Filter by Kategori
FaktaLifeNewsViral

Bjorka Comeback, Bocorkan 341 Ribu Data Polri, Tantang Polisi Salah Tangkap

Bjorka bocorkan 341 ribu data anggota Polri! Aksi ini muncul usai polisi klaim menangkap hacker peniru. Cek detail data yang diungkap.

Nama Bjorka, peretas yang menjadi sorotan publik atas dugaan kasus kebocoran data di Indonesia, kembali mencuat setelah merilis data pribadi ratusan ribu anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Aksi ini muncul tak lama setelah klaim penangkapan Bjorka oleh pihak kepolisian.

Kasus ini pertama kali terungkap oleh pakar keamanan siber, Teguh Aprianto (@secgron), di platform X. Data yang bocor tersebut sangat detail, mencakup informasi sensitif 341.000 personel Polri, mulai dari nama lengkap, pangkat, satuan tugas, nomor ponsel, hingga alamat email anggota.

Klaim Polisi dan Bantahan Tegas Bjorka

sosok asli Bjorka ditangkap polisi, benarkah salah tangkap?
netralnews

Pembocoran data ini merupakan respons langsung dari Bjorka terhadap klaim Polda Metro Jaya yang sebelumnya mengumumkan keberhasilan penangkapan seorang pria berinisial WFT di Minahasa, Sulawesi Utara. Pria tersebut mereka duga sebagai pemilik akun X @bjorkanesiaaa dan telah menggunakan identitas Bjorka sejak tahun 2020.

Teguh Aprianto menegaskan bahwa orang yang polisi tangkap bukanlah sosok Bjorka yang sebenarnya. “Polisi mengklaim menangkap Bjorka. Padahal yang ditangkap itu cuma faker alias peniru,” tulis Teguh, menyiratkan bahwa penangkapan tersebut salah sasaran.

Bjorka sendiri memberikan tanggapan yang sangat provokatif melalui situs webnya. Ia secara tegas membantah penangkapan tersebut dan menyatakan bahwa data 341 ribu anggota Polri yang Ia rilis adalah “kejutan” bagi penegak hukum Indonesia.

“Karena polisi di Indonesia mengaku telah menangkap saya, saya memutuskan untuk mengungkapkan data ini sebagai kejutan bagi mereka. Orang yang Anda tangkap adalah seseorang yang telah menipu banyak orang atas nama saya selama ini, dan Anda hanya bisa menangkap saya dalam mimpi Anda,” tulis Bjorka.

Pernyataan ini semakin memperkuat spekulasi bahwa ‘tersangka’ peretasan masih berkeliaran dan membuktikan penangkapan WFT tidak memecahkan kasus kebocoran data.

Penangkapan WFT di Minahasa

Pria berinisial WFT sendiri diamankan polisi di Desa Totolan, Kakas Barat, Minahasa, pada Selasa, 23 September. Penangkapan ini tidak bermula dari kasus kebocoran data Bjorka yang populer, melainkan dari laporan yang berasal dari salah satu bank swasta pada 17 April 2025.

Dalam laporan tersebut, WFT iduga telah mengunggah tampilan database nasabah bank swasta menggunakan akun X @bjorkanesiaa. WFT juga sempat mengirim pesan kepada akun resmi bank, mengklaim bahwa ia telah meretas 4,9 juta akun database nasabah.

Penangkapan WFT sebagai tersangka penipu yang mengatasnamakan Bjorka, kini berbanding terbalik dengan aksi nyata peretas asli yang kembali membocorkan data.

Situasi ini menyoroti kerentanan data pribadi di Indonesia sekaligus memicu perdebatan sengit mengenai efektivitas penanganan kasus kejahatan siber oleh penegak hukum.

Baca Juga:

Enable Notifications OK No thanks