Berita GameeSportsGame

Dukung Putranya Putus Sekolah Demi eSport, Ini Alasan Sang Ayah

Kisah-kisah tentang para gamer muda yang mengejar karier di bidang eSport sudah menjadi rahasia publik. Tetapi, bagaimana orang tua membiarkan anak-anak mereka berhenti sekolah untuk mengejar mimpi seperti itu?

David Herzog baru-baru ini menjelaskan mengapa ia membiarkan putranya, Jordan, putus sekolah untuk mengejar karier di bidang eSport.
Jordan, yang dikenal sebagai “Crimz” di Fortnite, menghabiskan 8 hingga 10 jam sehari bermain video game.

David menunjukkan dukungan tanpa henti untuk Jordan, mendukung putranya dengan membeli peralatan gaming senilai $30.000, dan menunda liburan keluarga yang dapat mengganggu latihan putranya.

Dikeluarkan dari Sekolah Demi Karier eSports

Jordan dikeluarkan dari sekolah oleh ayahnya untuk mengejar karir di bidang eSport, ayahnya mengatakan itu sebagai jalan menuju ketenaran dan mendapatkan banyak uang. “Saya membiarkannya melakukan itu,” kata David.

Bisnisnya saat ini juga berjalan sangat baik dengan memproduksi dan menjual barang dan pakaian bertema video game. Pada usia 12 tahun, Jordan telah memenangkan uang di turnamen permainan lokal.

Namun, keputusan David malah mendapat reaksi buruk dari warga, mereka malah menganggap itu sebuah pelecehan buat anak. Jika David mendukung putranya untuk bermain piano, tenis, akting, atau karier lain yang membutuhkan waktu bertahun-tahun, dia akan dipuji, tetapi tidak untuk ini.

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks