Sejak episode pertama anime Dandadan, Turbo Granny atau Nenek Turbo telah menjadi karakter penting dalam cerita apalagi semenjak perubahan wujudnya menjadi maneki-neko dan itu ada penjelasan di balik.
Berbeda dengan penjahat lain yang sering muncul dan menghilang, Turbo Granny tetap berjuang meski terpojok oleh para pahlawan Momo Ayase, Ken Takakura, dan Seiko Ayase. Ia menunjukkan bahwa ia tidak mengenal kata menyerah.
Alur cerita Dandadan bermula dengan cepat, memperkenalkan Turbo Granny yang mengutuk Ken, atau Okarun. Dalam empat episode pertama, Turbo Granny menjadi antagonis utama yang menyengsarakan protagonis, Momo dan Okarun.
Pertarungan di episode keempat sangat intens dan memberikan kemenangan bagi Occult Duo, namun situasi berubah saat hantu tua itu mengambil bentuk baru, menyiksa mereka dengan cara yang berbeda.
Baca Juga: Fakta Menarik Anime Dandadan Episode 6, Perlawanan Yokai Akrobatik
Penjelasan Nenek Turbo jadi Maneki-Neko
Lalu, apa sebenarnya alasan Turbo Granny berubah wujud menjadi Maneki-Neko? simak penjelasannya di bawah ini.
1. Seiko Ayase Mengubah Nenek Turbo
Di episode lima, Okarun kembali dirasuki oleh Turbo Granny, tetapi kali ini mereka memiliki keunggulan. Turbo Granny menggunakan sedikit kekuatannya untuk merasuki Okarun, yang berarti ia harus menunggu untuk membalas dendam. Namun, Seiko berhasil mengeluarkan hantu tua itu dari Okarun dengan cara yang mengejutkan.
Seiko, dengan bantuan Momo, menyiapkan kipas kertas, bak air, dan boneka maneki-neko, yang dikenal sebagai boneka kucing keberuntungan. Momo memilih boneka itu meskipun memiliki berbagai makna, namun jimat yang ditempelkan padanya lebih penting. Walaupun tidak dijelaskan, air memiliki peran penting dalam ritual spiritual, sementara Seiko menggunakan kipas kertas untuk mengusir hantu dari tubuh Okarun.
Jimat pada boneka kucing keberuntungan menjadi gelap, menandakan bahwa roh jahat, Turbo Granny, terperangkap di dalamnya. Boneka yang sebelumnya diam kini bergerak seperti dalam kartun. Turbo Granny, meski tampil dalam wujud baru yang lemah lembut, tetap memiliki kekuatan besar berkat kecerdasan dan keberaniannya. Kehadirannya mungkin tidak sekuat dulu, tetapi ia tetap berperan penting dalam cerita.
2. Wujud Baru Nenek Turbo Memberi Peran Baru
Turbo Granny terjebak dalam boneka Lucky Cat atau Maneki-Neko dan tidak bisa bertarung secara fisik, jadi ia harus menggunakan kecerdasannya. Ia tidak bisa meyakinkan Okarun atau Momo untuk mengembalikan kekuatannya, tetapi ia membentuk gencatan senjata kepada mereka dan bertindak sebagai pendukung dari belakang.
Turbo Granny mengalami perubahan yang mengejutkan, bukan hanya dalam kemampuan bertarungnya tetapi juga dalam kepribadiannya. Ketika menghadapi hantu musuh, ia meminta agar “bocah-bocah nakal itu” dikembalikan, tanpa menyebut Okarun.
Meskipun Momo dan Okarun berada dalam posisi tidak menguntungkan, ini menjadi peluang bagi Turbo Granny untuk merebut kembali kekuatannya dari Okarun. Ia menunjukkan ancaman terhadap nyawanya sendiri dan tampaknya tidak membutuhkan Momo, tetapi permintaannya untuk keduanya menunjukkan bahwa mungkin dia mulai peduli pada mereka.
Di episode sebelumnya juga dijelaskan bahwa Turbo Granny terikat dengan roh yang berbasis lokasi, mewakili gadis-gadis yang terbunuh dan tidak bisa melanjutkan ke alam baka. Ia hanya menunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada gadis-gadis yang menderita.
Permintaan untuk mengembalikan Momo menjadi tanda bagi orang baru. Meskipun ada dinamika hubungan yang kompleks, Turbo Granny tetap menjadi karakter yang mendukung Occult Duo.
Baca Juga: 11 Villain Terkuat di Dandadan, Bukan Nenek Turbo
3. Turbo Granny Bisa Kembali ke Bentuk Kuatnya
Tanpa keraguan, Turbo Granny sangat terdorong untuk selalu berada di dekat Okarun. Sebagai sosok legendaris di kalangan hantu, ia akan berusaha keras untuk memulihkan kekuatannya.
Di episode keenam, belum terlihat seberapa besar usaha yang akan dia lakukan untuk kembali ke performa terbaiknya. Kedekatannya dengan Momo dan Okarun mungkin hanya sebuah ilusi, namun yang jelas, Turbo Granny dapat mengakses kekuatannya melalui Okarun. Bentuk boneka kucing keberuntungannya tidaklah bersifat permanen.
4. Terjebak dalam Boneka Kucing Keberuntungan
Kembali ke episode lima, Seiko tidak secara eksplisit meminta boneka kucing keberuntungan. Meskipun Turbo Granny tampak seperti maskot anime yang menggemaskan, ada makna yang lebih dalam terkait simbolisme boneka kucing dan tema utama anime ini.
Dalam budaya Jepang, boneka kucing keberuntungan adalah jimat yang populer untuk menarik keberuntungan dan kemakmuran. Kucing ini sering ditemui di bisnis, karena dipercaya dapat membawa keberuntungan tidak hanya bagi pemiliknya. Posisi koin emas dan warna boneka juga memengaruhi maknanya.
Turbo Granny, yang awalnya merupakan sosok putus asa, kini menjadi simbol keberuntungan berkat budaya boneka kucing keberuntungan. Kaki kanan yang terangkat melambangkan kekayaan, sementara warna putih menandakan keberuntungan. Jika boneka berwarna merah muda, itu melambangkan romansa, yang sejalan dengan hubungan yang berkembang antara Momo dan Okarun.
Dalam episode keenam Turbo Granny, hantu tua tersebut mengaitkan dirinya dengan sifat peramal boneka kucing keberuntungan. Setelah meminta Momo dan Okarun untuk kembali, ia menyatakan, “Seekor kucing yang memanggil konon memiliki kemampuan untuk memanggil keberuntungan,” diikuti oleh penjelasan tentang kekalahannya terhadap Acrobatic Silky.
Legenda urban Jepang menggambarkan Turbo Granny sebagai roh jahat yang mengancam manusia. Meskipun berbeda dari boneka Lucky Cat, karakter anime ini tetap mempertahankan kepribadiannya, meski menunjukkan tanda-tanda perubahan.
Itulah beberapa penjelasan tentang alasan nenek turbo bisa berubah wujud menjadi maneki-neko yang terlihat kecil dan tidak sekuat wujud aslinya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 10 Karakter Terkuat di Dandadan, Nomor Satu Bukan Nenek Turbo
