Market Size (Ukuran Pasar) merupakan salah satu ukuran apakah bisnis kamu layak dijalankan atau tidak. Semakin besar ukuran pasar yang diperoleh maka semakin layak bisnis kamu untuk dijalankan.
Market Size ini bertujuan untuk memprediksi jumlah pengguna potensial dan pendapatan yang akan diperoleh nantinya. Market Size ini juga menjadi elemen yang penting ketika kamu sedang mencari investor. Biasanya mereka menanyakan hal ini kepada pemilik startup/bisnis yang akan diinvestasi.
Dalam mengukur Market Size ada 2 metode yang digunakan, yaitu Top-Down Market Sizing dan Bottom-Up Market Sizing. Kira-kira bagusan yang mana ya?
Bottom-Up Market Sizing
Metode Bottom-Up Market Sizing merupakan metode menghitung market size dimulai dengan pelanggan secara spesifik. Proses penghitungan market size metode ini dilakukan jika pemilik startup terkendala sumber daya untuk menjangkau pasar. Para pemilik startup bisa mendapatkan ukuran pangsa pasar beserta proyeksi pertumbuhanya.
Contohnya dari gambar diatas, sebuah startup yang berfokus pada pendidikan sedang mengidentifikasi target pasar. Mereka mulai menghitung seberapa banyak SMA di area yang ingin disasar. Kemudian, mengukur berapa banyak siswa kelas 3 yang akan mengikuti ujian dan terakhir mengukur berapa banyak siswa yang sudah menggunakan ponsel pintar dan internet.
Top-Down Market Sizing
Top-Down Market Sizing merupakan metode penghitungan Market Size secara Universal. Proses pengukuran ini dimulai dari lingkup yang besar kemudian terus mengecil sesuai target pasar yang ingin dituju.
Kalau dilihat dari contoh diatas, kita bisa simpulkan bahwa metode ini melakukan pengurangan secara berjenjang. Dari angka pangsa pasar umum yang didapat (dalam hal ini pengguna internet di Indonesia), dikurangi lagi dengan jumlah persentase kalangan pelajar, dan dikurangi lagi dengan persentase kalangan pelajar dan menggunakan internet. Hasil dari, pengurangan tersebut merupakan market sizenya.
Keduanya bagus untuk dipakai, semuanya tergantung kebutuhan. Jika, kamu merupakan startup yang masih baru disarankan untuk menggunakan Bottom-Up Market Sizing dikarenakan tidak membutuhkan resource yang besar untuk mencari data.