Dunia saat ini sedang dihebohkan dengan sebuah virus yang mematikan yaitu virus Corona. Virus Corona pertama kali ditemukan pada akhir 2019 lalu di Wuhan, China. Kini virus Corona sudah mulai menyebar ke berbagai negara, termasuk wilayah Asia Tenggara.
Sebelum membahas terkait cara memantau penyebaran virus Corona, sebaiknya Dafunda Tekno kasih tau dulu apa itu Virus Corona mungkin ada yang belum tahu.
Contents Navigation
Apa itu virus Corona?
Menurut laporan dari China, Virus Corona mulai mewabah di Wuhan, China sejak Desember lalu. Para pejabat negara tersebut menilai jika virus Corona ini berasal dari hewan liar yang dijual di pasar Makanan laut Huanan (Huanan Seafood Market) di pusat kota Wuhan.
Vendor pasar makanan dan media China melaporkan, Pasar Makanan Laut Huanan menjual berbagai jenis makanan unik. Mulai dari anak serigala, rubah hidup, buaya, salamander raksasa, ular, tikus, burung merak, landak, daging unta hingga musang.
Sebagian besar dari binatang yang dijual di pasar itu adalah spesies yang terkati dengan pandemi sebelumnya yaitu Server Acute Resporatory Syndrome (SARS).
Menurut para peneliti, virus Corona ini adalah virus yang kerap sekali menginfeksi hewan. Namun virus ini lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Virus Corona itu sendiri disebut mirip dengan SARS yang dapat mewabah ke seluruh dunia pada 2002-2003 itu.
Demi membantu para masyarakat dalam memperhatikan penyebaran virus mematikan itu. Center for System Science and Engineering (CSSE) dan Departemen Teknik Sipil Universitas John Hopkins menciptakan peta online yang dapat diakses melalui browser.
Peta CSSE yang menampilkan negara-negara serta kota-kota seluruh dunia di mana yang terjangkit infeksi virus Corona. Lokasi dari wilayah kasus virus Corona ditandai dengan lingkaran dua warna yang berbeda dan ukuran variasi. Tergantung status konfirmasi dan skalanya.
Lingkaran merah bagi wilayah yang sudah positif kena virus Corona, lingkaran warna kuning adalah wilayah tempat kasus yang belum diberikan konfirmasi.
Ukuran dari lingkaran menggambarkan jumlah dari kasus terjadi di wilayah tersebut.
Peta Online Pemantau Penyebaran Virus Corona Seluruh Dunia
“Data yang divisualisasikan itu diambil dari berbagai sumber teramsuk WHO, CDC Amerika Serikat, CDC China (CCDC), NHC dan Dingciangyuan” tulis Lauren Gardner dari CCSE di sebuah postingan blog berisi pengumuman soal peta ini.
Dingxiangyuan merupakan situs yang yang mengagregasikan laporan dari NGC (National Helth Commission, China) Serta CDC (Center for Disease Control anda Prevention) China dan karena itu digunakan sebagai basis laporan di peta untuk wilayah Negeri Tirai bambu.
Data dari kasus di Amerika Serikat (terkonfirmasi dan dugaan) asalnya dari CDC, sedangkan data untuk wilayah dunia selebihnya di ambil dari WHO.
Bagi yang ingin melihat peta penyebaran virus Corona buatan CSSE dapat dilihat melalui tautan berikut ini.
Alat Pemantauan Virus Corona
CSSE mengungkapkan jika peta interaktifnya dilakukan pembaruan secara harian dan bersifat real time.
Seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Kompas.com, data yang ditampilkan tidak selalu up-to-date.
Saat ini jumlah positif virus Corona sudah tercatat mencapai 844 kasus dimana korban yang meninggal sudah ada 25 orang.
Sementara dari data peta CSSE masih menunjukkan infeksi positif 653 kasus dengan 18 orang meninggal. Informasi terakhir tanggal 23 Januari 2020 pukul 12.00 PST atau 24 Januari 2020 pukul 03.00 WIB.
Lalu menurut peta, di Malaysia sudah tercatat ada empat kasus dugaan infeksi virus Corona.
Peta dari CSSE ini mungkin dapat digunakan sebagai salah satu alat yang dapat memantau penyebaran virus Corona di seluruh dunia, tetapi tidak untuk acuan yang absolut.
Virus Corona Sudah Sampai ke Singapura
Virus Corona ini terbilang baru dari Wuhan dan jenis dari keluaraga coronavirus yang secara resmi dberi nama sebagai Novel Coronavirus (2019-nCoV) oleh WHO.
Virus jenis ini sangat dekat denga virus Middle Eastern REspiratoru Syndrome (MERS-CoV). Virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) dapat menyerang saluran pernafasan dan dapat menyebabkan pneumonia (infeksi paru).
Penularan virus Corona ini dapat secara langsung antar manusia, kemungkinan melalui cairan tubuh yang tersebar di udara, khusunya bagi penderita batuk dan bersin.
Karena sudah positif terdeteksi hingga Singapura, kini Kementrian Kesehatan Indonesia mulai siaga dengan menyiapkan thermal scanner di 135 pintu masuk negara. Alat tersebut berguna untuk mendeteksi suhu tubuh orang yang kemungkinan mengindap infeksi virus Corona.