Smartphone gaming entry-level kini makin terjangkau, menawarkan performa yang cukup untuk bermain game populer tanpa menguras dompet. Meski dibanderol murah, beberapa fitur unggulan seperti refresh rate tinggi dan chipset gaming mulai hadir.
Namun, seberapa layak kamera Neo 3 dipilih sebagai daily driver untuk gamer kasual? Untuk mengetahui lebih detail mengenai smartphone ini di luar kamera, silahkan kunjungi link berikut ini.
Simak ulasan singkat kamera nubia Neo 3 berikut ini.
Contents Navigation
Desain Kamera nubia Neo 3
Nubia Neo 3 disiapkan untuk menyasar pasar gaming entry level. Karena hal tersebut, bahasa desain gaming berdampak terhadap bentuk kamera belakang dari smartphone ini.
Masih seperti pendahulunya, Neo 3 kembali mengusung dua kamera yang disusun ke bawah dengan bentuk octagonal. Perbedaannya terletak pada flash yang kali ini dipindahkan ke samping kamera utama. Karena perubahan itu, desain kamera Neo 3 lebih terlihat simpel, meskipun ukurannya tetap sama.
Flash dari smartphone nubia Neo 3 tidak lagi berbentuk bulat, melainkan jajaran genjang dan pipih sehingga terkesan futuristik. Posisinya yang tepat di atas RGB lighting semakin menambah kesan gahar dari smartphone ini.
Untuk kamera depannya sama seperti smartphone lainnya, yaitu punch hole,yang menjadikannya lebih simpel namun berfungsi baik.
Spesifikasi Kamera nubia Neo 3
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, nubia Neo 3 hadir dengan dua kamera di belakang yang masing-masing beresolusi 50 MP dan depth sensor 2 MP.
Untuk bukaan sensornya Penulis tidak menemukan spesifikasi pasti dari situs resmi nubia. Namun, dari GSMArena kamera utama yang mendukung resolusi 50 MP dibekali aperture f/1.8 dengan lensa bertipe wide. Sedangkan, kamera kedua (depth sensor) memiliki aperture yang jauh lebih kecil, f/2.4.
Kamera depan nubia Neo 3 dibekali resolusi 16 MP dengan bukaan lensa lebih sempit dari kamera utama, yaitu f/2. Kamera ini juga bertipe wide sehingga cocok untuk swafoto ramai-ramai.
Kemampuan Kamera nubia Neo 3
Sejujurnya penulis kurang suka dengan hasil dari kamera nubia Neo, entah kamera depan atau belakang, hasil foto dan videonya sama-sama kehilangan detail dan muncul banyak sekali bintik (noise).


Penulis berpikir awalnya ini dikarenakan kekurangan cahaya, masalah biasa pada smartphone dengan harga 2 jutaan. Namun, setelah mencoba lebih jauh ternyata hasil tetap sama, baik dalam keadaan cahaya yang cukup maupun kurang. Bahkan ketika flash dihidupkan hasilnya tidak berbeda jauh.


Selain muncul noise dan kehilangan detail, fokus kamera nubia Neo 3 juga sangat sensitif terhadap gerakan sehingga tidak bisa memotret dalam keadaan terburu-buru.
Penulis berpikiran ini adalah masalah software yang bisa diatasi setelah nubia memberikan update. Fitur AI yang tersedia pada kamera Neo 3 juga tidak mampu berbuat banyak dalam memperbaiki hasil foto.
Kamera nubia Neo 3 secara default diberikan settingan over exposure sehingga harus menurunkan exposure setiap kali ingin memotret.
Masalah-masalah di atas untuk saat ini bisa diselesaikan dengan menggunakan mode pro yang tersedia. Meskipun tidak praktis namun foto yang dihasilkan bisa memuaskan. Namun, untuk kamera depan tidak ada mode pro.
Kelebihan kamera utama nubia Neo 3 adalah kemampuan zoom digital hingga 10x yang bisa membantu orang-orang dengan mata minus untuk melihat jauh.
Selain zoomnya, hal membanggakan lainnya adalah AI Night mode sangat berfungsi dengan baik, jauh lebih baik daripada mode utama.

Objek pada hasil foto dengan mode AI Night memiliki detail yang cukup tajam dan tidak ada noise sama sekali. Meskipun ketika prosesing membutuhkan waktu lebih lama, hal tersebut terbayarkan dengan hasil fotonya yang memuaskan.
Untuk fitur HDR paling berguna ketika menggunakan kamera depan karena wajah masih bisa terlihat dengan jelas meskipun kamera ditembak ke arah langit di bawah terik cahaya matahari.
Masalah freezing juga terjadi setelah penulis mencoba mode sport dan 50 MP. Pada mode sport foto masih dapat dihasilkan dengan baik meskipun memang detailnya sangat halus.
Pada mode 50 MP aplikasi kamera akan freezing sehingga pengguna harus keluar dan menghapusnya dari background untuk menggunakannya kembali. Resolusi foto yang dihasilkan akibat kegagalan dari mode ini adalah 320 x 240.
Ketika kamera berhasil mengambil gambar dengan mode 50 MP, hasilnya sangat memuaskan. Detail-detail pada objek dan sekelilingnya berhasil ditangkap dengan baik.
Untuk melakukan perekaman microphone dari nubia Neo 3 juga sangat baik karena mampu merekam suara dengan jelas. Sayangnya belum ada noise cancelling untuk mencegah suara yang tidak diinginkan terekam.
Hasil rekaman dengan kamera depan menghasilkan warna kulit yang pucat sehingga memerlukan editing agar warna lebih hidup.
Penulis belum mengetahui apakah kamera nubia Neo 3 memiliki stabilisasi atau tidak. Namun, jika berkaca pada fokus kamera yang cukup sensitif, sepertinya tidak ada EIS maupun OIS yang disematkan.
Berikut beberapa tangkapan kamera nubia Neo 3 Series lainnya:






Kesimpulan
Meskipun kamera nubia Neo 3 memiliki kekurangan besar pada mode otomatis, namun hal itu berhasil ditutupi dengan mode lainnya seperti, AI Night, 50 MP, dan AI Sport.
Penulis juga merasa kamera Neo 3 memiliki potensi yang besar namun tertutup oleh masalah software. Hilangnya detail dan hadirnya noise disebabkan oleh kesalahan prosesing dari smartphone ini.
Hal tersebut terbukti dengan hasil foto yang jauh lebih baik dengan mode AI Night, yang dimana seharusnya perbedaan tidak sebesar itu karena dipotret dengan hardware yang sama.
Permasalahan seperti ini sangat wajar terjadi, apalagi nubia Neo 3 baru saja diluncurkan. Hal ini tidak bisa dimaklumi jika nubia enggan untuk segera memperbaiki masalah pada kameranya.
Penulis juga berharap jika pada update selanjutnya kamera depan bisa menggunakan mode tambahan seperti, AI Night, 50 MP, dan AI Sport.