Fotografi adalah seni yang tak hanya sekadar menekan tombol kamera, tetapi juga memahami berbagai elemen teknis dan kreativitas yang menyertainya. Bagi kamu yang ingin mendalami dunia fotografi dan menjadi fotografer profesional, memahami istilah-istilah fotografi dasar adalah langkah awal yang sangat penting.
Istilah-istilah ini tidak hanya membantu kamu mengenal fungsi kamera lebih baik, tetapi juga memungkinkan kamu menghasilkan foto yang berkualitas tinggi.
Berikut 7 istilah fotografi yang wajib kamu pahami untuk meningkatkan keterampilan dan membuka jalan menuju profesionalisme di dunia fotografi.
7 Istilah Fotografi untuk Profesional
1. Fokus

Fokus adalah kemampuan lensa untuk menajamkan objek yang ingin ditonjolkan dalam sebuah foto. Objek yang fokus akan terlihat jelas dan detail, sedangkan elemen lain di luar area fokus sering kali terlihat buram atau blur, menciptakan efek depth of field.
Dalam fotografi, menguasai fokus sangat penting untuk memastikan subjek utama dalam gambar dapat menarik perhatian penonton dan memberikan cerita yang kuat pada foto kamu.
2. Focal Length

Focal length, atau panjang fokus, adalah jarak antara lensa dan sensor kamera saat objek dalam fokus, biasanya dinyatakan dalam milimeter (mm). Panjang fokus memengaruhi sudut pandang dan seberapa besar objek terlihat dalam frame.
Misalnya, lensa dengan focal length pendek (wide-angle) cocok untuk fotografi lanskap, sementara lensa panjang (telephoto) berfungsi untuk memotret subjek yang jauh, seperti satwa liar atau olahraga.
3. Exposure

Exposure adalah istilah yang mengacu pada jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera untuk menghasilkan foto. Biasanya EXP dipengaruhi oleh tiga elemen utama, yaitu aperture, shutter speed, dan ISO.
Exposure yang tepat akan menghasilkan foto dengan pencahayaan seimbang, sedangkan exposure yang salah dapat membuat foto terlalu terang (overexposed) atau terlalu gelap (underexposed).
4. Aperture

Sebuah bukaan di dalam lensa yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Aperture biasanya tertulis dalam nilai f-stop (seperti f/1.8, f/4, atau f/16), angka kecil biasanya untuk menunjukkan bukaan besar dan sebaliknya.
Bukaan besar memungkinkan lebih banyak cahaya masuk dan menghasilkan efek bokeh, yang sering terpakai untuk memisahkan subjek dari latar belakang. Sebaliknya, bukaan kecil memberikan kedalaman bidang yang lebih luas, cocok untuk fotografi lanskap.
5. Shutter Speed

Durasi waktu rana kamera terbuka, memungkinkan cahaya masuk ke sensor. Shutter speed terukur dalam detik atau pecahan detik (misalnya 1/1000 detik).
Kecepatan rana biasanya terpakai untuk membekukan gerakan, seperti menangkap aksi olahraga, sedangkan kecepatan yang lambat menghasilkan efek blur atau gerakan pada objek, cocok untuk memotret jejak cahaya atau air terjun.
6. White Balance

White balance adalah pengaturan kamera untuk menyesuaikan warna dalam foto agar sesuai dengan kondisi pencahayaan. Cahaya alami atau buatan sering kali memiliki suhu warna yang berbeda, seperti warna biru dingin dari cahaya neon atau warna hangat dari lampu pijar.
Dengan pengaturan white balance yang tepat, foto akan terlihat lebih alami dan warna objek sesuai dengan aslinya, tanpa dominasi warna tertentu.
7. Viewfinder

Viewfinder adalah alat bantu di kamera yang digunakan untuk melihat dan mengomposisi gambar sebelum memotret. Pada kamera DSLR, viewfinder biasanya optik, memungkinkan kamu melihat langsung melalui lensa.
Sedangkan pada kamera mirrorless atau kamera digital modern, viewfinder bisa berupa elektronik (EVF), menampilkan pratinjau gambar yang lebih akurat sesuai dengan pengaturan kamera. Menggunakan viewfinder membantu fotografer lebih fokus pada komposisi dan detail gambar.