Aturan baru bagi warga China yang ingin menggunakan internet dan nomor baru akan diterapkan pada 1 Desember depan. Aturan tersebut yaitu dimana mereka diharuskan untuk memberikan izin kepada operator telekomunikasi berupa memindai wajahnya.
Aturan tersebut sebelumnya telah dikabarkan oleh Kementrian Industri dan Teknologi China (MIIT) pada 27 September lalu. Dalam aturan tersebut juga dijelaskan kenapa diberlakukan aturan tersebut. Alasannya untuk melindungi hak dan kepentingan para warga negara di dunia maya.
“Dengan serius dalam melindungi hak dan kepentingan setiap warga negara yang sah di dunia maya” begitulah yang Dafunda kutip kutipannya dari Gizmodo.
Operator juga ikut mencocokkan wajah pemohon yang sudah dipindai dengan kartu identitas mereka. Nanti mereka juga tidak bisa lagi mentransfer kartu SIM ke orang lain.
MIIT juga ingin para operator melakukan verifikasi apakah ponsel dan telepon itu sudah terdaftar dengan benar sesuai dengan nama asli. Jika tidak, maka harus ditutup aksesnya.
“Tujuan dari itu semua adalah demi meningkatkan pengawasan dan inspeksi secara ketat mempromosikan manajemen pendaftaran nama yang sebenarnya dari pengguna” tambah MIIT.
Dengan hadirnya aturan baru ini diharapkan dapat mengurangi penipuan, namun dari sisi lain seolah-olah pemerintah ingin mengendalikan warganya di dunia maya.
Dengan bantuan pemindai wajah ini, maka pemerintah akan lebih mudah untuk melacak para warganya yang terpajang di media sosial dan situs web apa yang sering dikunjungi.
China memang dikenal sebagai negara yang ketat keamanan dunia online, bahkan mereka banyak memblokir aplikasi termasuk Facebook, Google, dan Twitter. Mesin pencari Bing dari Microsoft juga pernah diblokir sementara karena alasan yang tidak jelas di awal tahun ini.
Lalu pengenalan wajah seperti ini bukanlah pertama kali diterapkan di China. Sistem ini sudah lebih dulu diterapkan di bandara, dengan tujuan untuk membantu pemeriksaan keamanan.
