Jadwal penayangan film Avengers: Endgame di bioskop Indonesia perdana sepertinya tinggal menghitung hari. Film tersebut mengisahkan nasib dari pada toko pahlawan dunia yang lenyap akibat dari jentikan Thanos di Avengers: Infinity War.
Jelas bahwa makhluk dengan memiliki tubuh besar bewarna ungu itu akan melenyapkan separu alam semesta secara acak-acakan setelah berhasil mendapatkan enam Infinity Stone. Menurut Kevin Feige, selaku President Marvel Studios sekali berperan sebagai produser Avengers: Endgame jentikan jari Thanos ini akan melenyapkan seluruh makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, tanaman bahkan bateri sekalipun.
Lalu bagimana jika kepunahan yang dirasakan di dalam film Avengers: Endgame itu benar-benar terjadi di dunia nyata? Apakah hal tersebut membuat dunia ini menjadi lebih baik seperti yang Thanos inginkan?
Bagaimana Jadinya Jika Jentikan Thanos di Film Avengers: Endgame Benar Terjadi di Dunia Nyata?
Jawabannya tentu tidak lebih baik, itu merupakan ide buruk jika dilihat dari segi manapun. Ungkap Ken Lacovara selaku ahli paleotologi dari Rowan University, Glassboro, New Jersey, Amerika Serikat.
Alasan dari efek jentikan jari Thanos sebenarnya tidak akan berlangsung lama. Hal tersebut dimana manusia saat ini terbukti mengalami pertumbuhan yang begitu masif dari tahun ke tahun.
Jika dilihat dari tahun 1960, populasi manusia di muka bumi ini berada di kisaran 3 miliar. Kemudian di tahun 2000, jumlah meningkat menjadi 6 miliar. Nah jika pertumbuhan tetap, tentu disaat separuh dari penduduk Bumi saat ini hilang 3,8 miliar dari 7,6 miliar maka dalam jangka waktu 50 tahun lagi, tentu akan kembali seperti semula.
Terus bagaimana dengan makhluk lain? Janet Hoole sebagai ahli di bidang prilaku hewan dan evolusi manusia dari Keele University, Inggris menjelaskan ini tentu akan menjadi ketimpangan spesies dan tergantung dari strategi mereka untuk bertahan hidup.
Hal tersebut merujuk pada siklus hidup para binatang. Hewan memiliki siklus hidup yang begitu cepat, jumlahnya tentu akan melebihi mereka yang siklus hidupnya lambat.
Golongan pertama disini diwakili oleh katak yang bisa memberikan populasi awalnya dalam setahun. Sedangkan nyamuk lebih mantap lain. Mereka hanya membutuhkan satu priode musim panas untuk berada pada posisi sebelum dilakukan jentikan Thanos.
Sedangkan binatang seperti harimau dan badak Jawa, mereka memang akan mendekati kepunahan. Dengan begitu kesempatan bagi spesies ini untuk melakukan reproduksi semakin kecil, namun mereka akan akan semakin rawan dari ancaman penyakit.
Meskipun efek dari jentikan Thanos itu sungguh menyeramkan, namun hal tersebut dianggap tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan kehancuran yang pernah terjadi di Bumi pada masa lalu. Hal ini diungkapkan oleh Alfio Alessandro Chiarenca, selaku ahli paleontologi dari Imperial College Londo, Inggris.
Ia menjelaskan pada 252 juta tahun lalu sempat terjadi kepunahan masal yang disebabkan oleh letusan gunung berapi yang berhasil melenyapkan sekitar 96 persen spesies laut. Kejadian itu pula dikenal sebagai The Great Dying.
Kepunahan bisa dibilang hampir sepenuhnya musnah, katanya seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Gizmodo.
Itulah bayangan bagiaman jika dunia ini kena jentikan dari Thanos. Semoga sahabat Dafunda Tekno mendapatkan gambarannya ya!