Dunia startup semakin dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Setiap orang berbondong-bondong untuk membuat startup. Impian mereka adalah untuk menjadi salah satu startup dengan status Unicorn.
Namun, dalam kenyataannya membuat startup tak semudah itu ferguso. Banyak startup bangkrut atau gulung tikar padahal bisnisnya sudah mulai berkembang. Bahkan ada yang sudah berstatus Unicorn.
Contents Navigation
5 Startup Besar yang Bangkrut di Indonesia
1.Qlapa
Bangkrutnya Qlapa cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. Startup lokal yang menyediakan platform jual beli kerajinan ini harus menutup layanannya beberapa bulan yang lalu.
Padahal, progress dari startup ini terbilang baik. Sempat memenangi beberapa penghargaan akhirnya Qlapa harus menutup lapaknya dikarenakan bisnis yang tidak berkelanjutan.
2.Valadoo
Valadoo merupakan startup di bidang travel yang didirikan pada tahun 2010. Terbilang sebagai pemain startup pada masa awal, Valadoo akhirnya tutup setelah kurang lebih 5 tahun beroperasi.
Valadoo tidak bisa diselamatkan meskipun sudah dimerge dengan Wago. Kini salah satu Co-Foundernya bekerja untuk Go-Jek.
3.Uber
Uber memang tidak bisa dibilang bangkrut tapi bisa dibilang mereka bangkrut di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Baru 1 tahun beroperasi di Indonesia, Uber harus menjual sahamnya di Indonesia ke kompetitornya, Grab.
Padahal Uber merupakan startup terbesar di dunia setelah Bytedance.
4.Kirim
Sebelum ada Go-Send dan Grab Express, Startup Kirim sudah muncul di Indonesia 5 hingga 6 tahun silam. Namun, kini mereka diharuskan gulung tikar.
5.Paraplou
Parplou merupakan startup jual beli pertama di Indonesia. Namun, akhirnya mereka harus tutup lapak pada tahun 2015. Kondisi keuangan yang buruk dan sulit mendapatkan investasi merupakan alasan startup ini tutup.
