Baru-baru ini banyak pesan broadcast yang tersebar di tengah-tengah pengguna melalui pesan WhatsApp di Indonesia. Pesan berantai tersebut berupa penawaran langganan Netflix selama dua bulan secara gratis.
Adanya penawaran langganan untuk streaming film di platform itu secara gratis karena adanya wabah virus corona. Ternyata pesan penawaran langganan Netflix gratis dua bulan itu hoaks atau palsu.
Karena yang mengatakan itu adalah juru bicara Netflix Indonesia, Kooswardini Wulandari. Ia telah mengkonfirmasi jika penawaran langganan Netflix gratis itu hoaks. Netflix tidak pernah mengadakan program premium menjadi gratis lalu ditawarkan melalui pesan WhatsApp atau situs web lain.
Penawaran Langganan Netflix Gratis Dua Bulan Hoaks
“Berita itu hoaks, sudah aku laporkan dan kini dalam proses take down” ungkap wanita yang sering disapa Dini itu.
Isi dari pesan yang kini telah tersebar banyak di pengguna WhatsApp ” 2 Months of Netflix Free at no cost For REASON OF QUARANTINE (CORONA VIRUS) Get 2 Months of Netflix Premium Free anywhere in the world for 60 days. Get it now HERE“.
Apabila kamu mendapatkan pesan seperti di atas, maka kamu cukup menghapus dan memberitahukan kepada pengguna lain jika penawaran langgananan Netflix gratis itu hoaks.
Di dalam isi pesan itu pula ada tautan atau sebuah situs web. Jika diklik maka baka ada beberapa pertanyaan (survei) soal berapa kali kamu mencuci tangan dalam sehari. Apakah kamu memiliki gejala Covid-19 atau tidak.
Pada akhir pertanyaan, pengguna diminta untuk mengirim tautan tersebut ke 20 teman atau lima grup percakapan di WhatsApp untuk mendapatkan akses Netflix gratis.
Jangan Pernah di Klik Link Dalam Pesan dan Beritahu Pengguna Lainnya
Pakar keamanan internet Alfons Tanujaya mengatakan itu berupa modus seperti iklan pay per click. Nanti pembuat scam seperti ini bakal mendapatkan keuntugan dari klik iklan yang ditampilkan oleh scam yang telah disebarkan.
“Bentuk iklan atau survei hingga clickbait lain ini bakal memunculkan iklan dan disesuaikan dengan area penerima clickbait” jelas Alfons.
Alfons juga mengatakan modus seperti ini kadang kala juga memiliki resiko lebih lanjut lagi. Dimana iklan yang tampil bisa mengarah ke pemasangan malware atau ransomware ke perangkat pengguna.
“Jadi perlu adanya perhatian yang maksimal mungkin dalam menghindari scam sejenis ini, apalagi bagi yang ingin menyebarkannya” cetus Alfons.