Filter by Kategori
Game
Movie
TV
Komik
Berita TeknologiTekno

Makin Maraknya Hoax Coronavirus, WHO Main Tik Tok untuk Edukasi ke Publik

Sampai hari ini, wabah virus corona (COVID-19) telah menginfeksi lebih dari 93.160 orang di seluruh dunia. Termasuk juga dua kasus yang di Indonesia dan menewaskan 3.129 jiwa. Walaupun ada 48.173 dinyatakan sembuh, namun penyakit seperti ini masih memicu ketakutan para publik serta teori konspirasi liar. Seperti orang yang terkena coronavirus bisa berubah jadi zombie.

Tidak sedikit pula yang percaya jika bisa sembuh dengan cairan pemutih dan bir Corona yang ada kaitan dengan virus yang bisa mematikan itu. Sejumlah berita palsu tersebut kini sudah beredar liar di dunia maya. Terutama sekali di platform Tik Tok yang banyak dimainkan oleh anak muda.

Pada saat banyak orang lagi main Tik Tok untuk menghibur diri, maka tidak sedikit pula orang yang sengaja memanfaatkan momen untuk mencari sensasi. Mereka bahkan mau berpura-pura kena coronavirus, atau menyebarkan berita palsu dengan sengaja.

WHO Edukasi Coronavirus dengan Main Tik Tok

Salah satu Organiasai Kesehatan Dunia (WHO) tidak habis pikir lagi dan akhirnya mereka buat akun Tik Tok sendiri. Dengan Tik Tok mereka ingin menghalau hoaks yang sudah banyak bertebaran serta mengajarkan publik tentang cara mencegah coronavirus.

Selaku pimpinan teknis di bagian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi WHO, Benedetta Allegranzi mulai membuat video pertamanya yang dijabarkan sebagai tindakan untuk melindungi diri. Contohnya, menutup hidung saat bersin dan menghindari kontak dengan orang yang menunjukkan gejala seperti demam, dan batuk-batuk.

Pada video kedua, Dr April Baller dari Health Emergencies Programme WHO mengajari tentang cara menggunakan masker yang benar dan apa saja yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan masker.

Video WHO Main Tik Tok

WHO mengatakan berita palsu selama ini adalah sebagai ‘infodemik’. Sehingga mereka bergerak untuk meningkatkan kesadaran serta langkah-langkah pencegahan dengan menyebarkan visual seperti infografis. Lewat Facebook, Twitter, Tencent dan Instagram. Mereka kini mengambil cara untuk membuat instruksional di Tik Tok.

Video buatan WHO di TikTok kini sudah ditonton jutaan kali, dari situ dapat dinilai masih banyak orang yang menggunakan akal sehat untuk menghadapi ancaman coronavirus. Selain WHO, organisasi-organisasi lain seperti Palang Merah Unicef juga menjangkau anak muda melalui aplikasi video tersebut.

Sekalipun upaya dari mereka itu sangat mengesankan, namun tidak dapat dipungkiri jika video yang dibuat terlalu to the point. Jadi bisa saja nanti bakal membuat bosan kalangan milenial dan Gen Z yang lebih utama menikmati konten lucu seperti meme dan lelucon receh lainnya.

Corona virus memang tidaklah seberbahaya yang di banyak di beritakan media, tapi bukan berarti kita juga harus meremehkannya.

Related Posts

1 of 49
Enable Notifications OK No thanks