Ratusan desa tertutup abu vulkanik akibat dari meletusnya Gunung Sinabung yang terus terjadi sejak 2010.
Bencana alam kembali terjadi, pada Minggu (9/6/2019) pukul 16.28 WIB Gunung Sinabung kembali meletus. Tercatat letusan tersebut mengeluarkan awan panas dengan kolom abu yang mencapai 7.000 meter di atas puncak.
Letusan ini menambah panjang catatan letusan Gunung Sinabung yang selama tahun 2010 terus bergejolak. Dampaknya, gunung ini menjadi salah satu gunung berapi yang sangat aktif dengan status awas.
Selama 400 tahun sebelumnya, Gunung Sinabung tidak pernah menunjukkan gejolak vulkanik.
Lantas, apa yang menyebabkan Gunung Sinabung menjadi sangat aktif dan selalu meletus di setiap tahunnya ya? Berikut penjelasannya.
Penyebab Bangkitnya Gunung Sinabung Setelah 400 Tahun Tertidur
Dengan meletusnya Gunung Sinabung pada Minggu (9/6/2019), menimbulkan pertanyaan bagi para peneliti gunung berapi di Indonesia. Hal ini karena selama 400 tahun, Gunung ini tidak pernah menunjukkan keaktifannya.
Berawal pada tahun 2010, letusan dahsyat terjadi dengan ketinggian kolom abu yang mencapai hingga 5.000 meter di atas puncak. Dimana sampai saat ini masih dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar Gunung Sinabung.
Setelah meneliti lebih lanjut, para peneliti berhasil mengungkap penyebab yang mengaktifkan gunung yang sudah lama tertidur ini.
Di ambil dari sebuah paper berjudul Solid Earth yang ditulis oleh Stephen Miller dan Matteo Lupi. Mereka menjelaskan bahwa gempa dengan skala besar yang terjadi tiga kali di Sumatra adalah salah satu faktor yang menyebabkan Gunung Sinabung kembali aktif.
Dengan rentetan bencana alam yang terjadi di Indonesia, ada baiknya kita menjaga alam kita agar tidak membuat alam semakin murka ya guys.
