Berita TeknologiTekno

Huawei, Vivo, Oppo dan Xiaomi Berencana Buat Pesaing Google Play Store

Ada empat vendor smartphone asal China yaitu Huawei, Vivo, Oppo dan Xioami yang kabarnya bakal menyiapkan platform toko aplikasi Android sendiri. Tampaknya toko aplikasi buatan empat vendor China ini bakal menyaingi Google Play Store.

Platform toko aplikasi tersebut bernama Global Developer Service Alliance (GDSA). Mereka berharap toko aplikasi Android terbaru ini dapat beroperasi mulai Maret 2020.

Target Global Developer Service Alliance (GDSA) adalah negara yang sedang berkembang. Seperti India, Indonesia, Malaysia, Spanyol, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Selain itu Rusia juga bakal menjadi target dari pemasaran GDSA ini.

Menurut vendor ponsel dari China, mereka selama ini kekurangan aplikasi buatan dari pihak ketiga di toko aplikasi mereka masing-masing. Dengan begitu kini Huawei, Vivo, Oppo dan Xiaomi bergabung untuk membuat platform sendiri. Dan ini terbuka juga kepada pengembang yang berada di luar China.

Huawei, Vivo, Oppo dan Xiaomi Ingin Buat Toko Aplikasi Android Sendiri

GDSA ini tidak cuma punya satu aplikasi khusus seperti Play Store. Katanya aplikasi buatan pengembang yang sudah tergabung ke dalam GDSA secara otomatis bakal tersedia di toko aplikasi Huawei, Vivo, Oppo dan Xioami.

Pihak pengembang GDSA berupaya untuk menyediakan layanan termasuk distribusi konten, dukungan kepada pengembang. Operasi pemasaran, promosi merek, serta monetasi kepada pengembang global.

Tujuan paling utama dari aliansi GDSA adalah supaya lebih mudah bagi pengembang aplikasi game, musik, film dalam memasarkan aplikasi mereka ke luar negeri.

Selain itu, dibentuknya aliansi seperti ini adalah untuk menghindari dari ketergantungan vendor-vendor ponsel dari layanan Google dan Play Store di pasar Internasional.

Hubungan Larangan Perdagangan Huawei dengan Amerika Serikat (AS)

Tentu bukan tanpa alasan empat vendor ini bergabung untuk membuat platform toko aplikasi sendiri. Karena sebelumnya adanya larangan perdagangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei hingga belum berakhir.

Dengan begitu ponsel-ponsel Huawei tidak bisa lagi menggunakan layanan Google Play Store dan layanan milik Google lainnya.

Menurut VP of Mobility Canalys, Nicole Peng. Kerja sama yang dilakukan oleh empat vendor ponsel ini bakal meningkatkan popularitas masing-masing dari perusahaan di tingkat regional.

Walaupun aliansi ini masih di tingkat awal. Namun diharapkan langkah yang diambil itu dapat membangun portofolio aplikasi yang solid dari keempat merek ponsel asal China tersebut.

Leave Comment

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications