Apakah kamu tahu bahwa beberapa film Indonesia dilarang untuk tayang di Indonesia sendiri? Ada banyak alasan mengapa hal ini terjadi, tetapi sebagian besar karena cerita filmnya banyak yang menganggap kontroversial.
Ingin tahu film Indonesia apa saja? Yuk, simak ulasan berikut ini!
Contents Navigation
Film Indonesia yang Dilarang Tayang
1. Lady Terminator
Lady Terminator bercerita tentang legenda Ratu Pantai Selatan yang hidup kembali dalam tubuh seorang wanita yang penuh misteri dengan kekuatan supernatural. Wanita ini, yang kemudian yang menjadi Lady Terminator, menggunakan kekuatannya untuk mengejar dan membunuh pria-pria yang ia temui.
Saat seorang antropolog Amerika Serikat bernama Tania (Barbara Anne Constable) datang ke Indonesia untuk studi lapangan, dia tidak sengaja terlibat dalam pertempuran melawan Lady Terminator.
Karena mengandung materi dewasa, film ini hanya dapat tayang di luar negeri dan tidak dapat tayang di dalam negeri.
Film Lady Terminator yang keluar pada tahun 1989 menjadi sangat terkenal. Film ini garapan sutradara terkenal Indonesia, H. Tjut Djalil. Para pemeran utama dalam film ini mencakup Barbara Anne Constable, Christopher J. Hart, Claudia Angelique Rademaker, dan Joseph P. McGlynn.
2. Takut: Faces of Fear
Takut: Faces of Fear merupakan sebuah antologi horor yang terdiri dari enam film pendek garapan banyak sutradara. Film ini menampilkan beberapa aktor terkenal seperti Marcella Zalianty, Lukman Sardi, Dinna Olivia, Shanty, Fauzi Baadila, dan masih banyak lagi.
Faces of Fear pertama kali tayang pada tahun 2008, namun tidak di bioskop, melainkan dalam acara festival film bernama Indonesia International Fantastic Film Festival atau INAFFF.
Di film ini, ada berbagai cerita yang tersaji, termasuk cerita awal tentang seorang pria bernama Bayu yang tidak sengaja mengambil nyawa anak pacarnya.
Bayu semakin kesulitan saat mencoba membuang mayatnya. Kemudian, kita dapat melihat berbagai cerita yang berbeda dalam film ini.
Film ini tidak mendapat izin tayang di bioskop karena bisa menimbulkan rasa takut dan trauma pada penonton. Hal ini wajar karena film ini menghadirkan konten yang penuh dengan kekerasan.
3. Something in the Way
Something in the Way bercerita tentang Ahmad, seorang pria yang tinggal di Jakarta dan merasa kesepian dan bosan.
Ia adalah seorang supir taksi yang memiliki reputasi yang religius. Namun, segalanya berubah ketika ia bertemu dengan Kinar, seorang wanita muda yang bekerja di industri malam.
Kinar merupakan seorang wanita yang penuh semangat dan bebas, yang mengilhami Ahmad untuk melihat hidupnya dengan perspektif baru.
Namun, hubungan Ahmad dan Kinar tidaklah mudah, terutama karena Ahmad harus menghadapi penentangan dari keluarganya dan pertentangan batin yang dalam.
Keduanya harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam upaya mereka untuk menemukan cinta dan makna dalam hidup mereka. Film ini rilis pada tahun 2013 dan merupakan garapan sutradara Teddy Soeriaatmaja.
Beberapa aktor terkenal, seperti Reza Rahadian, Ratu Felisha, Verdi Solaiman, dan Helsi Herlinda, menjadi pemeran utama dalam film ini.
Sayangnya, film ini hanya bisa tayang di luar negeri. Hal ini karena ceritanya kontroversial mengenai kehidupan malam, sehingga film ini dilarang tayang di Indonesia meskipun memiliki potensi yang menarik.
4. Kucumbu Tubuh Indahku
Jika melihat judulnya, film ini sudah dapat kita prediksi akan menjadi kontroversial. Garin Nugroho, seorang sutradara terkenal di Indonesia, mengarahkan film ini. Beberapa pemeran terkenal yang terlibat dalam film ini antara lain Muhammad Khan, Raditya Evandra, dan Sujiwo Tejo.
Kucumbu Tubuh Indahku menceritakan tentang perjalanan Juno, seorang anak laki-laki yang tumbuh di komunitas tradisional Jawa dan memiliki minat pada seni tari.
Namun, ambisi Juno untuk mengejar hobi tersebut bertentangan dengan pandangan dan harapan orang-orang di sekitarnya. Juno harus menghadapi banyak halangan dan prasangka karena keinginannya untuk menari.
Pertarungan dalam dirinya tentang identitas gender juga menjadi bagian dari perjalanan Juno. Selama perjalanan tersebut, Juno bertemu dengan karakter-karakter yang berperan penting dalam membimbing dan menginspirasinya untuk mengikuti impian-impian yang ada.
Film ini menggambarkan perjuangan individu untuk mencapai kebebasan dalam mengekspresikan diri. Meskipun sempat tayang di bioskop, Kucumbu Tubuh Indahku akhirnya turun layar karena banyaknya penolakan.
5. The Look of Silence
The Look of Silence adalah sebuah film dokumenter yang keluar pada tahun 2014. Film ini merupakan kelanjutan dari film dokumenter sebelumnya karya Joshua Oppenheimer, yaitu The Act of Killing (2012). The Look of Silence memiliki pendekatan yang berbeda dari film pendahulunya, The Act of Killing.
Cerita dalam The Look of Silence mengisahkan perjalanan Adi Rukun dalam mencari kebenaran tentang pembunuhan massal yang menimpa kakaknya di masa pemerintahan Orde Baru di Indonesia.
Adi melakukan wawancara dengan para pelaku pembunuhan yang masih hidup, termasuk mereka yang bertanggung jawab atas kematian kakaknya.
Dalam perjalanan ini, Adi menghadapi berbagai rintangan dan bahaya karena usahanya untuk mengungkap kebenaran dan mencari keadilan.
Dia juga berupaya untuk memahami bagaimana pengaruh sejarah yang kelam ini terhadap kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
The Look of Silence mendapatkan pujian dari kritikus dan memenangkan beberapa penghargaan internasional. Namun, film ini dilarang untuk tayang di Indonesia karena banyak yang menganggap terlalu sensitif.
6. The Act of Killing
Seperti halnya The Look of Silence, film ini merupakan garapan Joshua Oppenheimer sebagai sutradara.
The Act of Killing juga menyajikan gambaran kejadian pembunuhan massal yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965-1966, yang melibatkan pemerintah dan anggota milisi.
Pendekatan film ini sangat unik, di mana para pelaku pembunuhan mengulang adegan-adegan pembunuhan mereka dengan gaya genre film favorit mereka, seperti film gangster atau musikal.
Ini memberikan sudut pandang yang unik mengenai psikologi dan cerita para pelaku kejahatan. The Act of Killing mengikuti perjalanan Joshua Oppenheimer ketika dia berhubungan dengan beberapa mantan anggota milisi yang terlibat dalam pembantaian massal di Indonesia.
Oppenheimer meminta mereka untuk menghasilkan ulang adegan- adegan pembunuhan mereka dengan menggunakan berbagai genre film yang mereka sukai.
Dalam proses ini, para pelaku pembunuhan tersebut mengungkapkan dengan jujur tentang aksi mereka dan dampaknya terhadap masyarakat.
Mereka tidak menunjukkan penyesalan yang besar atas tindakan mereka, bahkan mereka bangga atas peran mereka dalam peristiwa itu.
Film ini tidak hanya menampilkan kekejaman dari pembunuhan massal itu sendiri, tetapi juga menyoroti bagaimana kejahatan tersebut masih berdampak pada masyarakat Indonesia hingga saat ini. Seperti halnya The Look of Silence, film ini juga dilarang tayang di Indonesia karena ceritanya yang kontroversial.
7. Pocong (2006)
Banyak sekali film pocong yang telah rilis, namun salah satu film yang paling menarik dan kontroversial adalah film ini.
Film ini garapan sutradara Rudy Soedjarwo dan Monty Tiwa sebagai penulis naskahnya. Selain Shally Tria Amanda, film ini juga menampilkan Ronaldi Kansil dan Eddie Karsito.
Sayangnya, film ini dilarang tayang di Indonesia karena mengandung unsur yang dapat menyinggung suku, agama, ras, dan budaya.
Betul, film tersebut menggambarkan kekacauan pada tahun 1998. Sebenarnya, film ini seharusnya rilis pada tahun 2006, namun karena dilarang oleh LSF, para pembuat film kemudian membuat sekuelnya di tahun yang sama dengan judul Pocong 2.
Hal menariknya, film Pocong 2 menjadi film pertama dalam sejarah di Indonesia yang merilis sekuel tanpa ada film pertamanya yang dapat ditonton.
Pada tahun 2019, Pocong the Origin dianggap sebagai versi baru dari film Pocong yang sebelumnya dilarang.
Dalam film ini, cerita tentang kerusuhan 1998 yang sebelumnya dilarang ditampilkan dengan cara yang berbeda. Franchise Pocong ini memang sedikit membingungkan ketika dibahas.
Baca Juga:
- 10 Rekomendasi Film Komedi Indonesia yang Seru dan Bikin Ketawa Terus
- Bukan Horor, Tapi 6 Film Indonesia Ini Sukses Bikin Tegang!
- 7 Rekomendasi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Itulah beberapa film Indonesia yang dianggap kontroversial sehingga dilarang untuk tayang. Meskipun film-film tersebut memiliki alur cerita yang menarik, namun jika tetap tayang di bioskop, dapat menimbulkan kegemparan yang tak terelakkan.