Dunia teknologi dan manajemen bisnis berduka. Lou Gerstner, mantan CEO IBM yang dikenal sebagai penyelamat perusahaan tersebut dari ambang kebangkrutan, dikabarkan meninggal dunia pada usia 83 tahun.
Kabar wafatnya Lou Gerstner disampaikan langsung oleh manajemen IBM melalui email resmi kepada karyawan dan diunggah di Newsroom IBM pada Minggu (28/12/2025). CEO IBM saat ini, Arvind Krishna, memberikan penghormatan terakhir dengan menyebut Gerstner sebagai pemimpin krusial yang hadir saat masa depan “Big Blue” berada di ujung tanduk.
Transformasi IBM di Bawah Lou Gerstner

Penyelamat IBM dari Ambang Perpecahan
Lou Gerstner memimpin IBM pada periode kritis 1993 hingga 2002. Saat ia pertama kali menjabat, IBM tengah mengalami kerugian besar dan tekanan finansial yang parah. Muncul spekulasi kuat bahwa perusahaan harus dipecah menjadi unit-unit kecil agar bisa bertahan.
Namun, Gerstner mengambil langkah berani yang mengubah sejarah teknologi:
- Menolak Perpecahan
- Ia mempertahankan IBM sebagai satu kesatuan yang utuh.
- Perubahan Fokus Bisnis
- Mengubah IBM dari sekadar produsen perangkat keras (hardware) menjadi penyedia solusi teknologi dan layanan terintegrasi bagi korporasi.
- Pendekatan Customer-Centric
- Menjadikan kebutuhan pelanggan sebagai fondasi utama inovasi perusahaan.
Transformasi Budaya dan Strategi “Si Gajah”
Selain strategi bisnis, Gerstner melegenda karena keberaniannya merombak budaya kerja IBM yang kaku. Ia menghapus kebijakan “pekerjaan seumur hidup” demi meningkatkan daya saing dan akuntabilitas. Meskipun kontroversial, langkah ini terbukti efektif menstabilkan keuangan perusahaan.
Keberhasilan transformasinya ia tuangkan dalam buku best-seller dunia berjudul “Who Says Elephants Can’t Dance?”. Buku ini menjadi “kitab suci” bagi para pemimpin bisnis tentang cara membenahi perusahaan besar yang sedang sakit.
Pencapaian Luar Biasa Lou Gerstner
Di bawah kepemimpinan Lou Gerstner, IBM mencatatkan sejarah gemilang:
- Harga saham IBM melonjak sekitar 800 persen selama masa jabatannya.
- Mendirikan Gerstner Philanthropies dan mendorong adopsi teknologi di sekolah-sekolah Amerika Serikat.
- Sebelum di IBM, ia adalah mitra di McKinsey & Company, Presiden American Express, serta CEO RJR Nabisco.
Setelah pensiun dari IBM pada 2002, Gerstner tetap aktif sebagai chairman Carlyle Group hingga 2008. Warisan kepemimpinannya akan selalu dikenang sebagai contoh nyata bagaimana visi yang kuat dan disiplin eksekusi dapat menghidupkan kembali raksasa yang hampir mati.
IBM menyatakan akan menggelar peringatan khusus untuk mengenang warisan kepemimpinan Lou Gerstner pada perayaan tahun baru 2026. Selamat jalan, Lou Gerstner.
Baca Juga:





