Kita semua tahu kalau jurnalis itu kerjaan yang harus dilakuin di luar ruangan, alias kerjaan cowok. Tapi gak banyak juga kok cewek yang menggeluti profesi ini. Ya meski kerjanya di lapangan, jurnalis cewek pasti tetap mengurusi penampilan mereka. Meskipun sedang meliput di bawah terik matahari, jangan sampai belang lah minimal.
Itulah yang dilakukan oleh seorang jurnalis cewek dari Cina ini. Seorang cewek yang gak diketahui namanya ini melakukan peliputan berita di daerah yang baru terkena bencana angin topan di Xiamen, Cina. Mungkin dengan alasan cuaca yang lagi panas banget, jurnalis ini pakai payung. Tau apa yang terjadi sama di Dia? Yuk kita usut.
Contents Navigation
Jurnalis ini menerima kritikan karena memakai payung dan kacamata hitam saat meliput.
Kelakuan jurnalis cewek yang pakai payung dan kacamata ini dinilai orang-orang tidak layak. Paslanya dia sedang wawancara di daerah bencana tapi penampilannya seperti lagi liburan entah kemana. Aksinya dianggap tidak menghargai kerjaan para relawa yang lagi menyelamatkan orang-orang yang terkena bencana di Xiamen.
Tindakan tersebut dianggap tidak profesional.
Profesi jurnalis lapangan memang identik dengan kena sinar matahari atau debu. Buat orang yang memang niat dengan kerjaan ini, pasti udah tau lah ya kalau resikonya bakal seperti ini. Gak mungkin kulit tetap putih mulus, namanya juga perkejaan, ya harus menjunjung rasa profesionalitas. Makanya tindakan si jurnalis cewek di Cina ini bikin jurnalis lain agak cuap-cuap. Profesi jurnalis pun ikut tercoreng image-nya di kalangan publik.
Akhirnya pihak stasiun TV mengskors jurnalis cewek ini.
Walaupun publik gak tau nama jurnalis cewek itu siapa, tapi mereka tau stasiun mana cewek itu bekerja, yaitu Xiamen TV. Seperti yang dilansir BBC, pihak stasiun tv juga sudah memberikan statement resmi:
“Salah satu jurnalis kami telah melanggar peraturan dan gagal dalam melakukan wawancara dengan sepantasnya. hal tersebut mencoreng citra jurnalis dan berdampak buruk bagi publik.”
Gak mau masalah ini jadi tambah panjang, akhirnya Xiamen TV mengampil tindakan dengan memberikan skors bagi jurnalis bermasalah teersebut. Kasihan ya, cuma gara-gara penampilan jadi kena hukuman.
Gak cuma menyalahkan, Netizen juga banyak mendukung hingga terjadi pro dan kontra.
Banyak yang memerikan kritikan, tapi ada jga yang mendukung jurnalis ini. Begini salah satu komentar user Weibo dang akun Eclairask setelah berita si junalis booming:
“(Katanya sih peraturannya) nggak boleh pake kacamata. Atau jangan-jangan stasuin TV-nya terpaksa ngasih skors karena kemarahan dan desakan publik?”
Masih ada user lain dengan akun Pan yang memberikan pendapat seperti ini:
“Kalo kalian tahu gimana susahnya jadi jurnalis, kalian nggak bakal repot-repot ngomentarin aksesorisnya.”
Tapi menurut berberapa orang lainnya, gak seharusnya memakai payung saat meliput, apalagi tempat yang baru terkena musibah. Kesannya seperti dia nggak mau banget panas-panasan. Menurut netizen lainnya, seharusnya jurnalis lapangan tuh punya jiwa petualangan dan berani kotor. Tampaknya perdebatan nitixen di Cina lagi panas-panasnya nih. Tapi yang betulnya gimana sih?
Ini pengakuan Yanping Zhang, netizen pertama yang nge-repost si jurnalis berpayung.
Belum diketahui siapa yang pertama kali mengunggah gambar jurnalis berpayung ini ke internet. Namun orang pertama yang nge-repost foto ini adalah seorang wanita bernama Yanping Zhang. Ketika diwawancarai BBC, wanita ini sebenarnya hanya punya niatan untuk nunjukkin para netizen gimana seharusnya jurnalis bekerja. Dan menurut dia jurnalis yang pake payung dan kacamata hitam waktu lagi kerja itu enggak etis. Dia juga tidak menyangka kalau reaksi netizen rame banget dan dampak ke sang jurnalis jadi sebesar ini. Menurutnya, peringatan scara verbal saja sudah cukup, tidak sampai diskors segala.
Rupanya begini pandangan jurnalis di mata masyarakat Cina.
Salah seorang penyiar TV di Shanghai, Yijing Lin, bilang kalau warga Cina beranggapan jurnalis itu harus punya kepribadian dan penampilan layaknya orang intelek. Orang inteek yang bagaimana? Yang mereka maksud sudah jelas bukan orang yang wawancara pake payung sama kacamata. Yijing Lin menyayangkan penilaian masyarakat ini. Padahal jurnalis kan nggak harus selalu berpenampilan resmi macam orang kantoran. Kalau dia dapat tugas ketika sedang diluar gak bawa seragam stasiun TV, acem?
Bingung gak? Menurut kamu gimana nih, kamu mendukung atau malah jadi haters jurnalis cewek ini? Kalau kami sih, semoga ke depannya lebih baik lagi. Ok mbak?