Film IndonesiaMovieReview Film

Review Film Noktah Merah Perkawinan 2022

Noktah Merah Perkawinan 2022 sudah bisa kalian tonton di Netflix. Film yang dibintangi oleh Marsha Timothy dan Oka Antara ini merupakan adaptasi

Mungkin tidak sedikit yang merasa jika menikah adalah akhir cinta yang bahagia. Padahal pernikahan itu sendiri adalah awal perjuangan bersama antara 2 orang yang disatukan dalam sebuah ikatan. Tentunya tidak semua pernikahan itu baik-baik saja, pastinya bakalan ada konflik yang penyelesaiannya tidak boleh hanya dari 1 pihak saja.

Berbicara soal pernikahan, kali ini Dafunda bakalan membahas tentang sebuah film Indonesia terbaru yang berjudul Noktah Merah Perkawinan. Nah dalam film ini kita diajak untuk menyaksikan bagaimana konflik atau permasalahan dalam sebuah pernikahan itu bisa terjadi dan juga cara untuk menyelesaikannya.

Sedikit informasi aja buat kalian yang tidak tahu, film Noktah Merah Perkawinan ini adalah sebuah adaptasi dari sinetron dengan judul yang sama dan telah tayang pada tahun 1996 silam. Penasaran dengan filmnya? Kalau begitu langsung saja berikut adalah review film Notkah Merah Perkawinan dari Dafunda.

Sinopsis Film Noktah Merah Perkawinan

Noktah Merah Perkawinan disutradarai oleh Sabrina Rochelle Klangie dan dibintangi oleh Marsha Timothy sebagai Ambarwati, Oka Antara sebagai Gilang Priambodo, Sheila Dara Aisha sebagai Yulinar, Jaden Ocean sebagai Bagas, Alleyra sebagai Ayu, Ayu Azhari sebagai Kartika, Nungki Kusumastuti sebagai Marisa Sugondo, Nazyra C. Noer sebagai Dina, Ratna Riantiarno sebagai Lastri Priambodo dan dan Roy Sungkono sebagai Kemal.

Film ini berfokus pada permasalahan rumah tangga antara Ambar dan Gilang yang mulai retak terlepas mereka sudah menjalani pernikahan selama 11 tahun dan sudah dikaruniai 2 anak.

Penonton tidak hanya diajak untuk menyaksikan bagaimana pertengkaran antara Ambar dan Gilang. Tetapi juga ikut memahami bagaimana cara menghadapi masalah atau badai rumah tangga yang sedang terjadi.

Akan ada banyak konflik yang terjadi dalam film ini. Bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa sikap diam itu adalah emas, dalam rumah tangga yang sedang ribut, diam itu bagaikan sebuah makian.

Konflik Utama Yang Kurang Releate

Noktah Merah Perkawinan | Rapi Films

Permasalahan atau konflik dalam film ini bisa dibilang sangat “sepele”. Namun itu semua kembali lagi ke persepsi masing-masing. Jadi apa garis besar masalah atau konflik utama dalam film Noktah Merah Perkawinan ini? Jawabannya adalah “Kurang Komunikasi”.

Bisa dibilang kalau ini adalah konflik pasangan ‘menengah keatas’ dan permasalahannya pun bisa kita ketegorikan sebagai ‘tersier’. Karena hal itu mungkin banyak yang kurang releate dengan permasalahan antara Ambar dan Gilang. Wajar memang karena biasanya konflik utama perceraian itu (apalagi di Indonesia) biasanya lebih di dominasi karena faktor Ekonomi ataupun kasus Perselingkuhan.

Masalah tersebut membuat karakter Ambar terlihat seperti sosok yang jahat atau tidak pengertian. Jadi sangat wajar jika ada sebagian dari penonton yang tidak menyukai karakter ini karena tingkahnya yang tidak bisa dipahami. Selain masalah komunikasi, ada juga beberapa faktor eksternal seperti ikut campur dari orang tua masing-masing dan juga potensial orang ketiga.

Tapi terlepas dari itu semua, sebuah pernikahan itu tentunya punya permasalahannya tersendiri, tidak ada yang kecil tidak ada yang besar, semuanya tergantung pada pasangan yang menjalaninya.

Alur Cerita Noktah Merah Perkawinan

Dikisahkan jika rumah tangga antara Ambar dan Gilang sedang dilanda masalah. Sejak permasalahan tersebut, keduanya saling memberikan silent treatment selama 1 bulan lebih.

Seiring berjalannya film, kita akhirnya mengetahui penyebab konflik keduanya. Ambar merasa kesal lantara Gilang selalu mengerjakan semuanya sendirian tanpa melibatkannya. Selain itu ditambah dengan ibu Ambar yang kerap meminta uang kepada Gilang untuk kebutuhan hidup sang kakak yang berada di Jerman.

Niat Gilang yang membantu ibu Ambar tentu saja sangat baik. Namun sayangnya Gilang tidak pernah menceritakan hal ini kepada sang istri. Terlepas pernikahan yang sudah 11 tahun, Ambar merasa seperti tidak dilibatkan dalam permasalahan rumah tangga mereka berdua.

Konflik kembali bertambah ketika Gilang lebih memilih untuk menceritakan masalahnya kepada ibu kandungnya. Karena hal tersebut ibu Gilang pun kerap mengkritik Ambar sebagai istri beban suami.

Ada satu sudut pandang lain yang membuat penonton simpati atau kasian. Yaitu ketika melihat anak sulung Ambar dan Gilang yang bernama Bagas ikut mengalami dampak dari pertengkaran kedua orang tuanya.

Perbedaan Sikap Dalam Menghadapi Sebuah Permasalahan

Permasalahan dalam sebuah rumah tangga tentunya sangat wajar terjadi. Namun semua permasalahan itu bisa diselesaikan jika kedua pasangan ini memiliki solusi yang sama.

Tidak halnya dengan Ambar dan Gilang yang memiliki perbedaan sikap dalam menghadapi masalah dalam rumah tangga mereka. Sering kali perbedaan sikap dalam menghadapi sebuah permasalahan justru membuat masalah tersebut semakin besar dan sulit untuk diselesaikan.

Selain masalah komunikasi, Noktah Merah Perkawinan juga menghadirkan sosok pihak ketiga, yaitu Yulinar. Namun yang menarik dari sosok Yulinar ini adalah ia bukanlah faktor utama konflik rumah tangga Ambar dan Gilang.

Penggambaran Orang Ketiga Yang “Tidak Jahat”

Seperti yang sudah di bahas sebelumnya, faktor utama konflik ini adalah permasalahan komunikasi yang menyebabkan ke arah masalah lain.

Yulinar lebih kearah tempat persinggahan Gilang untuk sekedar tertawa di tengah badai yang menimpa rumah tangganya. Karakter Yulinar digambarkan sebagai sosok manusia dengan rasa cinta di waktu yang salah karena menyukai Gilang yang sudah menikah.

Ternyata selingkuh itu ada juga yang tidak disengaja, contohnya seperti hubungan Gilang dan Yulinar. Yulinar tidak bisa dibilang sebagai “pelakor” seutuhnya karena hanya sekedar mencintai mas Gilang dan tidak ingin merebutnya dari Ambar. Sementara itu Gilang juga murni hanya ingin membantu Yulinar dalam proyek yang sedang mereka kerjakan bersama.

Tapi terlepas dari itu semua, Gilang dan Yulinar yang menikmati waktu bersama ini adalah salah satu bentuk perselingkuhan. Terlebih Gilang yang terlihat mencari ‘kebahagiaan’ dengan wanita lain di tengah konfliknya dengan sang istri.

Gambaran Ironi yang Bagus dari Pekerjaan Ambar dan Gilang

Oh ya, pekerjaan Ambar dan Gilang juga menjadi gambaran ironi dalam rumah tangga mereka. Ambar yang suka membuat kerajinan keramik dari tanah liat di simbolkan sebagai sesuatu yang rapuh. Sementara itu Gilang dengan pekerjaannya sebagai arsitek kebun mampu membuat tanaman indah, tapi tidak dengan rumah tangganya.

Sayangnya akhir film Noktah Merah Perkawinan bisa di bilang sangat mainstream atau pasaran. Dimana akhirnya Gilang dan Ambar kembali rujuk terlepas dari semua masalah yang telah mereka hadapi.

Itulah tadi review film Noktah Merah Perkawinan, gimana nih tanggapan kalian dengan film ini?

Pastikan untuk selalu kunjungi Dafunda agar kalian tidak ketinggalan update terbaru dari kami seputar dunia Game, Movie, Anime dan Pop Culture.

Related Posts

Leave Comment