eFootball 2022, game sepakbola dari Konami yang baru saja rilis pada 29 September 2021 mendapat banyak kritikan dan respon negatif dari para gamer. Banyak masalah yang terjadi baik itu seputar bug, grafis yang berubah, dan masih banyak hal lainnya yang menyebabkan eFootball 2022 kurang diterima.
Akibat dari hal tersebut., Konami selaku developer menyampaikan permintaan maaf nya kepada para gamer. Hal ini mereka lakukan atas banyaknya kegagalan yang terjadi setelah eFootball 2022 dirilis.
Re-branding yang Gagal
Sebelum diubah menjadi eFootball, PES (Pro Evolution Soccer) adalah Franchise sepak bola milik Konami yang cukup bersinar. Game ini adalah saingan utama dari FIFA buatan Electronic Arst. Namun, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, PES dinilai sudah mulai menurun peminatnya.
Akhirnya, Konami memutuskan untuk mere-branding PES menjadi eFootball di tahun 2022 ini. Tujuan re-branding ini adalah mereka ingin memiliki pasar yang lebih luas. Konami menjanjikan agar game eFootball 2022 dapat dimainkan antar multi platform atau istilahnya cross-platform.
Jadi lah game ini sebagai game gratis atau free-to-play, yang hanya memiliki 9 klub sepakbola di dalamnya. Yang diantaranya adalah Barcelona, Bayern Munchen, Juventus, Manchester United, Arsenal, Corinthians, Flamengo, Sao Paulo, dan River Plate.
Namun, strategi yang dibangun Konami tersebut harus gagal. Pasalnya, setelah perilisan nya kemarin pada tanggal 29 September 2021. Game ini mendapatkan banyak respon negatif dari para gamer.
Baca Juga :
- 10 Rekomendasi Game Terbaik Oktober 2021
- Spesifikasi PC Back 4 Blood, Game FPS Dengan Tema Zombie Yang Epic
- 10 Game Memasak Android Terbaik
Konami Minta Maaf
Atas buruknya performa game eFootball 2022, Konami langsung meminta maaf kepada para penggemar. Mereka juga berjanji akan segera memperbaiki secepat mungkin berbagai masalah yang terjadi saat ini. Re-branding yang harusnya mencapai sukses besar, namun malah menjadi bencana bagi Konami.
Keluhan yang banyak diutarakan oleh pemain, adalah masalah tekstur atau desain dari setiap karakter pemain yang ada di eFootball 2022 nampak aneh. Itu belum gerakan dari setiap karakter yang terkadang error dan tidak jelas.
Kemungkinan hal tersebut terjadi karena perubahan engine yang dipakai oleh Konami dalam membuat game sepakbola nya tersebut. Konami menggunakan Unreal Engine untuk membuat eFootball 2022. Sedangkan, sebelumnya pada PES, mereka menggunakan Fox Engie dari Kojima Productions.
Nah, gimana nih pendapatmu mengenai hal ini? Jangan lupa komentar di bawah ya. Kunjungi terus Dafunda Game agar kamu tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar Game dari kami.