Review The Adam Project (2022): Time-Travel Bersama Diri Sendiri Untuk Menyelamatkan Keluarga dan Kestabilan Waktu

review The Adam Project

The Adam Project | Netflix

Review The Adam Project ini tidak mengandung SPOILER!

Apabila kamu adalah yang selalu rajin mengikuti berbagai berita perkembangan proyek film. Pastinya kamu tahu dengan drama yang terjadi pada The Adam Project ini.

Ya benar sekali. Seperti yang terlansir juga dari halaman Wikipedia film ini. The Adam Project sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2012 atau kurang lebih hampir 1 dekade. Naskahnya ditulis oleh T.S. Nowlin (The Maze Runner) dan awalnya adalah Tom Cruise (Mission: Impossible) yang akan menjadi bintang utamanya.

Nah singkat kata setelah melalui berbagai drama belakang layar yang super panjang nan mumet ini. Akhirnya The Adam Project selesai dan rilis juga. Adalah sutradara fun, Shawn Levy (Free Guy) yang menjadi sutradaranya dan Ryan Reynolds (Deadpool) sebagai bintang utamanya.

Oh ya Mark Ruffalo dan Zoe Saldana yang juga adalah dua superhero MCU, Hulk dan Gamora juga tampil dalam film ini. Lalu, apakah pengembangan selama 1 dekade tersebut terbayarkan dengan sukses?

Well, yuk langsung saja simak review The Adam Project berikut ini.

Dari Tahun 2050 ke Tahun 2022

The Adam Project | Netflix

The Adam Project mengisahkan Adam Reed (Reynolds) yang merupakan pilot tempur tahun 2050.  Nah suatu hari ia ingin balik ke tahun 2018 untuk menyelamatkan istrinya, Laura Shane (Saldana) yang di timeline Adam telah tewas bertahun-tahun lamanya.

Namun aksi penyelamatan Adam terhalangi oleh pasukan tempur milik pebisnis wanita Maya Sorian (Catherine Keener). Setelah melewati beberapa menit pertempuran, iapun dengan time jet-nya langsung membuat portal waktu.

Hal ini tentunya ia lakukan agar bisa selamat dari serangan pasukan Maya dan juga untuk segera menjalankan misinya lagi. Sayang karena beberapa detik sebelum ia masuk portalnya kapalnya tertembak, iapun menjadi terluka dan tidak melihat lagi setting tahun waktunya.

Alhasil bukannya ke tahun 2018 seperti rencana, ia malah ke tahun yang kita semua sedang jalani sekarang ini, yaitu tahun 2022.

Adam Bertemu Adam

The Adam Project | Netflix

Terdampar, Adam pun berinisiatif untuk langsung ke rumah kecilnya dulu untuk mengobati luka-lukanya dan beristirahat sejenak. Tak ayal iapun bertemu versi mudanya yang diperankan oleh aktor cilik pendatang baru, Walker Scobell.

Dalam timeline 2022 ini, Adam masih berusia 12 tahun. Dan setelah mengalami momen kebingungan layaknya seperti film-film time-travel lain. Keduanya pun memutuskan bekerjasama untuk membantu Adam dewasa menjalankan misinya.

Namun untuk bisa menyukseskan misinya, keduanya ternyata juga membutuhkan ayah mereka yang pada tahun 2022 sebenarnya telah tewas, Louis Reed (Mark Ruffalo). Alhasil keduanya pun harus balik ke tahun 2018 yang mana dalam timeline ini ia masih menjadi dosen.

Setelah lagi-lagi melalui drama, akhirnya Louis setuju untuk membantu kedua versi dari anaknya ini. Namun ketiganya harus gerak cepat. Karena pasukan Sorian yang menyusul Adam dewasa dari timeline ke timeline, sudah siap untuk menggagalkan misi Adam dewasa.

Selain itu juga, ternyata Sorian memiliki ambisi yang sangat membahayakan tidak hanya nyawa keluarga ini, namun juga seluruh tatanan timeline-nya. Lalu berhasilkah mereka semua untuk menjalani misinya ini?

Deksripsi Plot Yang Dimodifikasi Lagi

The Adam Project | Netflix

Ada yang gue mau bilang nih disini. Sebenarnya deskripsi plot yang ada dalam review The Adam Project tersebut, gue modifikasi lagi. Jadi sebenarnya masih ada sub-plot dan twisttwist lainnya.

Tapi gue sengaja modifikasi semuanya untuk menghindari “keceplosan” spoiler. Jadi kalau mau lebih jelas lagi dengan plot-nya, well langsung saja deh nonton filmnya. Tapi yang jelas deskripsi plot yang kamu baca tersebut, kurang lebih adalah rangkuman plot inti dari film ini.

Oke setelah memberikan kejelasan tersebut, lalu bagaimana nih The Adam Project? Apakah sekali lagi sukses membayarkan pengorbanan pengembangan 1 dekadenya? Dan yang lebih penting, apakah filmnya bisa memuaskan kita baik yang audiens awam maupun fans genre time-travel?

Familiar Tapi Tetap Fun dan Orisinil

The Adam Project | Netflix

Well melalui review The Adam Project ini bisa gue katakan kalau seluruh pengembangan 1 dekade tersebut sukses terbayarkan. Jadi ya Mr. Nowlin. Anda bisa tidur dengan rekah senyum lebar.

Karena film ini secara general sangat fun. Pokoknya kalau kamu fans time-travel bakalan puas deh. Bahkan kekurangan-kekurangan dalam filmnya inipun akan terlupakan begitu saja dikarenakan saking fun-nya film ini.

Untuk kamu yang bukan fans genre time-travel pun, gue yakin banget kamu juga akan enjoy banget dengan film ini. Paling gak nih, merasa terhibur sejenak. Salah satu alasan utama kenapa film ini sangat fun adalah kejeniusan Levy yang tidak sekedar copy-paste atau pay homage seperti film-film kebanyakan sekarang ini.

The Adam Project memang terlihat banget terinspirasi dari Back to the Future dan film-film time-travel lainnya. Tapi Levy cerdasnya hanya menjadikan film-film tersebut sebagai template. Ia lalu memodifikasi template tersebut dengan sangat signifikan. Alhasil, hasil akhirnya pun terlihat dan terasa segar dan orisinil.

Tidak Menghina Intelejensia Audiens

The Adam Project | Netflix

Akan tetapi selain alasan yang telah gue kemukakan tersebut, alasan lain yang paling utama dari kekerenan film ini adalah Levy tidak menghina intelejenisa kita. Dan hal ini tentunya sangat kita hargai dan sangat menyegarkan.

Maksud dari pernyataan tersebut, The Adam Project tidak lagi menghabiskan waktu pada adegan kebingungan atau salah paham yang dialami ketika dua Adam saling bertemu.

Oke memang untuk kasus ketika Adam ketemu Adam, seperti film-film time-travel lain, masih ada momen kebingungan satu sama lainnya. Tapi momen kebingungan tersebut ditangani oleh Levy dengan sangat oke dan cerdas banget.

Sehingga sekali lagi, kita sebagai audiens juga tidak bosan menunggu seluruh adegan salah paham dan penjelasan panjang lebarnya. Akan tetapi sayangnya pada saat yang sama, entah mengapa masih ada juga aspek gak masuk akalnya.

Tentunya gue gak bisa jelasin secara detail aspek gak masuk akal tersebut karena potensi spoiler. Tapi yang jelas aspek ini tentunya sedikit merusak treatment cerdas yang telah Levy berikan ke kita tersebut.

Sub-Plot Justru Plot Utamanya dan Sayangnya Tidak Terlalu Menjadi Fokus

The Adam Project | Netflix

Kekurangan lain yang bagi gue cukup fatal adalah terkait plot-nya. Jadi plot utama yang gue telah rangkun dalam paragraf sebelumnya, sebenarnya itu bukan plot utamanya (setidaknya menurut gue).

Justru yang sub-plot lah yang sebenarnya premis utama atau nilai jual film ini. Tapi sayangnya Levy cs malah fokus banget dengan plot utama yang terdapat dalam review The Adam Project ini.

Justru plot yang tertulis dalam review ini menurut gue seharusnya menjadi sub-plot. Intinya dengan kata lain fokus plot film ini benar-benar terbalik. Juga sedikit tambahan, keterlibatan karakter Laura-nya Saldana dalam film ini juga sangat terlihat seperti numpang lewat saja.

Kalau kita analogikan dalam video game, sub-plot dan Saldana bagaikan side mission & character. Tapi untungnya hal ini masih terselamatkan oleh penampilan Saldana yang keren dan maksimal.

Kembalinya Ryan Reynolds Versi Serius

The Adam Project | Netflix

Selain Saldana, penampilan keren pun juga ditampilkan oleh aktor-aktor lainnya. Reynolds untuk kali ini lumayan mengejutkan kita semua. Karena walau ia masih menampilkan ciri khas Reynolds-nya itu, tapi sebagai Adam dalam film ini, ia terlihat bagaikan aktor serius yang seharusnya.

Dan memang kalau kamu sudah mengikut karir Reynolds sebelum ia menjadi Deadpool, Reynolds memang lumayan sering tampil dalam film atau peran yang jauh lebih serius. Dan bagi gue, justru dalam peran-peran non ngebanyol seperti inilah, kemampuan akting yang sesungguhnya benar-benar terpancar. Pernyataan tersebut, sekali lagi terlihat banget melalui peran Adam dewasa dalam film ini.

Debut Memukau Dari Scobell

The Adam Project | Netflix

Akan tetapi terlepas keterpukauan gue dengan kembalinya si semi serius Reynolds tersebut, adalah penampilan Scobell yang sukses membuat kita ternganga habis-habisan.

GOKIL! Sekali lagi guys. The Adam Project esensinya adalah film pertama atau debut akting aktor remaja 13 tahun ini. Dan yap debutnya ini benar-benar luar biasa. Pertama, karakter Adam kecilnya terlihat cukup dewasa dan tidak annoying sama sekali.

Kedua, ia bisa banget menerapkan gaya dan ciri khas akting banyol Reynolds. Pokoknya performanya dalam film ini, bagaikan menyaksikan jiwa Reynolds yang pindah ke raga Scobell. Tapi yang pindah cuma jiwa banyolnya saja.

Melihat debutnya yang sudah sebegini kerennya. Gue yakin gak membutuhkan waktu yang lama bagi aktor dengan latar keluarga militer ini untuk menjadi bintang remaja terbaik saat ini. Tapi ya mari kita tunggu dan lihat saja lagi nanti.

Yang jelas debut aktingnya dalam film ini benar-benar luar biasa dan salut dengan Levy & Reynolds yang sukses banget kepekaannya untuk men-cast dirinya dalam film ini.

Film Time-Travel Yang Asyik Untuk Kita Tonton

The Adam Project | Netflix

Pada akhirnya yang bisa kita simpulkan dari review The Adam Project ini adalah film ini asyik dan fun banget. Memang masih ada beberapa kekurangan pada manajemen plot dan kekonsistensian.

Tapi, semua kekurangan tersebut berhasil teratasi dengan faktor fun tersebut, kecerdasan kita yang terhargai, dan juga performa seluruh aktornya yang sangat oke. Sekali lagi kalau kamu katakanlah bukan fans genre time-travel, nonton saja guys. Karena gue yakin kamu bakalan suka deh.

Pokoknya film ini merupakan salah satu film penghilang stres dan kebosanan yang asyik banget. Oke itulah tadi seluruh review The Adam Project. Semoga review-nya ini bermanfaat.

Exit mobile version