Wabah virus corona yang semakin banyak menelan korban dan menyebar luas menjadi sebuah masalah serius bagi seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Walaupun begitu Indonesia belum tergolong ke dalam negara yang terindikasi virus Corona. Namun masyarakat tetap saja khawatir akan tersebarnya virus yang berasal dari Wuhan, Hubei, China tersebut.
Yang sangat disayangkan dibalik kasus ini ada saja oknum yang memanfaatkan untuk menyebarkan berita hoaks atau berita palsu. Tujuannya tidak lain selain untuk menyebarkan ketakutan kepada masyarakat.
Hoaks ini pula sudah menyebar ke berbagai platform termasuk aplikasi pesan instan WhatsApp. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah menepis segala sesuatu terkait hoaks virus corona yang telah beredar di media sosial atau layanan pesan instan lainnya.
Contents Navigation
Berita Hoaks Terkait Virus Corona
Beberapa berita hoaks seperti virus corona bisa menular melalui HP Xiaomi dan bawang putih sebagai penawar itu sebenarnya tidak benar. Namun ada beberapa berita lain yang tidak benar soal virus corona yang dapat kamu lihat melalui ulasan berikut ini.
1. Virus corona bisa disembuhkan dengan bawang putih
Ada kabar yang beredar yaitu jika bawang putih diklaim mampu menyembuhkan virus corona. Namun faktanya klaim ini tidak benar.
Menurut pakar ahli vaksin dari OMNI Hospitals Pulomas, dr. Dirga Saktu Rambe, SpPD, mengatakan sampai saat ini belum ada vaksin atau obat yang teruji menyembuhkan virus corona.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan, dr. Wiendra Waworuntu, mengatakan belum ada vaksin dan obat untuk jenis virus corona strain baru ini.
2. Virus Corona dapat menular melalui ponsel Xiaomi
Sebuah tweet yang sudah beredar di Twitter menyebutkan jika virus Corona dapat menular melalui ponsel Xiaomi yang dibuat oleh China.
Di dalam tweet yang diunggah oleh akun @coromodol, menyarankan kepada siapa saja yang bersalaman dengan pengguna ponsel Xiaomi segeralah mencuci tangan.
Berita tersebut adalah hoaks, karena menurut Sekretaris Ditjen P2P Kementrian Kesehatan RI, Achmad Yurianto, virus corona tidak dapat hidup saat menempel di benda mati.
Hal tersebut juga sama dijelaskan oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng Mohammad Faqih. Dimana ia menjelaskan jika novel virus Corona atau 2019-nCov dapat menulari antar-manusia melalui bersin serta batuk-batuk.
Virus ini juga dapat menular melalui tercemar air liur orang yang positif terinfeksi virus tersebut. Penularan virus corona juga dapat terjadi antar hewan-manusia.
3. Korban yang meninggal akibat virus corona di Singapura
Ada juga informasi yang beredar terkait orang yang meninggal karena terinfeksi virus corona di Singapura.
Faktanya, informasi tersebut langsung diklarifikasi oleh otoritas Singapura. Pemerintah Singapura juga menegaskan jika kabar itu adalah palsu.
4. Virus corona sengaja disebarkan
Terkait virus corona ini ada yang informasi yang beredar jika virus itu sengaja dilepas dan disebarkan untuk mengusir ‘umat islam’. Dalam informasi itu pula dijelaskan jika populasi umat muslim semakin pesat di Wuhan, China tempat virus itu berasal.
Jika dilihat dari data reseach gate pada tahun 2017, survei yang dilakukan oleh Chinese Urban Research Center for Ethnic and Religious Affairs Management. Populasi umat muslim di Wuhan masih sedikit.
Dari data terlihat dari 4.092 kuesioner yang disebar hanya 889 orang yang memiliki agama. Budha masih menjadi agama terbesar dengan persentase 14,69 persen, disusul oleh Kristen 2,86 persen dan islam hanya 1,64 persen.
5. Beras plastik beredar di Ambon
Selain soal virus corona, ada juga berita palsu lainnya yang juga meresahkan masyarakat. Ada sebuah video yang menyatakan jika beras plastik sudah beredar di kota Ambon. Hal tersebut tentu membuat para masyarakat mulai was-was dalam mengonsumsi beras.
Dalam video itu pula, ada beberapa orang yang jelaskan jika beras dalam karung Bulog terbuat dari plastik. Mereka bahkan membuat pengujian dengan membanting beras tersebut ke atas meja.
Beras yang telah dibanting tidak pecah dan disimpulan beras tersebut terbuat dari plastik. Kemudian kabar tersebut diklarifikasi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Maluku, Lutfy Rumbia. Ia menegaskan jika video tersebut adalah hoaks.