah tersebut, hampir 65 persen adalah pengguna data.

Kominfo Meminta Menyelesaikan Cepat Masalah Telkom Group dengan Netflix

Sementara terkait dengan pemblokiran ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate juga meminta supaya Netflix dan Telkom Group untuk menyelesaikan secara business to business.

Pada kesempatan yang berbeda, Head of Corporate Communications for Southeast Asia, Netflix, Leigh Wong mengungkapkan jika pihak terus melakukan diskusi dengan PT Telkom.

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks