Sebelum menyaksikan filmnya, yuk langsung simak dulu review Tom & Jerry berikut ini.
Mungkin hanya beberapa dari kamu yang generasi 2000an dan 2010an menyaksikan seri animasi konyol si kucing-tikus gila, Tom & Jerry ketika kecil dulu.
Tapi bagi kita-kita yang generasi 40an hingga 90an, pasti kita selalu menyaksikan episode demi episode seri animasi karya William Hanna dan Joseph Barbera ini.
Even adegan atau episode yang kita saksikan adalah yang sudah kita saksikan berpuluh-puluh kali, tetap saja kita tidak bosan untuk menyaksikannya lagi. Bahkan, hampir semua adegan konyolnya membekas di benak kita hingga detik ini.
Nah berdasarkan fakta tersebut, maka gak heran jika banyak fans (termasuk gue), merasa kepingin banget menyaksikan adaptasi layar lebar kedua Tom & Jerry ini.
Ditambah lagi film layar lebar keduanya ini adalah hybrid format animasi dan live-action serta, menampilkan si aktris cantik Chloe Grace Moretz (Greta, Shadow in the Cloud). Ya semakin logis saja bukan mengapa kita menjadi sangat bersemangat untuk menyaksikan filmnya ini?
Tapi sayangnya kalau kamu kemarin-kemarin membaca atau menonton video review YouTube dari Tom & Jerry, sebagian besar memberikan pendapat yang sangat negatif. Lalu apakah filmnya memang seburuk itu? Yuk langsung saja simak review Tom & Jerry nya berikut ini.
SinopsisSinopsis adalah ringkasan singkat dari cerita atau plot utama sebuah film. Biasanya, sinopsis dibuat untuk... More
Tom & Jerry mengisahkan si kucing dan tikus musuh bebuyutan, kini sudah berpisah dan tidak tinggal bersama dalam satu rumah lagi. Bisa dikatakan lebih jauh, keduanya kini bahkan sudah gak punya tempat tinggal (homeless).
Keduanya pun secara terpisah melakukan perjalanan ke ke New York, AS spesifiknya kota Manhattan. Keduanya yang awalnya sendiri-sendiri, tiba-tiba dipertemukan oleh sebuah aksi yang dilakukan oleh Tom di jalanan Manhattan nya.
Dan tentunya bisa ditebak, pertemuannya membuat keduanya saling kejar-kejaran dan hajar-hajaran satu sama lain. Singkat kata, kejar-kejarannya pun membawa keduanya ke salah satu hotel elit di kawasan tersebut, Royal Gate Hotel.
Di tengah aksi kejar-kejaran mereka, muncul seorang wanita bernama Kayla Forester (Moretz). Kayla di dalam hotel tersebut, juga sedang mengalami masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Spesifiknya, ia harus menangani event pernikahan pasangan top, Ben (Colin Jost) dan Preeta (Pallavi Sharda). Di tengah kerepotannya, ia makin dipusingkan oleh aksi Tom & Jerry yang mengacaukan tempatnya tersebut.
Tapi Kayla harus bisa cepat bertindak untuk mengatasinya. Karena kalau tidak, gak hanya ia akan mengacaukan pernikahan mewah Ben dan Preeta, ia juga akan kehilangan pekerjaannya.
Terlebih jika mengingat bagaimana ia bisa mendapatkan pekerjaannya di hotel tersebut, bisa-bisa malah ia akan dituntut secara hukum. Nah loh? Memangnya Kayla mendapatkan posisi pekerjaannya bagaimana? Cara gak halal kah?
Lalu bagaimana dirinya nanti menangani kelakuan bengal dan destruktif duo kucing dan tikus legend tersebut?
Fun Dan Asyik-Asyik Saja
Seperti yang dikatakan di paragraf pembuka, banyak banget media dan reviewer YouTube yang memberikan komen atau penilaian negatif ke Tom & Jerry.
Ada yang bilang gak lucu, boring, cheesy, dan juga, ada yang mengeluhkan elemen realistis serta fakta karakter manusia yang lebih disorot. Ya pokoknya banyak macam deh komen negatifnya.
Dan gak memungkiri, komen-komen ini membuat gue agak sedikit takut untuk menyaksikan dan me-review film ini. Tapi ketika akhirnya menyaksikan, gue asyik-asyik aja tuh.
Ya memang wajar kalau becandaan (joke) nya mungkin garing atau terlalu kiddie. Ya film ini memang ditargetkan untuk anak-anak bukan? Kalaupun untuk audiens dewasa, ya untuk mereka-mereka yang masa kecilnya tumbuh dengan kisah dan karakter ini.
Dan sekali lagi, karena gue juga salah satu yang tumbuh, gue menemukannya masih fun kok. Gue ketawa terus walau tidak sebesar kekehan terhadap Family Guy, Ted, atau film dan seri komedi animasi lainnya.
Nah masalah “realistis”. “C’mon, c’mon guys”. Ini film hybrid live-action-animasi. Jadinya ya wajar apabila karakter real manusia bisa berinteraksi dengan karakter 2 dimensi animasinya.
Kamu masih ingat gak dengan film Who Framed Roger Rabbit (1988)? Di film tersebut, diperlihatkan kalau antara karakter animasi dan manusia real-life nya, berinteraksi seperti biasa bukan? Bagaikan keduanya sama rata dan sama wujudnya.
Jadi ya intinya disini, gak usah menalarkan semua yang ada di film ini. Buang dulu jauh-jauh kelogikaan kamu selama 101 menit. Duduk manis, dan enjoy saja filmnya. Dijamin kalau mind-set kita demikian, kamu bakalan fun banget deh nontonnya.
Moretz Si Pegawai Andal Dan Inspiratif
Selain tentunya aksi sekaligus kelakuan gila Tom, Jerry, dan beberapa karakter animasi lainnya, aktor-aktor di filmnya ini juga menampilkan penampilan maksimal mereka.
Namun dari semuanya, hanya dua yang menurut gue paling menonjol dan menyelamatkan film ini. Moretz dan Michael Pena (Ant-Man) yang memerankan bos Kayla, Terence.
Pena seperti di berbagai perannya, mau protagonis, netral, antagonis, utama atau pendukung, selalu terlihat maksimal. Ia pokoknya terlihat dominan dan total banget. Dan hal tersebut sekali lagi terlihat di peran Terrence nya ini.
Ya ia gak menampilkan akting sekelas Daniel Day-Lewis atau Robert DeNiro. Tapi setidaknya, ia terlihat berkomitmen dengan karakter yang ia emban ini. Sedangkan untuk Moretz, sepertinya gue gak usah banyak komen kali ya.
Sudah jelas sih semenjak namanya memuncak sebagai Hit-Girl di franchise Kick-Ass, aktris yang kini 24 tahun, selalu terlihat “abis-abisan”. Dan kalau kita perhatikan, di setiap perannya (even itu Hit-Girl), ia menyuntikkan unsur humanis-nya.
Tak terkecuali juga dengan peran Kayla-nya ini. Ia sukses menghidupkan sisi Kayla yang memang ingin mengubah hidupnya dengan pekerjaannya tersebut. Pokoknya, ketika menyaksikan, gue langsung merasa emosional.
Gue pokoknya jadi langsung jleb ketika mengingat perjuangan ketika atau kalau sedang mencari pekerjaan. Walau memang, gue gak bakal mau kalau harus sampai melakukan tindakan seperti yang Kayla lakukan.
Akan Menyenangkan Kita Yang Fans Dari Bocah
Jadi pada intinya, Tom & Jerry gak seburuk seperti yang dikatakan media dan reviewer. Film ini pokoknya masih fun banget kok. Asal memang, jangan me-logikakan atau membandingkan ke yang berbau dunia nyata.
Pokoknya nikmatin aja deh filmnya. Apalagi, kalau kamu adalah yang kecilnya, sering nonton episode-episode seri animasinya. Dijamin bakalan ngakak abis deh.
Tom and Jerry Score: 6 / 10
