Inilah 7 cara jitu agar bisa terhindar dari Tinder Swindler.
Seperti yang kita ketahui, film dokumenter Netflix, The Tinder Swindler, kini sedang ngetop-ngetopnya. Pokoknya film dokumenter ini lagi hit banget deh dimana-mana. Kalau belum nonton, langsung deh nonton.
Nah intinya sih film ini mengisahkan 3 orang wanita yang pada tahun 2018 dan bahkan sebelumnya, menjadi korban scamming melalui aplikasi kencan top Tinder. Ketiganya secara kebetulan sama-sama dekat dengan sosok pria bernama Simon Leviev.
Awalnya, ketiganya dijanjikan untuk menikah. Namun lama-kelamaan Simon malah menggasak habis uang mereka untuk kepentingan foya-foyanya. Dan faktanya bukan hanya Simon dan ketiga korbannya ini saja, satu-satunya skandal scamming dari Tinder ini.
Faktanya banyak juga peristiwa serupa yang terjadi pada wanita bahkan pria lainnya. Dan juga bukan hanya melalui Tinder saja. Bahkan aksi scamming inipun juga terjadi melalui situs atau aplikasi cari teman atau jodoh lainnya.
Nah tentunya, kita gak mau bukan menjadi salah satu korbannya? Oleh karenanya, yuk langsung saja simak 7 cara jitu agar bisa terhindar dari Tinder Swindler berikut ini.
Contents Navigation
Cara Terhindar Dari Tinder Swindler
1. Jangan Gunakan Nama Lengkap/Asli
Cara jitu agar bisa terhindar dari Tinder Swindler yang pertama adalah jangan menggunakan nama asli atau kalaupun pakai nama asli, jangan pakai nama lengkap. Pakai saja nama panggilan atau pakai nama samaran.
Mengapa? Hal ini agar terhindar dari hal-hal yang gak kita inginkan tentunya. Karena bahkan kita sudah baik banget kelakuannya, tetap saja orang yang ingin menjahati kita itu ada.
Juga faktanya seperti yang kita lihat dalam film dokumenternya, bahkan ketiga korban Simon yang sudah menggunakan nama panggilan atau mungkin nama palsu saja, masih menjadi korban pria asal Israel ini bukan?
2. Gak Usah Sharing Yang Terlalu Detail
Cara jitu agar bisa terhindar dari Tinder Swindler selanjutnya adalah gak usah membagikan hal-hal yang terlalu detail. Karena seperti hal-nya poin nama panggilan atau nama palsu sebelumnya, detail yang kita bagikan adalah sasaran empuk bagi mereka-mereka yang ingin jahat degan kita.
Apalagi kalau kita (ya siapa tahu aja he..he) membagikan nomor kartu kredit atau ATM. Jadi intinya sih bagikan saja detail yang super umum.
Seperti, tanggal lahir, lokasi tinggal UMUM (contoh: Jakarta, Beksi, Tangerang), hobi, dan profesi (jabatan kerjanya saja gak usah masukin juga tempat perusahaan kerjanya). Udah itu saja guys. Kalau calon pacar ingin nanya lebih jauh, toh ia bisa langsung bertanya lewat pesan pribadi (PM) bukan?
3. Langsung Ajak Ketemuan
Oke sedikit berbeda degan yang diceritakan dalam filmnya, faktanya banyak juga kok yang kena scamming walau belum ketemuan. Jadi ya Cuma dari ngobrol/PDKT online secara intens, lalu modusnya sama yaitu ia akan meminta uang kita.
Nah biasanya kalau melalui online ia akan berpura-pura kalau ia membutuhkan uangnya untuk mengobati orang tuanya yang sedang sakit keras (biasanya menggunakan penyakit Kanker). Nah setelah itu kalau kita ajak untuk ketemuan langsung, ia selalu menolak dengan berbagai alasan.
Logikanya nih, kalau memang sudah serius banget dengan kita, masa iya untuk ketemuan 1-3 jam saja gak bisa? Sedangkan teman dekat aja kalau ketemuan sama kita, bisa lebih lama dari itu bukan?
Juga alasan lainnya disini, dengan kita langsung ajak ketemuan, kita jadi bisa tahu apakah foto dan kepribadiannya sesuai dengan yang kita kira selama berminggu-minggu atau berhari-hari PDKT dengannya.
Ya intinya sih sekali lagi, kalau sudah minta duit terus susah pula kita ajak ketemu, fix ia cuma ingin mainin kita aja atau bahkan scammer ulung.
4. Jaga Sikap
Nah kalau kita lihat dalam film dokumenternya, “kehebatan” yang Simon miliki sehingga ia “sukses” menipu korbannya adalah ia memiliki satu trik jitu. Ia menggunakan “ilmu” rayuan ala Don Juan-nya yang maut sehingga membuat calon korban langsung klepek-klepek.
Dan gokilnya, ia bisa melakukan ini dalam 2-3 kali pertemuan pertamanya saja. Nah sebenarnya kalau misalkan calon korbannya tidak gampang terpengaruh atau klepek-klepek, kejadian Tinder Swindler ini gak akan kejadian sama sekali.
Nah jadi maksudnya disini (dan ada hubungannya dengan poin nomor 2), baik kita sedang atau sudah dekat nan romantis, tetaplah jaga sikap. Jangan langsung termakan bujuk rayu romantisnya. Tetap pertahankan gengsi TAPI tetap baik terhadapnya.
Nah katakanlah sudah ketemuan, tetaplah juga pertahankan gengsi. Kalau memang dirayu ya terima kasih saja. Boleh langsung malu-malu kemerahan, tapi sekali lagi tetap siaga oke?
5. Periksa Latar Belakang Melalui Google
Seperti yang juga kita lihat dalam film dokumenternya, situs pencaharian Google faktanya bisa banget untuk mencari tahu latar belakang seseorang. Jadi gunakanlah keunggulan Google ini untuk kepentingan poin ini.
Apalagi pada zaman serba sulit sekarang ini. Cek latar belakang seseorang bagaikan sebuah kewajiban banget. Jadi ketika sudah kenalan, cari tahu semua tentangnya. Selain dari Google, juga selidiki dari akun-akun media sosialnya kalau ada.
Bagaimana kalau ia gak ada akun media sosial bahkan data Google-nya? Ya kalau menurut gue, lebih baik cari lagi saja gebetan lain daripada nantinya jadi celaka kiri dan kanan.
6. Minta Uang? Langsung Tolak!
Logikanya mari kita ingat lagi ketika kenalan dengan teman baru. Gak usah memikirkan kita kenalan dengan pacar pertama atau mantan terindah (walau ya boleh juga sih).
Coba deh kamu ingat lagi baik-baik ketika kenalan sama dia. Apakah ketika kenalan pertama kali ia langsung katakanlah pinjam uang kita? Tidak bukan? Nah apabila mereka saja kala itu seperti demikian, lalu mengapa calon gebetan baru dari Tinder ini langsung pinjam atau minta uang?
Bahkan mereka yang sudah pacaran 3-4 bulan saja gak ada loh yang seperti ini (kebanyakan ya guys). Lagipula kita kenalan dengan orang ini secara maya/online bukan? Kita belum tahu banget semua detailnya. Foto profil Tindernya saja belum tentu seperti yang kita lihat.
Jadi ya sekali lagi, apabila calon yang sedang kita ajak PDKT sudah main pinjam atau minta uang mau apapaun itu alasannya, langsung tolak saja oke?
7. Kalau Belum “Putus Asa” Jauhi Tinder dan Sejenisnya
Nah inilah cara jitu agar bisa terhindar dari Tinder Swindler yang paling logis dan mudah banget. Intinya ya kalau belum merasa putus asa atau belum istilahnya “jomblo ngenes”, mending gak usah cari jodoh lewat Tinder atau aplikasi/situs online lainnya.
Karena dengan seperti ini, keamanan kita akan terjamin banget. Bahkan kalau mau ngomong lebih gamblangnya lagi, ya kalau mau aman damai baik fisik maupun mental, ya lebih baik gak usah sama sekali punya media sosial apapun.
Gunakan internet untuk keperluan bisnis saja. Atau kalau punya media sosial add saja sahabat terdekat, orang tua, dan rekan kerja yang super dekat. Sedangkan untuk urusan jodoh, ada baiknya kita berusaha secara “manual/offline” saja.
Memang sih pada masa pandemi COVID-19 yang belum kelar-kelar ini, agak susah untuk melakukannya. Tapi kalau kita pikir gak susah juga. Yang penting kita hangout saja di tempat biasa kita nongkrong dengan tentunya tetap jaga protokol kesehatan.
Nah nantinya apabila dalam nongkrong-nongkrongnya kita asyik atau rame sendiri, toh nantinya pasti ada cewe atau cowo yang tertarik untuk kenalan dengan kita. Dan ya jangan lupa juga untuk terus berdoa dan beribadah kepada-NYA oke?
Itulah tadi 7 cara jitu agar bisa terhindari dari Tinder Swindler. Semoga tips ini bermanfaat ya!
