Berkat dukungan dari satelit Satria, infrastruktur langit akan semakin kuat. Pemerintah sudah menargetkan pemenang tender teknologi High Throughput Satellite (HTS) di bulan April ini.
Dalam perkiraaa kita bulan April ini sudah ditetapkan sebagai pemenang tendernya. Seperti yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara di Jakarta.
Peserta tender dari satelit Satria yang dimaksud Rudiantara adalah PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Konsorsium Grup Djarum.
Kedua perusahaan tersebut berasal dari dalam negeri, kata Menkominfo
Pada pemerintahan Jokowi-JK, mulai dikembangkan juga Palapa Ring mulai tahun 2015 lalu. Proyek pembangunan serat optik nasional ini memang sudah digadang-gadangkan pada 2005 lalu, tetapi belum terealisasi.
Palapa Ring di sini ada tiga segmen, yaitu Palapa Ring paket barat, Palapa Ring paket tengah, dan Palapa Ring timur. Khusus untuk paket terakhir, pengerjaan kontruksinya belum selesai dan diharapkan bisa selesai di pertengahan tahun ini.
Dengan adanya Palapa Ring dan seluruhnya beroperasi, pemerintah berharap bisa mengatasi kesenjangan akses internet antara di daerah kota dengan daerah pelosok. Gagasan tol langit yang kini tengah hangat diperbincangkan adalah infrastruktur satelit yang kini akan diperkuat dengan satelit Satria dan keduanay akan saling melengkapi.
Nah proses pembangunan satelit Satria ditargetkan akan siap mulai terhitung dari tahun 2020 – 2023. Peluncuran satelit ini sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 8 triliun.
Peran dan Fungsi Satelit Satria Untuk Negeri
Nanti satelit ini akan memberikan dukungan penyebaran akses internet di daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) hingga 150 ribut titik dimana ini dapat menunjang segala kebutuhann internet di bidang pendidikan, pemerintah daerah, pertahanan, keamanan, dan kesehatan.
Sebelum adanya satelit milik pemerintah sendiri, melalui sebuah badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pemerintah sudah menyewa kapasitas di satelit Nusantara Satu milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).