Sekarang ini serial yang khusus ditayangkan secara online alias web series, sedang tren-trennya di Indonesia. School of the Dead menjadi salah satu web series bergenre horor yang akan ditanyangkan di Vidio.com.
Berbeda dengan kebanyakan web series yang dibuat ‘seadanya’, para pemain menyebut proses produksi web series ini dibuat dengan serius.
Salah satu pemeran dalam web series ini, Ario Astungkoro menyebutkan, RexTv terlihat berusaha ekstra dalam membuat School of the Dead. “Kalau web series lain biasanya menggunakan satu kamera saja, ini dua kamera. Selain itu satu adegan juga diambil dalam dua-tiga angle yang berbeda,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga kagum dengan kebolehan para penata make-up dalam menghadirkan wajah zombie yang menakutkan dalam film ini. “Muka sama badan ditambahi prostetik, jadinya bagus banget,” katanya lagi.
Pemain lain dari School of the Dead, Ardina Rasti berharap bahwa keseriusan dalam membuat ini dapat menginspirasi orang lain untuk membuat web series lainnya. “Karena web series ini kan sebenarnya sangat bisa menjangkau banyak orang,” katanya.
Gandhi Fernando, pemeran Gandhi dalam School of the Dead mengatakan bahwa sekarang web series ini berada pada tahap finalisasi. “Sekarang proses editing telah selesai 90 persen. Web series-nya berdurasi dua sampai empat menit setiap episodenya,” katanya.
Musim pertama web series ini dimuat dalam sepuluh episode. School of the Dead berkisah tentang lima sekawan yang melakukan reuni. Hanya saja, pertemuan mereka ternyata mengantarkan kelimanya dalam sebuah pengalaman mengerikan dan teror zombie. School of the Dead akan rilis pada 15 Maret mendatang.