Berita TeknologiTekno

Begini Pengakuan Investor Gojek, Nadiem Itu Bukan Superhero

Jika bisa digambarkan Nadiem adalah Gojek, dan Gojek adalah Nadiem. Begitulah sebagian orang menilai nama Nadiem Makarim sangat sulit untuk dipisahkan dari Gojek.

Tidak salah jika anggapan tersebut muncul. Jika dibandingkan dengan dua orang pendiri Gojek lainnya yaitu Kevin Aluwi dan Michaelangelo Miran, tetap wajah Nadiem yang sering terlihat sebagai ujung tombak dari marketing Gojek.

Namun hal tersebut tentu tidak ada maksud untuk merendahkan sang pendiri Gojek lainnya. Namun sepertinya disaat awal terbentuknya bisnis ride hailing ini hingga menjadi hebat seperti saat ini, para pendiri Gojek sudah membagi peran. Nadiem mendapat posisi di garda terdepan untuk memperkenalkan Gojek.

“Salam satu aspal” itulah sapaan yang penuh semangat yang sering diucapkan oleh Nadiem saat menyapa para driver Gojek.

Namun sekarang berbeda, Nadiem kini tidak bisa menjadi wajah Gojek lagi. Bahkan ia harus melepas semua posisi di perusahaan yang sudah membuat namanya melambung.

Nadiem Jadi Bagian Kabinet Indonesia Maju di Sektor Pendidikan

Komisaris Utama Gojek Garibaldi Thohir mengatakan jika Nadiem sebenarnya bukan meninggalkan Gojek. Tetapi karena pemintaan Presiden Joko Widodo yang menginginkan untuk membantu Kabinet Indonesia Maju di sektor pendidikan.

Komisaris Utama Gojek

“Saya ingin memberitahukan alasan kenapa Pak Jokowi memilih Nadiem. Jadi tema yang sedang dicanangkan Pak Jokowi untuk SDM Indonesia unggul yaitu menyongsong era 4.0. Luar biasa beliau (Pak Jokowi). Memilih Nadiem bukan karena memiliki latar belakang yang paham di dunia pendidikan. Namun Pak Jokowi ingin meningkatkan SDM yang unggul, merata dan cepat yaitu dengan teknologi. Jadi intinya orang yang paling tepat berada di republik ini adalah ya Nadiem” cetus pengusaha yang sering dipanggil Boy Thohir.

Tentu ada perasaan terkejut di kalangan manajemen Gojek di saat mendapat kabar jika nama Nadiem ditetapkan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2019-2024.

Walaupun demikian, saat ini sistem organisasi di Gojek sudah sangat matang. Sehingga urusan kepemimpinan sudah bisa langsung diambil alih oleh dua pendiri Gojek lainnya yaitu Kevin Aluwi dan Adre Soelistyo.

“Saya melihat jika Kevin dan Andre sangat ideal untuk menjadi co-CEO menggantikan Nadiem. Bahkan dari jauh-jauh hari mereka adalah yang mengerjakan segala sesuatu di Gojek” tambah Boy.

Nadiem Bukan Super Hero

Nadiem Makarim Soal Gojek

Salah satu investor Gojek, Paulus Bambang selaku Direktur Astra Internasional juga mengungkapkan jika ia memiliki beberapa syarat untuk mau menyuntikkan uangnya untuk Gojek. Apalagi dana yang Astra berikan untuk Gojek itu tidak sedikit, total hampir USD 250 juta atau setara Rp 3,5 triliun.

“Saat kita pertama kali ingin investasi ke Gojek USD 150 juta, kita tidak cuma melihat Nadiem, tetapi timnya. Karena jika hanya melihat Nadiem, tidak tidak berani untuk melakukan invest hingga Rp 2 triliun”.

Setelah masuk ke dalam rapat komisaris, barulah seorang Nadiem makin terlihat aslinya. Dimana jika ia sedang berada di luar selama ini yang ia tampilkan adalah sebagai wajah dari Gojek. Maka berbeda cerita ketika konsolidasi internal. Nadiem bukan orang yang memiliki tipe one man show, namun ia kerap memberikan dorongan kepada timnya untuk tampil dan mengutarakan pendapatnya.

“Ia bukan tipe Superman yang selalu ingin menonjolkan dirinya. Justru disaat rapat ia suka memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Dia bukan seperti Super hero yang ingin mendominasi segala hal” cetus Paulus.

Bicara soal angka, Gojek sudah mampu mengumpulkan lebih dari 2 juta mitra pengemudi (GoRied dan GoCar), 400 ribuan merchant GoFood, 60 ribuan layanan GoLife. Hingga mencapai pertumbuhan transaksi hingga 1.100 persen dalam tiga tahun terakhir ini.

Source: Detik.com

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.