Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim serangan AS berhasil membuat tiga fasilitas nuklir Iran hancur, yaitu Natanz, Isfahan, dan Fordow, pada Sabtu (21/6) malam waktu setempat. Trump bahkan menyatakan fasilitas Fordow “sudah lenyap.”
Namun, klaim ini dengan cepat mendapat bantahan oleh Iran, yang menegaskan tidak ada ledakan besar di bunker nuklir yang terletak di perut pegunungan tersebut. Jadi apakah klaim AS yang berhasil membuat fasilitas nuklir Iran hancur hanyalah kebohongan semata? Simak selengkapnya di bawah ini.
Mengenal GBU-57, Bom Milik AS yang Bisa Memusnahkan Iran
Citra Satelit Ungkap Foto Kerusakan di Fordow
Untuk mengonfirmasi klaim yang saling bertolak belakang ini, citra satelit terbaru telah dirilis, membandingkan kondisi fasilitas nuklir Fordow sebelum dan sesudah dugaan serangan rudal AS. Fordow sendiri terletak sekitar 20 mil dari Qom, kota berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa.
Foto satelit Fordow pada 19 Juni 2025, sebelum serangan rudal AS, menunjukkan bangunan-bangunan yang berdiri kokoh. Namun, citra satelit pada 22 Juni 2025 memperlihatkan perbedaan signifikan.
Struktur yang tampak seperti jalan masuk ke terowongan fasilitas nuklir tersebut terlihat sudah rata dengan tanah, dugaan kuat setelah kejatuhan rudal dari jet B-2 Bomber.
Selain itu, citra satelit pasca-serangan juga menunjukkan area yang lebih gelap, bahkan hampir hangus, mengindikasikan dampak ledakan. Meskipun demikian, sebuah bangunan berwarna putih tampak masih berdiri tegak baik sebelum maupun sesudah hantaman rudal AS.
5 Kecelakaan Nuklir Paling Mencekam dalam Sejarah
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengutuk keras serangan kepada negaranya. Selain itu ia juga mendesak pihak-pihak terkait untuk menyadari konsekuensi dari aksi provokatif semacam itu.
Atmosfer ketegangan semakin pekat di Timur Tengah, seolah-olah setiap detik menciptakan gelombang ketidakpastian, dengan berbagai negara dan aktor politik saling menunggu konfirmasi lebih lanjut serta respons yang akan terjadi dari kedua belah pihak.
Dalam situasi yang terus berkembang ini, banyak yang bertanya-tanya seberapa jauh eskalasi ini akan meluas dan dampak apa yang timbul terhadap tatanan geopolitik yang sudah rapuh.
