kalian pernah nonton film Pirates Of Carribean? Pastinya kalian akan terpukau karena efek CGI yang dipakai dalam film tersebut memiliki kualitas yang luar biasa.
Tapi kalian belum pernah nonton film Rafathar? Sama. Kenapa? Karena efek CGI-nya jelek? Atau karena efek CGI-nya murahan?
Yap, sebelum kita bahas efek CGI itu murahan atau tidak, yuk kita bandingkan dengan harga efek CGI untuk membuat film Pirates of Carribbean: At World’s End.
Biaya 1 Efek CGI
Ternyata harga 1 efek dengan durasi 5 detik adalah US$ 70 – US$ 100. Dan untuk film Pirates of Carribean menghabiskan US$ 1juta per menitnya. Wah bisa di bayangkan dong jika total dari film Pirates of Carribean adalah 169 menit, bisa kita hitung biaya total efek CGI mencapai 169 juta USD dari total biaya 300 Juta USD.
Itu tentunya dengan asumsi seluruh film dari menit awal sampai selesai memakai CGI. Nah jika kita konversikan ke rupiah dengan kurs 14 ribu, artinya total untuk CGI (jika full) maka 169 juta kali 14 ribu, hasilnya 2,36 Triliun Rupiah.
Jika kita coba prediksi total penggunaan efek CGI hanya seperempat dari 2 jam 49 menit maka 42 menit kali 1 juta, hasilnya US$ 42 Juta atau 588 Miliar rupiah. Kalau misalnya hanya 10% dari total film yang menggunakan efek CGI, maka harganya adalah sekitar 236 miliar hanya untuk efek CGI.
Sekarang kita bandingkan dengan Rafathar yang katanya mengeluarkan hingga sekitar 18 Miliar rupiah untuk pembuatan filmnya.
Kita asumsikan penggunaan full efek CGI dari total film 1 jam 31 menit, dengan 18 miliar dibagi ke 91 menit maka hasilnya adalah 200 juta permenit. Tapi pembuatan film tentu saja bukan hanya efek CGI saja, melainkan ada biaya artis, tempat, akomodasi, dan lain sebagainya dalam produksi.
Jika kita asumsikan seperempatnya saja, biaya pembuatan efek CGI permenitnya adalah 50 juta. Dan pastinya itu harga yang mahal, asalkan jangan dibandingkan dengan pembuatan film POC yang permenitnya 14M.
Kalau masih kita banding-bandingkan juga, biaya dua menit pembuatan film POC sudah cukup untuk membuat keseluruhan biaya produksi Rafathar.
Kalau sudah tahu harganya yang luar biasa seperti itu, masih berniat mengejek efek CGI yang “jelek dan murahan” dari film-film Indonesia?
Sumber : Tirto