Banyak dari kita menikmati layanan gratis dari berbagai platform populer, namun tahukah kamu ada “harga” yang harus dibayar? Penelitian terbaru dari pakar struktur Teknologi Informasi (TI) mengungkap fakta mengejutkan mengenai aplikasi pengumpul data pribadi yang paling aktif saat ini.
Laporan yang disusun oleh Marin Marinčić, pakar dari Nsoft, menggunakan data laporan privasi resmi yang diserahkan pengembang ke Apple. Berikut adalah daftar aplikasi yang perlu kamu waspadai terkait keamanan data pengguna.
Daftar Aplikasi Pengumpul Data Pribadi

1. Grup Meta
Aplikasi di bawah naungan Meta—yaitu Facebook, Instagram, Messenger, dan Threads—menempati urutan teratas sebagai yang paling mengkhawatirkan.
- Data Dibagikan
- Keempat aplikasi ini membagikan sekitar 68,6% data pribadi pengguna kepada pihak ketiga.
- Tujuan
- Sebagian besar digunakan untuk penargetan iklan yang sangat spesifik.
2. Media Sosial
Aplikasi populer lainnya seperti LinkedIn, TikTok, dan X juga tercatat sebagai pengumpul data yang sangat aktif. Faktanya, mereka menggunakan lebih dari 50% data pelanggan hanya untuk menjalankan fungsi dasar aplikasi tersebut.
3. Game Mobile
Banyak orang tua yang belum menyadari bahwa gim anak-anak juga masuk dalam radar pengumpulan data:
- Roblox
- Memanfaatkan lebih dari 20% data untuk iklan, namun tidak membagikannya kepada pihak ketiga.
- Candy Crush Saga
- Membagikan 8,6% data pengguna ke pihak ketiga dan menggunakan lebih dari 20% data untuk kebutuhan iklan internal.
4. WhatsApp Business & Duolingo
Hal yang cukup mengejutkan datang dari sektor produktivitas dan edukasi, seperti:
- WhatsApp Business
- Berbeda dengan versi standar, pesan di WhatsApp Business memerlukan 57,1% informasi pribadi. Selain itu, platform ini tidak menggunakan enkripsi ujung-ke-ujung (E2EE), sehingga pengembang dapat membaca pesan untuk tujuan operasional.
- Duolingo
- Aplikasi belajar bahasa ini membagikan 20% data pribadi kepada pihak luar untuk keperluan analisis performa.
- YouTube
- Mencatat pembagian 31,4% informasi pengguna ke perusahaan luar.
5. Amazon
Berbeda dengan platform iklan, Amazon mengumpulkan banyak informasi namun hanya membagikan kurang dari 6% datanya ke pihak ketiga. Mereka lebih fokus menggunakan data tersebut secara internal untuk mempersonalisasi pengalaman belanja.
Perbandingan Pengumpulan Data Aplikasi
| Nama Aplikasi | Data ke Pihak Ketiga | Fokus Penggunaan |
| Grup Meta | 68,6% | Iklan Tertarget |
| WhatsApp Business | 57,1% (Tanpa E2EE) | Operasional Bisnis |
| YouTube | 31,4% | Analisis & Pihak Luar |
| Duolingo | 20% | Analisis Pihak Luar |
| Amazon | < 6% | Personalisasi Belanja |
Tips Melindungi Data Pribadi di Smartphone
Melihat masifnya pengumpulan data ini, berikut langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan:
- Cek Laporan Privasi
- Selalu periksa detail “App Privacy” di App Store atau Play Store sebelum mengunduh.
- Batasi Izin Aplikasi
- Matikan izin lokasi, kontak, dan mikrofon jika aplikasi tersebut tidak benar-benar membutuhkannya untuk berfungsi.
- Gunakan Versi Standar
- Untuk komunikasi sensitif, gunakan WhatsApp versi standar yang memiliki enkripsi E2EE penuh dibandingkan versi Business.
Baca Juga:





