Kemampuan Katara sebagai pengendali air sangatlah luar biasa. Kemampuannya terus berkembang setiap season serial Avatar: The Legend of Aang. Bahkan kami sudah membuat artikel analisis mengenai Katara sebagai karakter terkuat serial yang sudah tayang sejak tahun 2005 itu.
Meski memiliki kemampuan yang luar biasa dan tidak ragu menghadapi lawannya, Katara tidak ingin menggunakan salah satu kemampuan gilanya, yaitu pengendalian darah. Sepanjang Book: Fire, Katara hanya menunjukkan kemampuan ini sekali saja. Setelahnya kita tidak melihat lagi tatapan dingin Katara dan pengendalian darahnya.
Terdapat suatu teori menarik. Dalam pertarungan Zuko melawan Azula saat Komet Sozin, Katara terlihat tidak menggunakan pengendalian darah untuk menghadapi Azula. Dengan rasa bencinya kepada orang yang sempat membunuh Aang itu, harusnya Katara mampu mengalahkan dia dengan kemampuan ini tanpa perlu repot-repot memborgolnya.
Tapi kenapa Katara tidak ingin mengeluarkan pengendalian darah saja? Dafunda akan kembali membahas teori mengenai alasan Katara yang tidak mau menggunakan pengendalian darah saat melawan Azula.
Contents Navigation
Alasan Katara Tidak Menggunakan Pengendalian Darah
1. Bulan Purnama Tidak Muncul Saat Komet Sozin
Dalam serial Avatar: The Legend of Aang, informasi mengenai pengendalian darah masih sangat sedikit. Yang kita ketahui, para pengendali air mampu melakukan kemampuan mengerikan itu saat bulan purnama.
Bulan merupakan sumber kekuatan utama dari para pengendali air. Dan saat terjadi bulan purnama, kemampuan mereka sebagai pengendali air menjadi tidak terkalahkan dan bertambah sangat kuat hingga dapat mengendalikan seseorang.
Nah, sebelum Komet Sozin melintas, kita melihat jika saat itu bulan tidak sedang dalam keadaan purnama. Sehingga Katara tidak mampu mengeluarkan pengendalian darah saat melawan Azula.
Tapi anehnya, Katara bisa menggunakan pengendalian darah saat bulan tidak sedang purnama. Hal ini terlihat ketika dia bersama Zuko sedang melacak orang yang telah membunuh Ibunya di masa lalu. Jadi, ada teori yang lainnya lagi mengenai misteri ini.
2. Komet Sozin Dapat Membuat Azula Terbebas Dari Pengendalian Darah Katara
Meski ini masih sebatas asumsi, namun bisa jadi pengaruh Komet Sozin begitu kuat sehingga dengan pengendalian darah sekalipun, Azula tetap bisa lepas dari pengaruh Katara yang mencoba mengendalikan tubuhnya.
Apalagi Azula sedang dalam kondisi yang benar-benar buruk ketika melawan Zuko bersamanya. Sehingga terlalu berisiko jika Katara memaksa mengeluarkan pengendalian darah itu.
Bahkan setelah duelnya bersama Zuko, Azula tidak terlihat lelah sedikit pun dan masih bisa mengejar Katara yang mencoba bersembunyi. Jadi melakukan pengendalian darah kepada Azula saat komet Sozin kemungkinan tidak memiliki efek apapun.
Namun, masih ada satu teori yang sebetulnya lebih meyakinkan lagi. Apa itu?
3. Katara Tidak Menyukai Pengendalian Darah Dan Tidak Ingin Melakukannya Lagi
Kalau teori yang satu ini sih, kita sudah banyak yang tahu. Ketika Katara bertemu dengan Hama, dia mengajari Katara teknik pengendalian darah ini. Namun, Katara enggan melakukannya dan tidak mau mencobanya.
Namun keadaan memaksa karena Hama mengendalikan Sokka & Aang saat melawannya. Hal itu menyebabkan Katara terpaksa melakukan pengendalian darah supaya teman-temannya tidak saling terbunuh.
Setelah kejadian itu, Katara seperti bersumpah untuk tidak melakukan pengendalian darah lagi. Bahkan ketika Hama memberi selamat kepadanya, Katara justru malah menangis karena telah melakukan sesuatu yang menurut dia salah.
Tapi kalau dibilang sumpah sih sepertinya kurang tepat. Karena Katara akhirnya mengeluarkan kemampuan ini saat melacak orang yang membunuh ibunya bersama Zuko.
Dari ketiga teori di atas, yang manakah menurut kalian paling masuk akal? Atau justru kalian punya teori sendiri mengenai hal tersebut? kalau ada jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar di bawah ya.
Pastikan untuk selalu kunjungi Dafunda atau instal aplikasinya di playstore agar kalian tidak ketinggalan update terbaru dari kami seputar dunia Game, Movie, Anime dan Pop Culture.