Samsung Galaxy S25 Ultra memang menawarkan segudang fitur canggih dan teknologi terdepan, tetapi bukan berarti tanpa celah. Beberapa kekurangan Galaxy S25 Ultra yang perlu menjadi pertimbangan adalah harganya yang sangat mahal, desainnya yang dianggap kurang inovatif, dan performa baterainya yang dinilai masih belum optimal.
Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
3 Kekurangan Galaxy S25 Ultra
1. Perubahan Fungsi S Pen
Stylus S Pen masih hadir dan termasuk dalam paket penjualan Galaxy S25 Ultra. Fungsinya tetap sama, yaitu untuk navigasi, menulis, dan menggambar. Namun, beberapa fitur tambahan telah dihilangkan oleh Samsung.
S Pen yang ada di Galaxy S25 Ultra kini tidak lagi mendukung koneksi Bluetooth dan sensor giroskop. Akibatnya, S Pen ini tidak bisa untuk remote saat presentasi atau sebagai pemicu kamera jarak jauh.
Samsung menjelaskan bahwa hanya kurang dari 1 persen pengguna yang memanfaatkan fitur nirkabel dari S Pen. Untuk fungsi shutter kamera, pengguna masih bisa melakukannya dengan gerakan tangan, smartwatch, atau Galaxy Ring.
Menggunakan S Pen dari Galaxy S24 Ultra untuk mengembalikan fungsi yang hilang juga tidak memungkinkan. Tampaknya, Samsung ingin menjadikan S Pen sebagai alat utama untuk navigasi dan interaksi langsung dengan layar.
Namun, beberapa pengguna mungkin merasa kecewa dengan perubahan ini dari Samsung.
2. Miliki Sertifikasi yang Itu-itu Saja
Galaxy S25 Ultra telah mendapatkan sertifikasi ketahanan IP68, yang berarti perangkat ini terlindung dari debu dan dapat bertahan di dalam air tawar hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Meskipun sertifikasi IP68 sudah cukup baik,
Galaxy S25 Ultra tidak menunjukkan peningkatan yang berarti karena standar ini sudah ada sejak 2016, ketika Galaxy S7 Edge rilis. Bahkan, ponsel ini tertinggal daripada beberapa pesaing yang telah menggunakan sertifikasi lebih canggih dari sekadar IP68.
Beberapa pesaing kini telah beralih ke sertifikasi IP69, yang menunjukkan bahwa perangkat tersebut juga tahan terhadap air dengan tekanan tinggi dan suhu yang lebih panas. Selain itu, Galaxy S25 Ultra juga lambat dalam mengadopsi teknologi terbaru.
Contohnya, penggunaan baterai dari bahan silikon karbida (Si/C) belum ada pada ponsel ini. Sementara itu, pesaing lain, terutama dari Tiongkok, sudah lebih dulu memanfaatkan baterai Si/C. Baterai jenis ini terkenal lebih ringan dan memiliki densitas energi yang lebih tinggi.
Jika Galaxy S25 Ultra menggunakan baterai silikon karbida, bobot keseluruhannya mungkin bisa lebih ringan, dan kapasitas baterainya juga dapat meningkat secara signifikan.
3. Tak Ada Perbedaan Signifikan dengan S24 Ultra
Harga Galaxy S25 Ultra mengalami kenaikan daripada model sebelumnya. Saat rilis, model dengan RAM 12 GB dan penyimpanan 256 GB terjual seharga Rp22.999.000, sementara versi 12 GB dengan kapasitas penyimpanan 512 GB terjual Rp24.999.000. Untuk varian 1 TB, harganya mencapai Rp28.999.000.
Jika dibandingkan dengan Galaxy S24 Ultra pada varian memori yang setara, harga Galaxy S25 Ultra lebih tinggi Rp1 juta. Misalnya, saat peluncuran Galaxy S24 Ultra 12/512 GB pada tahun 2024, harganya adalah Rp23.999.000.
Kenaikan harga ini seharusnya sepadan jika ada peningkatan yang signifikan. Namun, Galaxy S25 Ultra terasa tidak begitu mencolok.
