Berikut adalah 7 tips bermedia sosial dengan aman di zaman sekarang ini.
Terlepas semakin canggihnya media sosial sekarang ini. Namun pada saat yang sama, kecanggihan ini justru juga kian menipiskan rasa keamanan diri dalam bermedia sosialnya.
Hal ini terbukti dengan semakin mudahnya orang lain untuk bisa meretas, menipu, bahkan memfitnah kejam kita dengan beberapa ketikan atau bahkan 1 klik saja. Alhasil, hal inipun lantas membuat kita sering merasa paranoid untuk terus eksis dalam media sosial.
Atau kalaupun bagi kita yang belum pernah memiliki akun media sosial manapun, tentunya hal ini membuat kita merasa ragu untuk memulai semuanya.
Ya memang sih bermedia sosial pada zaman sekarang ini sangatlah tricky. Kalau gak pintar-pintar dalam mengelola akunnya, kita bisa sangat gampang untuk menjadi korban keisengan atau kekejaman orang lain yang gak bertanggung jawab itu.
Nah tentunya kita semua gak mau hal ini terjadi bukan? Oleh karenanya, yuk sekarang langsung simak saja 7 tips bermedia sosial dengan aman di zaman sekarang ini.
Contents Navigation
1. Memiliki Tujuan Pasti Untuk Bermedia Sosialnya
Tips bermedia sosial dengan aman di zaman sekarang ini yang pertama adalah dengan benar-benar memantapkan terlebih dulu tujuan kita untuk bermedia sosialnya. Maksudnya, coba kamu pikirkan dan pertimbangkan terlebih dahulu dengan masak-masak terkait tujuanmu untuk mulai eksis dalam media sosialnya.
Apakah untuk bisnis atau kerja? Apakah untuk menambah relasi yang memiliki hobi yang sama? Mengembangkan bakat terpendam? Atau memang hanya sekedar fun-fun saja?
Pikirkan semuanya dengan masak-masak. Nah kalau setelahnya kamu memang merasa gak perlu-perlu banget untuk bermedia sosial, well ya jangan kamu lakukan. Karena kalau tetap memaksakan, gak menutup kemungkinan untuk kita nantinya menjadi korban dari mereka-mereka yang gak bertanggung jawab.
2. Detail Biodata Yang Seperlunya Saja
Tips bermedia sosial dengan aman di zaman sekarang ini yang selanjutnya adalah terkait memasukkan detail biodata dalam halaman profil akun media sosial.
Jujur saja dari semenjak gue pertama kali bermedia sosial tahun 2004 (era Friendster) hingga sekarang. Gue masih menemukan lumayan banyak profil media sosial yang detail biodatanya seperti KTP atau seperti mengisi biodata untuk menjadi CPNS.
Memang gak salah dan juga merupakan hak dari si pemilik akunnya tersebut. Tapi faktanya dalam beberapa tahun belakangan. Banyak banget kejadian-kejadian gak enak bahkan, mengerikan yang menimpa pemilik akunnya hanya dari biodatanya yang super detail itu.
Contoh kecilnya saja memasukkan nomor HP/WA pribadi dalam data profil. Alhasil, membuat akun media sosial menjadi gampang teretas (hacked) hanya dengan melalui nomor kontaknya tersebut. Atau yang paling parah adalah si pemilik akunnya mendapatkan teror.
Juga contoh lainnya seperti (jangan sampai tapi ya!), kamu mengungkapkan dalam profil bahwa kamu berstatus jomblo alias single. Nah bisa saja bukan ada teman dalam media sosial yang mungkin sangat terobsesi untuk menjadi pacarmu padahal kamunya sendiri gak suka sama dia.
Alhasil ketika tahu kamu single, ia akan pantang menyerah mengirimkan pesan pribadi (PM) tanpa henti. Sehingga membuat kamu pusing dan paranoid sendiri. Nah hal-hal menakutkan seperti ini bisa banget kita hindari dengan tidak menyertakan semua detail biodata tersebut.
Masukkan saja yang kita rasa memiliki nilai penjelasan diri yang penting atau memang harus ada. Spesifiknya, masukkan saja biodata yang umumnya orang lain harus tahu seperti: Nama, foto, hari ulang tahun, serta area tinggalmu secara general (misalakan: Jakarta, Bekasi, Tokyo, New York).
Oh ya satu lagi, JANGAN PERNAH sekali-sekali memasukkan alamat tinggal lengkapmu oke?
3. Foto Profil Menarik Tapi Jangan Terlalu “WOW”
Maksud kata “WOW” disini bukan hanya sebatas kevulgaran atau seksual saja. Namun juga yang berhubungan dengan foto yang bisa memancing orang lain untuk berbuat jahat terhadap kita.
Misalkan foto yang memperlihatkanmu dengan pakaian bermerek super mahal dan juga dalam fotonya kamu sedang makan mewah. Atau foto kamu yang sedang berada di lokasi paling glamor baik itu lokasi dalam atau luar negeri.
Ya memang gak apa-apa juga. Karena hal ini bisa menunjukkan tingkat atau kelasmu sebagai seseorang. Tapi ya sekali lagi, hal ini juga akan memancing mereka yang ingin berbuat jahat.
Atau yang lebih simpel, memancing teman atau sahabat dekat untuk memanfaatkanmu secara finansial. Jadi pasanglah foto yang sekiranya menarik tapi terkesan wajar-wajar saja.
4. Sharing Yang Positif-Positif Saja
Tips bermedia sosial dengan aman di zaman sekarang ini berikutnya adalah terkait apa yang kita bagikan (sharing) dalam akun media sosial kita.
Gak memungkiri hingga detik ini, kita masih melihat banyak pemilik akun media sosial yang terlalu over sharing. Pokoknya ia selalu membagikan foto dan bahkan status apapun yang ia tulis. Mau itu statusnya curhat negatif, positif, semuanya ia share.
Hal ini umumnya untuk menunjukkan kalau ia adalah salah satu yang “maha” eksis di rana media sosial. Padahal hal ini justru akan merugikannya bahkan bisa saja mengancam keselamatannya.
Spesifiknya jika kerap men-share curhatan kesedihan atau tragedi yang kita alami, teman-teman media sosial pastinya lama-lama akan menjadi malas berteman dengan kita. Karena siapa sih yang mau membaca hal yang sedih-sedih atau yang berkesan negatif?
Juga selain itu janganlah kita men-share status/tweet atau foto yang kesannya merendahkan atau menghina. Karena kita nantinya pasti auto di-bully. Atau bahkan mungkin berpotensi mendapatkan ancaman hukuman pidana. Mengerikan bukan?
Jadi yuk, marilah mulai sekarang kita sharing saja yang positif atau menyenangkan dalam media sosial kita.
5. Jangan Terlalu Memamerkan Materi
Poin ini berkaitan dengan poin nomor 3. Jadi ya sekali lagi, kalau menampilkan foto profil janganlah yang terlalu memperlihatkan materi/kekayaan kita.
Nah tapi jangan salah nih guys. Kekayaan dalam poin ini tidaklah sebatas pakaian, tas, sepatu bermerek atau uang atau perhiasan emas. Memamerkan koleksi action figures yang kita beli dari luar negeri pun, sudah termasuk memamerkan materi.
Mengapa? Karena ya seperti kita ketahui, harga action figure luar negeri bukanlah seperti membeli boneka mainan Batman dari pedagang mainan keliling. Harganya kalau kita kurskan bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Bahkan memamerkan koleksi vinyl musik pun juga menandakan kalau individu tersebut adalah sosok kaya raya. Karena ya seperti kita tahu juga, harga vinyl musik itu bukan seperti harga CD original musik yang biasanya berkisar antara Rp. 100.000 hingga Rp. 200.000.
Vinyl harganya bisa setengah juta bahkan sudah masuk juta-juta. Jadi kalau saran gue sih. Kalau gak perlu-perlu banget, sebaiknya tidak usahlah kita memasang foto yang menampilkan materi berharga kita. Terkecuali kalau kamu memang berbisnis materi-materi mahal tersebut.
6. Sedikit Teman Justru Lebih Aman
Gue yakin pasti masih banyak dari kita yang ketika atau telah memiliki media sosial, kita langsung ingin memiliki koneksi atau bahkan “koleksi” teman yang sebanyak-banyaknya.
Dan ya wajar sih memiliki keinginan ini. Rasanya seperti orang penting atau top saja kalau kita bisa memiliki 5.000 teman dalam akun Facebook atau memiliki 4.000 followers dalam akun Instagram yang kita miliki.
Tapi sekarang gue tanya nih dari 4.000 itu, berapa yang benar-benar merupakan teman, sahabat, atau keluarga kita? Lalu berapa banyak yang rekan kerja? Gue yakin jumlah tersebut termasuk juga dengan teman atau followers yang gak kita kenal.
Nah satu lagi nih, oke deh katakanlah kamu kenal semua dengan 4.000 followers/friends itu. Tapi apakah kamu berinterkasi dengan 4 ribu-4 ribunya? Dan apakah kamu sudah meminta atau mendapatkan pertolongan dari 4 ribu followers itu?
Ya bukannya gue ingin negatif atau menyebalkan. Tapi pastinya tidak mungkin banget. Jadi dengan penjelasan ini. Maka yang ingin gue katakan disini adalah, agar kita bisa aman bermedia sosialnya, ada baiknya kita meminimalisir saja jumlah teman atau followers.
Apalagi teman Facebook. Untuk apa kita memiliki “koleksi” hingga 5.000 teman tapi yang dekat dengan kita hanya 1.000 atau bahkan 500 teman? Terlebih sekali lagi, beberapa diantaranya mungkin adalah orang asing yang sewaktu-waktu bisa saja berniat jahat ke kita.
Jadi ya pernyataan atau tren, “banyak temen, keren banget” sudahlah tidak berlaku lagi. Lebih baik kita memiliki 100 teman tapi 70 diantaranya memang dekat banget daripada, 5.000 teman tapi yang kenal dan dekat, hanya 1.000 atau bahkan 500 saja.
7. Autentikasi Keamanan Sangat Vital
Nah inilah tips bermedia sosial dengan aman di zaman sekarang ini yang WAJIB kamu lakukan apabila memang ingin aman bermedia sosialnya.
Apa itu autentikasi keamanan? Jadi ini adalah cara paling ampuh untuk benar-benar mengamankan akun media sosial kita. Sehingga akun tidak tersusupi hacker atau bahkan spammer yang gak bertanggung jawab.
Proses autentikasi keamanan pada dasarnya adalah meminta verifikasi log-in melalui smartphone yang kita miliki. Nah nantinya mereka akan menanyakan apa benar yang baru atau ingin mengakses akun media sosialnya adalah kita sendiri.
Nantinya kita bisa menekan/mengetuk perintah “Yes” atau “No” dengan jari di smartphone. Dengan meminta verifikasi langsung ke smartphone yang notabene milik kita ini, dijamin 90%, akun akan aman jaya.
Kalaupun lagi ada kendala dengan autentikasi jari, kita bisa memerintahkan media sosialnya untuk melakukan verifikasi via e-mail atau SMS ke nomor HP. Walau demikian usahkan gunakan yang autentikasi atau authenticator ini. Karena sekali lagi sudah pasti jauh lebih terjamin keamanannya.
Nah untuk bisa melakukan ini, tentunya kita harus mengunduh (download) dulu aplikasi autentikasinya. Ada banyak produk aplikasinya. Tapi yang paling sering digunakan dan memang lebih paten, adalah Google Authenticator.
Itulah tadi sekiranya 7 tips bermedia sosial dengan aman di zaman sekarang ini. Semoga pembahasannya bermanfaat.