Pagi tadi sekitar pukul 07.15 WIB masyarakat dihebohkan dengan sebuah peristiwa ledakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Dalam kejadian ledakan monas itu ada dua korban anggota TNI yang sedang melakukan lari pagi. Ledakan itu membuat dua korban mengalami luka yang cukup parah dan diduga berasal dari granat asap.
“kejadian ini diduga dari granat asap yang meledak” begitu kata Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy di Monas, Jakarta Pusat.
Kronologi Ledakan yang Terjadi di Monas
Namun sebelum terjadinya ledakan itu, sempat ada informasi yang simpang siur dimana awalnya diberitakan sebuah ponsel penyebab ledakan di Monas. Meskipun akhirnya bukan ponsel sebagai penyebabnya, namun mungkinkah jika ponsel meledak atas kejadian tersebut?
Menurut pengamat gadget Lucky Sebastian, Ponsel memang bisa saja meledak dimana sumber ledakan lebih besar dari baterai istilahnya runaway. Hal tersebutlah yang menyebabkan ponsel meledak lantaran baterai kembung atau disebabkan karena lapisan positif dan negatif berjumpa.
Lucky juga menegaskan efek ledakan dari ponsel secara langsung itu lebih kecil dibandingkan dengan bahan peledak atau sejenisnya misalkan granat.
Sempat Diisukan Ledakan Bersumber dari Ponsel
“Ponsel meledak juga dapat menyebabkan luka, karena sentuhan langsung dari percikan. Tetapi biasanya tidak bisa dalam radius yang besar seperti bahan peledak pada umumnya” ungkap Lucky.
Ia juga menambahkan, sekalipun ponsel tersebut memiliki kapasitas baterai besar namun efek yang dihasilkan tidak akan memberikan radius yang luas. Ponsel meledak tidak selalu dalam kondisi sedang di charge atau sedang tersambung dengan arus listrik.
“Pada kondisi outdoor juga bisa meledak misalkan dibiarkan baterai kembung, disaat tertentu gas yang memiliki unsur kimia charging akan berkumpul. Sehingga merobek bungkus dari baterai, atau baterai tertekan hingga lipatan plus minus menyatu” jelasnya.
Misalkan jika ponsel diletakkan di dalam mobil dalam keadaan mati, efek panas akan timbul dan ini menjadi pemicu meledaknya ponsel tersebut.
