“Jangan takut, film doang kok”, Kalimat ini biasanya keluar untuk orang-orang yang ketakutan dengan tragedi atau beberapa adegan dalam sebuah film, biasanya anak kecil. Maklum saja, anak-anak kurang mengerti mana yang fiksi dan mana kenyataan.
Tapi hal ini juga bisa terjadi pada orang dewasa, lima film yang akan kita bahas mampu membuat masyarakat geger, bahkan ada yang membuat para sineasnya harus berurusan dengan hukum.
Dari lima fillm ini sama-sama berkaitan dengan ketakutan. Entah dari segi horor atau genre supranatural, bencana alam, atau thriller. Berikut, adalah daftar filmnya:
The Blair Witch Project
Film bergenre found footage menjadi tren beberapa tahun belakangan ini, sebelumnya The Blair Witch Project telah lebih dulu memulainya. Film yang dirilis tahun 1999 ini menceritakan tiga mahasiswa perfilman di sebuah hutan. Ketiganya ingin membuat film dokumenter tentang dongeng penyihir Blair, namun ketiganya hilang.
Mereka hanya meninggalkan kamera yang berisi rekaman kegiatan selama di hutan, dan teror supranatural mulai menima mereka.
Promo The Blair Witch Project disebarkan di internet dalam bentuk laporan polisi palsumengenai hilangnya ketiga orang ini. Bahkan saat pemutaran di Sundance Film Festival, selembaran mengenai hilangnya para tokoh dalam film ini pun dibagikan pada para penonton.
Cara promo ini jelas menimbulkan pro kontra di masyarakat, mengenai apakah The Blair Witch Project benar nyata, atau fiksi belaka. Bahkan situs film ini sendirir dibanjiri hingga 80 juta kunjungan berkat promo yang kemudian menjadi viral tersebut.
A Lizard in A Woman’s Skin
A Lizard In A Woman’s Skin adalah film buatan sineas Italia, Lucio Fulci. Film yang dirilis pada tahun 1971 ini berkisah tentang anak seorang pengacara sukses yang dihantui oleh mimpi buruk.
Di masa efek visual yang masih sangat terbatas, ada adegan yang memperlihatkan anjing-anjing yang dijadikan objek eksperimen. Dada binatang ini dibuka, dengan jantung yang masih berdenyut dan darah yang menetes dari lukanya. Bagian inilah yang membuat geger masyarakat.
Saking nyatanya, produser film ini diseret ke pengadilan Italia atas dakwaan kekejian terhadap hewan. Untuk menyelesaikan kasus ini, Carlo Rambaldi yang menciptakan efek khusus untuk film ini bersaksi ke pengadilan. Rambaldi yang juga menangani efek khusus untuk film ET dari sutradara Steven Spielberg ini bahkan harus mendemonstrasikan anjing animatronik yang digunakan dalam film ini.
Cannibal Holocaust
Satu lagi film yang menggunakan teknik found footage. Cannibal Holocaust berisi perjalanan satu kru film ke hutan Amazon untuk membuat film dokumenter tentang kehidupan suku kanibal di sana. Perbuatan kru film ini yang mengacau desa dan memperkosa wanita suku ini, membuat penduduk asli yang merupakan kanibal lantas membalas dendam dengan membunuh dan memakan mereka.
Tidak seperti sekarang yang ada lembaga sensor, film Cannibal Hollocaust, hadir dengan visualisasinya yang sangat gamblang, termasuk untuk adegan yang sangat brutal. Saat diputar di Milan, sutradara film ini, ditangkap berdasarkan pasal perbuatan tak senonoh. Namun pemberitaan dari sebuah majalah tentang tewasnya para aktor membuat pasal yang dikenakan pada Deodato pun naik menjadi pembunuhan.
Para penegak hukum percaya kalau para aktor film ini benar-benar tewas demi produksi Cannibal Holocaust. Demi bebas dari jerat hukum, Deodato pun memanggil para aktor untuk muncul di muka publik. Setelah tuduhan tadi tak terbukti, Deodato akhirnya dilepaskan.
Without Warning
Without Warning adalah sebuah film televisi yang diprouksi oleh CBS. Film ini diawali dengan pasangan yang kedatangan tamu tak diundang di rumahnya. Namun film lantas disela oleh informasi yang sekilas benar-benar terlihat seperti sebuah breaking news bencana alam. Isi beritanya, adalah asteroid yang menabrak bumi.
Film ini menggunakan desain grafis yang sangat mirip dengan siaran berita CBS yang sesungguhnya, menjadikannya seperti benar-benar sedang terjadi. Di Fort Smith, Arkansas saluran TV KFSM yang berafiliasi dengan CBS, dikabarkan menerima puluhan telepon yang menanyakan apakah kejadian tersebut nyata. Saluran TV tetangga pun kena getahnya, mereka menerima banyak telepon mengapa tak menayangkan berita besar yang tengah ditayangkan CBS.
Snuff
Snuff merupakan film gore Amerika-Argentina yang dirilis pada tahun 1976. Dengan anggaran rendah, hanya US$ 30 ribu. Film yang awalnya berjudul Slaughter ini menghadirkan cerita pembunuhan yang dilakukan oleh sebuah sekte.
Allan Shackelton, seorang distributor film, lantas membuat akhir film Slaughter versinya sendiri. Digambarkan pada akhir film ini, tokoh wanita dalam film ini dibunuh secara sadis.
Setelah Snuff dirilis, Shackelton dikabarkan menyewa sekelompok orang untuk memprotes film ini. Film ini, lantas menjadi populer, bahkan sejumlah anggota dewan memulai petisi untuk menyelidiki film ini. Pada akhirnya kabar pembunuhan ini di cap Hoax oleh Jaksa wilayah New York.