Berita TeknologiNewsTeknoViral

Starlink Gratiskan Internet untuk Korban Banjir Sumatera Hingga Akhir 2025

Starlink umumkan internet gratis untuk korban banjir Sumatera hingga Desember 2025. Cek selengkapnya di artikel berikut.

Layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, secara resmi mengumumkan inisiatif bantuan kemanusiaan dengan menyediakan akses internet gratis bagi masyarakat di Indonesia yang terdampak parah oleh bencana banjir, khususnya di wilayah Sumatera.

Kebijakan ini melalui akun resmi Starlink di X (sebelumnya Twitter), merupakan bentuk dukungan langsung untuk mempercepat pemulihan konektivitas di daerah-daerah yang terkena bencana.

Dalam pernyataan resminya, Starlink menegaskan bahwa layanan internet gratis ini akan tersalurkan kepada seluruh pelanggan, baik yang baru maupun yang sudah lama, hingga akhir Desember 2025.

Perusahaan tersebut juga menyatakan tengah berkoordinasi erat dengan pemerintah Indonesia untuk mempercepat relokasi terminal satelit dan memulihkan akses internet di wilayah yang mengalami kerusakan infrastruktur paling parah.

Akses internet gratis ini memiliki cakupan yang luas. Pelanggan aktif tidak perlu melakukan tindakan apa pun, karena layanan gratis akan secara otomatis aktif di akun mereka.

Lebih lanjut, pelanggan Starlink yang layanannya saat ini ditangguhkan atau dijeda juga berhak mendapatkan koneksi internet gratis. Hal ini memungkinkan mereka untuk segera mengaktifkan kembali layanan selama periode bantuan berlaku.

Bagi pelanggan baru yang berada di wilayah terdampak, Starlink membuka akses layanan tanpa biaya awal. Pengguna hanya perlu membeli dan mengaktifkan perangkat, kemudian membuat tiket dukungan dengan mencantumkan “Dukungan Banjir Indonesia” untuk memperoleh layanan gratis ini.

Koordinasi Pemerintah dan Laporan Bencana Terkini

Starlink Gratiskan Internet untuk Korban Banjir Sumatera Hingga Akhir 2025
Dok. Kecamatan Batang Toru

Sementara Starlink bergerak di sektor konektivitas satelit, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) juga telah mengambil langkah cepat. Kemenkomdigi mengonfirmasi pembentukan satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani gangguan telekomunikasi di area bencana.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemenkomdigi, Wayan Toni Suprianto, menjelaskan bahwa tim satgas fokus pada identifikasi Base Transceiver Station (BTS) yang tidak berfungsi dan kabel serat optik yang putus akibat dampak banjir dan longsor.

Koordinasi intensif dilakukan bersama operator dan pemangku kepentingan terkait untuk mempercepat recovery jaringan. Untuk solusi dan pembangunan jaringan darurat, Kemenkomdigi telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).

Di sisi penanganan dampak bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis perkembangan terkini mengenai bencana hidrometeorologi yang melanda tiga provinsi di Sumatera: Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, melaporkan data korban sementara yang menunjukkan dampak kerusakan yang sangat signifikan. Total sementara tercatat 174 jiwa meninggal dunia, 79 orang hilang, dan 12 orang mengalami luka-luka.

Sumatera Utara menjadi provinsi dengan korban terbanyak, dengan 116 warga meninggal dunia dan 42 orang hilang. Korban-korban ini tersebar di sejumlah wilayah seperti Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, hingga Padang Sidempuan, menunjukkan skala bencana yang memerlukan upaya pemulihan infrastruktur dan telekomunikasi yang maksimal.

Baca Juga:

Enable Notifications OK No thanks