Filter by Kategori
TeknoTips

Begini Cara Bikin Portofolio Gratis Pakai Google Drive Agar Dilirik HRD

Optimalkan lamaran kerjamu! Ikuti cara bikin portofolio online gratis pakai Google Drive ini agar dilirik HRD.

Di era digital ini, melamar pekerjaan bukan lagi sekadar mengirimkan berkas lamaran biasa. Kini, para pencari kerja dituntut untuk tampil lebih profesional dan terorganisir, salah satu caranya adalah dengan memiliki portofolio online. Kamu bisa dengan mudah bikin portofolio pakai Google Drive yang rapi dan menarik.

Kamu bisa menyimpan berbagai dokumen penting seperti CV, hasil desain, tulisan, sertifikat, hingga surat rekomendasi dalam satu wadah. Hanya dengan satu tautan, seluruh informasi penting tentang diri kamu bisa dibagikan dengan praktis kepada HRD.

Kali ini Dafunda Tekno akan membahas tips agar portofolio milikmu di Google Drive terlihat profesional dan siap mendukung proses lamaran kerja.

Cara Bikin Portofolio Gratis Pakai Google Drive

Cara Bikin Portofolio Online Gratis Pakai Google Drive
Image: YT Rachel Wintemberg

1. Buat Folder Utama Portofolio yang Rapi

  • Pertama, buka Google Drive dan buat folder baru untuk melamar kerja.
  • Kemudian gunakan format penamaan profesional: Portofolio_NamaAnda_Tahun.
  • Hindari penamaan asal, seperti “Lamaran Aku” atau “Untitled.”
  • Nama folder yang rapi mencerminkan kepribadian dan kesiapan pelamar.
  • Folder menjadi identitas digital saat dibagikan melalui tautan di email atau CV.
  • Berikan kesan profesional sejak awal.

2. Kumpulkan dan Unggah Dokumen Penting yang Relevan

  • Buat folder utama untuk lamaran kerja.
  • Kemudian isi folder dengan dokumen-dokumen pendukung yang relevan:
    • CV
    • Surat lamaran
    • Salinan ijazah
    • Sertifikat pelatihan
    • Contoh hasil karya (jika ada)
    • Surat rekomendasi
  • Gunakan format umum seperti PDF atau JPG untuk semua file.
  • Beri nama file dengan jelas dan rapi (misalnya: CV_NamaLengkap.pdf, Sertifikat_UIUX_2024.pdf).
  • Penamaan yang lugas membantu perekrut menelusuri portofolio.
  • Hindari dokumen berantakan atau nama acak untuk menjaga profesionalisme.

3. Kelola File agar Terstruktur dan Mudah Dipahami

  • Portofolio harus lengkap dan terstruktur dengan baik.
  • Buat subfolder untuk mengelompokkan dokumen (misal: “Sertifikat”, “Hasil Karya”, “Dokumen Pribadi”).
  • Atur file berdasarkan kategori atau prioritas (dari yang paling penting hingga pelengkap).
  • Tambahkan file Google Docs berisi daftar isi atau penjelasan singkat tentang setiap dokumen.
  • Memudahkan perekrut memahami isi portofolio tanpa membuka setiap file.
  • Struktur yang rapi mencerminkan kemampuan organisasi dalam bekerja.

4. Atur Izin Akses Folder untuk Kemudahan Perekrut

  • Setelah menyusun portofolio, atur izin akses folder.
  • Klik kanan pada folder portofolio, pilih opsi “Bagikan.”
  • Ubah pengaturan menjadi “Siapa saja yang memiliki link dapat melihat.”
  • Pastikan perekrut dapat mengakses portofolio tanpa kendala teknis.
  • Hindari pengaturan “Hanya saya” atau “Terbatas” untuk mencegah kesan kurang siap.
  • Periksa semua file di dalam folder agar mengikuti pengaturan akses yang sama.
  • Pastikan tidak ada file penting yang terkunci.

5. Cantumkan Tautan Portofolio di CV atau Surat Lamaran

  • Bagikan portofolio kepada perekrut dengan tepat.
  • Salin tautan folder Google Drive dan sematkan di akhir CV atau surat lamaran.
  • Gunakan layanan pemendek tautan seperti bit.ly untuk tampilan yang lebih rapi (contoh: bit.ly/PortofolioNamaAnda).
  • Pastikan tautan dapat diklik langsung oleh HRD.
  • Tambahkan konteks, misalnya: “Untuk melihat portofolio lengkap saya, silakan kunjungi tautan berikut.”
  • Pendekatan ini mencerminkan persiapan yang serius dan profesional.

Suka makan Mie Ayam

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.