Berita TeknologiTekno

Twitter Rencana Tawarkan Langganan Berbayar Setelah Pemasukan Turun Lewat Iklan

CEO Twitter Jack Dorsey kali ini ada rencana ingin menawarkan layanan subscripstion atau berlangganan untuk platform microblogging miliknya. Rencana tersebut diungkapkan setelah terjadinya penurunan drastis pada bisnis iklan.

Twitter, sama halnya dengan Facebook yang bergantung pada bisnis iklan supaya tetap bisa eksis untuk memberikan layanannya ‘gratis’ untuk para penggunanya.

“Kamu bakal melihat beberapa uji coba untuk beberapa pendekatan tahun ini” ungkap Dorsey kepada analis dan investor disaat membahas soal hasil pendapatan Twitter untuk kuartal kedua.

Twitter Rencana Tawarkan Langganan Berbayar Setelah Pemasukan Turun Lewat Iklan

Dorsey sendiri telah mengakui jika layanan berlangganan ini memiliki sejumlah hambatan. Rencana ini masih begitu mentah dan butuh eksplorasi yang lebih dalam. Dorsey menyebutkan Twitter ingin mencari diversifikasi sumber pendapatan lewat rencana tersebut.

Rumor soal Twitter bakal menerapkan sistem berbayar mulai banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Kabar tersebut ketahuan setelah Twitter mengunggah lowongan pekerjaan untuk senior software engineer di New York dengan kode nama ‘Gryphon’.

Pada deskripsi lowongan tersebut disebutkan Twitter bakal mencari ‘tim baru’ fokus ke pengembangan platform berlangganan. Setelah kabar tersebut terkuak, saham Twitter kembali meroket, menandakan investor tertarik dengan rencana tersebut.

“Kami ingin memastikan setiap link pendapatan itu saling melengkapi dengan bisnis iklan” ungkap Dorsey seperti yang Dafunda Tekno kutip dari CNN.

Rencana ini muncul di saat banyak dari pengiklan menarik iklan mereka selama pandemi Covid-19. Di dalam laporan pendataan, Twitter telah mengumumkan pendapatan bisnis mereka sebesar 562 juta dollar AS (Rp 8,3 triliun). Angkat tersebut turun 23 persen dibandingkan dengan pendapatan di tahun lalu.

Twitter banyak menimpa masalah dalam tahun ini

Twitter adalah salah satu perusahaan media sosial yang ikut berdampak atas pemboikotan terkait isu rasisme di Amerika Serikat dalam beberapa waktu lalu. Tetapi petinggi Twitter tidak ingin mengatakan seberapa besar dampak bagi pendapatan perusahaan.

Pengumuman laporan keuangan itu diumumkan oleh Twitter di tengah maraknya kasus peretasan yang dialami oleh beberapa akun Twitter orang ternama di pertengahan Juli lalu.

Di dalam peretasan tersebut diantaranya akun Twitter milik Jeff Bezos, Barack Obama, Bill Gates, Elon Musk dan banyak tokoh lainya. Pelaku peretasan memanfaatkan akun orang penting tersebut untuk mengunggah tweet berisi penipuan bitcoin.

Twitter kini sudah melakukan investigasi dan menyebutkan ada 130 akun menjadi target peretas. Atas kejadian ini, Dorsey telah meminta maaf. “Kami merasa sangat buruk dengan insiden keamanan yang terjadi ini” cetus Dorsey.

Dorsey juga mengatakan jika saat ini Twitter sedang bekerja sama dengan penegak hukum serta firma eksternal dalam menginvestigasi soal masalah ini. Sang CEO juga berjanji untuk meningkatkan keamanan Twitter ke depan.

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks