Dalam cerita Jujutsu Kaisen, terdapat beberapa kesamaan antara Yuka dan Megumi, yang keduanya berasal dari klan Zenin. Aspek keturunan ini tidak hanya memiliki makna sejarah, tetapi juga berfungsi sebagai penggambaran teknik terlarang yang dimiliki serta tantangan yang terus menghantui perjalanan hidup mereka. Berikut adalah beberapa kemiripan yang dapat ditemukan antara Yuka dan Megumi di Jujutsu Kaisen.
Jujutsu Kaisen adalah sebuah mahakarya di dunia manga dan anime yang telah berhasil memikat hati jutaan penggemar di seluruh dunia. Dengan premis yang cerdas, cerita ini menyuguhkan perjalanan Yuji Itadori, seorang remaja biasa yang terjebak dalam dunia supranatural setelah menelan jari iblis.
Berikut Kemiripan Yuka dan Megumi di Jujutsu Kaisen
1. Keduanya dapat menggunakan Ten Shadows

Teknik Ten Shadows merupakan salah satu teknik yang diperhitungkan dalam klan Zenin. Menariknya, teknik ini tidak berasal dari garis keturunan langsung kepala keluarga pada saat itu. Megumi, yang merupakan anak dari Toji, memilih untuk menggunakan nama belakang Fushiguro setelah meninggalkan klannya.
Di sisi lain, Yuka lahir dari kombinasi genetik klan Gojo dan Zenin, hasil pernikahan antara Yuta dan Maki, yang akan menjadi kakek dan neneknya. Baik Megumi maupun Yuka memiliki pendekatan berbeda terhadap teknik Ten Shadows.
Megumi memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi teknik-tekniknya lebih dalam, termasuk kemampuan mengaplikasikan Domain Expansion. Sebaliknya, Yuka terikat oleh batasan-batasan yang ditetapkan oleh klannya, sehingga ia hanya mampu menerapkan kekuatan Ten Shadows pada dirinya sendiri.
2. Memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik Heavenly Restriction

Yuka dan Megumi memiliki garis keturunan yang terkait dengan pemilik Heavenly Restriction. Megumi merupakan anak dari Toji, yang menikahi seorang perempuan dari keluarga Fushiguro. Sementara itu, Yuka adalah cucu Maki dan adik Tsurugi, menjadikannya bagian dari keluarga yang kompleks dengan anomali dan konflik internal yang signifikan. Meskipun terdapat ikatan darah, kedekatan emosional antara anggota keluarga ini tidak selalu sejalan.
Yuka lebih sering menghabiskan waktu bersama kakeknya, menjadikannya sosok yang lebih berarti dalam hidupnya dibandingkan dengan neneknya, Maki. Hubungan ini terasa lebih akrab dan penuh kehangatan, seperti Yuka menemukan dukungan di tengah berbagai konflik yang ada dalam klan dan tekanan dari warisan kekuatan.
Di sisi lain, Megumi mengalami keterasingan emosional yang mirip dengan pengalaman ayahnya. Reaksinya, yang menunjukkan tawa ketika mengetahui bahwa Gojo membunuh Toji, mencerminkan bahwa bagi Megumi, ikatan darah tidak selalu berbanding lurus dengan keintiman emosional.
3. Saling mencintai saudara satu sama lain

Megumi dan Yuka menunjukkan perhatian yang signifikan terhadap saudara mereka. Megumi menganggap Tsumiki sebagai satu-satunya anggota keluarga terdekatnya dan sangat peduli terhadap kebahagiaannya.
Dia bahkan membayangkan kemungkinan Tsumiki dapat bersanding dengan Yuji, temannya yang dekat. Selama peristiwa Culling Game, fokus utama Megumi adalah bagaimana menyelamatkan kakaknya dari situasi berbahaya tersebut.
Yuka mengalami hal yang serupa; dalam pikirannya, sosok kakaknya selalu mendominasi. Di waktu-waktu terakhirnya, Yuka mengungkapkan harapan untuk tetap menjadi adik Tsurugi di kehidupan yang akan datang.
4. Pernah berinteraksi dengan karakter paling kuat dalam kisah mereka

Dalam cerita terkait karakter Megumi dan Yuka, terdapat tema yang menarik terkait persoalan pribadi yang mereka hadapi. Megumi menjadi target Sukuna, yang dikenal sebagai raja kutukan, sejak awal cerita. Sukuna mengidentifikasi potensi Ten Shadows yang dimiliki Megumi sebagai kesempatan unik untuk mencapai tingkat kekuatan tertinggi sebagai kutukan.
Ia merancang berbagai strategi untuk merebut tubuh Megumi pada saat yang tepat, bahkan memaksa Megumi menyaksikan tubuhnya digunakan untuk mengambil nyawa orang yang dicintainya, termasuk Gojo dan Tsumiki.
Di sisi lain, Yuka juga menghadapi situasi serupa. Meskipun kesehatan fisiknya mengalami penurunan akibat kanker, ia terlibat dalam pertarungan melawan Dabla untuk memperebutkan wilayah di Tokyo. Pertikaian ini timbul antara kelompok penyihir dan suku alien Rumel, menunjukkan tantangan yang harus dihadapi Yuka dalam situasi yang sulit.
5. Memanggil Mahoraga sebagai upaya terakhir untuk mengatasi situasi yang sulit

Yuka dan Megumi, yang keduanya menggunakan teknik Ten Shadows, telah diketahui pernah memanggil Mahoraga dalam situasi yang mendesak. Dalam kasus Megumi, ia memanggil Mahoraga untuk menghadapi Haruta Shigemo, yang berusaha mengalahkannya di Shibuya.
Pada saat itu, Megumi berada dalam keadaan kritis, kehilangan kemampuan untuk bertarung akibat berbagai peristiwa yang terjadi setelah pertarungan melawan Dagon dan kembalinya Toji. Meskipun keputusan untuk memanggil Mahoraga tampak berisiko, Megumi berhasil selamat karena Sukuna melihat potensi dalam dirinya dan belum berniat untuk kehilangan sumber daya berharga dalam rencananya yang lebih besar.
Sementara itu, Yuka memiliki tujuan yang berbeda dalam memanggil Mahoraga. Ia tidak berniat untuk mengalahkan lawan secara langsung, melainkan untuk memaksa Dabla untuk berhadapan dengan makhluk tersebut. Selama ritual pemanggilan, Yuka diperkirakan berada dalam kondisi mendekati kematian dan dipastikan akan meninggal setelah ritual selesai, apa pun hasil pertarungan antara Mahoraga dan Dabla.
Itulah kemiripan yang dimiliki oleh Yuka dan Megumi dari Jujutsu Kaisen. Apa pendapat kalian tentang hal ini?





