Manusia pada masa depan akan bekerja dalam waktu lebih singkat berkat adanya bantuan teknologi. Begitulah pernyataan yang disampaikan oleh Jack Ma dalam event World Artificial Inteligence Conference di Shanghai.
Menurut Jack Ma orang bisa bekerja hanya 3 hari dalam seminggu dan cukup 4 jam saja dalam sehari. Adanya bantuan teknologi kecerdasan buatan dan reformasi di sistem pendidikan membuat hal ini mungkin terjadi. Dia ikut mencontohkan dengan adanya listrik dapat membantu manusia sehingga memiliki lebih banyak waktu luang.
“Listrik membuat banyak orang memiliki lebih banyak waktu sehingga bisa melakukan karaoke atau berdansa di petang hari. Saya pikir dengan adanya kecerdasan buatan, maka setiap orang akan memiliki waktu lebih banyak untuk menjadi manusia normalnya,” ungkap Jack Ma, seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Strait Times.
Ia juga menilai edukasi saat ini atau sistem pembelajaran anak-anak sekarang mulai usang di era super canggih ini. Edukasi yang masih gagap tersebut akan kalah dengan mesin yang lebih pintar dari manusia. Salah satunya soal menyimpan ingatan.
Ma sangat yakin adanya kecerdasan buatan dapat membantu manusia dan juga tidak akan menghilangkan lapangan kerja. “Saya tidak takut soal pekerjaan, komputer hanya memiliki chip, manusia punya hati. Di hatilah ada kebijaksanaan,” pungkasnya.
Pernyataan yang disampaikan Ma soal jam kerja singkat itu sangat kontras dengan dukungan soal sistem kerja 996 sebelumnya. Yaitu kerja dari jam 9 pagi sampai 9 malam selama 6 hari dalam seminggu. Namun, ia juga menganggap waktu kerja yang panjang dapat membantu untuk memajukan China.