Berita TeknologiTekno

Startup Ini yang Pertama Kali Mampu Mendeteksi Penyebaran Virus Corona

Wuhan, salah satu kota di China kini menjadi sorotan dunia setelah hebohnya wabah dari virus Corona. Virus Corona yang disebut berasal dari hewan liar itu diklaim sangat cepat menular, hanya dari saling tatapan saja dengan orang yang terinfeksi virus Corona.

Wabah virus Corona ini pertama sekali diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 9 Januari 2020. WHO sendiri mengungkapkan jika wabah ini serupa seperti flu. Menurut sejumlah kasus pneumonia yang sudah dilaporkan di Wuhan.

Sementara dari pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS sebelumnya sudah mengabarkan soal kabar ini tepatnya pada 6 Januari 2020. Wabah virus corona dipastikan berasal dari hewan liat yang dijual di Pasar Huanan, China.

Namun terkait adanya virus corona ternyata sudah terdeteksi sejak akhir Desember 2019.

Startup yang Pertama Sekali Memberikan Informasi Virus Corona

Ada salah satu startup rintisan yang bergerak di bidang kesehatan yang bernama BlueDot. Mereka adalah startup yang pertama kali mengumumkan informasi terkait virus corona.

Seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Kompas.com, BlueDot ini menggunakan algoritma khusus dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Dimana alat tersebut memungkinkan membaca laporan dari berita asing soal jaringan penyakit hewan dan tumbuhan.

Lalu data yang didapat tersebut digunakan untuk memberikan peringatan dan mengimbau kepada masyarakat supaya tidak berada di zona bahaya seperti di kota Wuhan terkait virus corona.

Di samping itu pendiri dan CEO BlueDot, Kamran Khan mengungkapkan jika informasi soal wabah penyakit menular itu harus segera disampaikan kepada masyarakat.

“Kami mengerti jika pemerintah mungkin tidak dapat diandalkan untuk memberikan informasi secara tepat waktu. Maka kami mencari berita yang memungkinkan wabah itu dari forum atau blog soal indikasi beberapa peristiwa yang terjadi tidak wajar”

Ungkap Khan

Khan juga menyebutkan jika metode algoritma yang digunakan oleh BlueDot ini tidak mengandalkan data dari media sosial. Pasalnya rata-rata data tersebut dinilai berantakan.

Hasil Prediksi BlueDot Dinilai Tepat Saat Mendeteksi Wabah Penyakit

BlueDot mengklaim jika pihaknya memiliki akses ke data maskapai global dalam membantu prediksi dari negara mana saja dan kapan virus itu menyebar.

Hasil yang didapat dinilai tepat dan prediksi dari BlueDot itu sudah terbukti jika virus corona sudah menyebar ke beberapa negara. Virus Corona sudah menjangkit negara Bangkok, Seoul, Taipei, Tokyo hanya dalam beberapa hari setelah awal muncul virus tersebut.

Khamran Khan yang fokus di bidang spesialis penyakit menular di rumah sakit Toronto sejak epidemi SARS pada tahun 2003 ini. Memang hobi untuk menemukan cara lebih baik dalam melacak penyakit.

“Saya saat ini merasa deja vu. Tahun 2003 saya langsung menyaksikan virus SARS yang membanjiri kota Toronto serta melumpuhkan banyak rumah sakit. Bahkan ada yang kelehanan fisik serta mental saat itu. Lalu saya berpikir hal itu jangan terulang lagi” ungkap Khan.

Setelah melakukan beberapa program. Khan akhirnya meluncurkan BlueDot pada tahun 2014 serta mengumpulkan dana 9,4 juta dollar AS atau setara Rp 127 miliar untuk modal tersebut.

BlueDot Fokus Dalam Program Mendeteksi Penyebaran Virus di Dunia

Saat ini BlueDot sudah memiliki 40 karyawan yang di dalamnya sudah ada dokter dan programmer yang ditugaskan untuk merancang program untuk mendeteksi penyakit.

BlueDot saat ini menggunakan pemrosesan bahasa dan teknik pembelajaran mesin untuk menyaring laporan berita dalam 65 bahasa. Serta data dari maskapa dan laporan wabah penyakit hewan.

Setelah dilakukan penyaringan data, lalu selanjutnya dianalisa oleh para ahli secara manual.

Dengan begini para ahli epidemiologi dapat memeriksa apakah hasil dari data masuk akal dari sudut pandang ilmiah atau tidak.

Jika dianggap masuk akal dari kacamata ilmiah, laporan BlueDot itu bakal dikirim ke pejabat kesehatan masyarakat untuk beberapa negara termasuk juga Amerika Serikat dan Kanada.

Namun BlueDot tidan pernah ingin menjual data mereka kepada masyarakat umum.

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks