MovieReview Film

Review The Batman (2022): Surat Cinta Romantis Reeves Terhadap Seluruh Fanboy Batman

Akhirnya setelah menunggu sekian lama, The Batman rilis juga. Nah, berikut adalah review The Batman dari kami. WAJIB TONTON DEH!

Review The Batman ini tidak mengandung SPOILER sama sekali!

Tentunya masih melekat di benak kita kalau proyek film The Batman ini awalnya merupakan bagian dari rana sinematik DC (DCEU). Lebih jauhnya lagi, kala itu film ini akan menjadi proyek film solo Batman DCEU yang akan diemban oleh pemeran Batman DCEU-nya, Ben Affleck.

Kala itu banyak yang excited dengan prospek proyek tersebut. Namun pada akhirnya seperti kita ketahui, Affleck hengkang dan semua rencana awal proyek The Batman gagal total. Namun untungnya DC & Warner Bros tetap bersikukuh untuk melanjutkan proyek The Batman ini.

Visi Gokil Batman Matt Reeves

Alhasil akhirnya DC dan Warner Bros pun menunjuk sosok sutradara yang tergolong sangat sukses, Matt Reeves untuk menangani proyeknya ini. Dan seketika ia resmi ditunjuk, Reeves pun langsung menyerukan visi sekaligus versi The Batman miliknya.

Dan terungkap kalau Reeves lebih ingin mengedepankan sisi detektif seorang Batman. Lebih spesifiknya lagi, pokoknya ia lebih menginginkan The Batman sebagai film drama thriller-misteri ketimbang superhero pada umumnya.

Ketika mendengar ini awalnya banyak yang skeptis. Pasalnya selama ini film-film Batman lebih mengedepankan aspek superhero dan action. Memang ada juga unsur detektifnya. Terlebih dalam film The Dark Knight (2008) milik Christopher Nolan itu.

Namun seperti kita tahu, unsur tersebut selalu sangat minim. Padahal dalam komik maupun adaptasi animasinya, Batman faktanya jugalah seorang detektif yang super mumpuni. Bahkan dalam komiknya, salah satu musuh bebuyutannya, Ra’s Al-Ghul kerap mengakui kalau Batman adalah World’s Greatest Detective.

Skeptis Tapi Kepingin Juga

review the batman
Warner Bros. Pictures

Akan tetapi terlepas keskeptisan kalau Reeves bisa membuat versi The Batman tersebut, pada saat yang sama, banyak juga yang merasa excited dan penasaran sendiri. Terlebih sekali lagi, film ini adalah milik seorang Matt Reeves.

Ya kalau kita mengaku movieholic atau setidaknya sudah menyaksikan film-filmnya yang mana termasuk Dawn of the Planet of the Apes (2014). Tentunya kita sudah tahu bagaimana kurang-lebihnya kualitas film Reeves.

Atau dengan kata lainnya lagi, film-film Reeves selalu rapih dan enak banget susunan plot-nya. Selain itu ia selalu menampilkan filmnya dengan sangat epik dan gokil banget. Karakter utama filmnya pun selalu ditampilkan dengan tingkat ancaman/kepentingan yang sangat vital.

Robert Pattinson dan Reviewer

Nah dengan seluruh pernyataan tersebut plus tentunya faktor penasaran kuat terhadap Robert Pattinson (Cosmopolis) sebagai Batman barunya. Maka sekali lagi gak heran terlepas keskeptisan yang ada, kita pada saat yang sama juga sangat mengantisipasi film ini.

Oh ya satu lagi faktor yang gak kalah penting. Semenjak perilisan bahkan sebelum perilisan luas (worldwide) resminya, The Batman sudah mendapatkan resepsi dan penilaian super positif.

Terlebih reviewer-reviewer film di YouTube yang rata-rata memberikan nilai tertinggi A dan serendah-rendahnya B. Pokoknya sangat-sangat minim yang memberikan nilai C apalagi D atau F.

Nah alhasil, kian greget saja diri ini untuk menyaksikan dan membuktikan kekerenan dari film live-action Batman ke-12 ini (Batman V Superman: Dawn of Justice dan seri film Batman dekade 40an masuk hitungan).

Lalu apakah The Batman memang sekeren seperti yang dikatakan oleh seluruh media dan reviewer tersebut? Apakah Reeves sukses membuktikan kalau ia juga sangat andal dalam menangani adaptasi superhero selegendaris Batman ini?

Yuk langsung saja simak review The Batman berikut ini.

Tahun Kedua Bruce Sebagai Batman di Earth-2

review the batman
Warner Bros. Pictures

Namun sebelum kita akhirnya memberikan seluruh penilaiannya, ada baiknya gue berikan terlebih dahulu ringkasan latar dan plot filmnya. Ya, siapa tahu saja beberapa dari kamu masih ada yang bingung apakah film ini satu dunia dengan film-film DCEU sebelumnya atau memang beda sama sekali.

Well jawabannya disini, adalah TIDAK. The Batman tidak satu dunia atau nyambung dengan film-film DCEU. Melainkan film ini berlatar di dunia atau earth sendiri. Spesifiknya, Earth-2. Dan film ini juga berlatar pada tahun kedua Bruce Wayne (Pattinson) sebagai Batman.

Nah karena masih dua tahun berprofesi sebagai pahlawan Gotham, alhasil masih banyak orang yang ngeri dan juga gak suka dengan kehadiran Batman. Terlebih pihak kepolisian Gotham. Mereka masih gak setuju dengan sosok Batman yang pada dasarnya adalah seorang vigilante.

Namun untunglah Batman memiliki tandem/dukungan kuat dari James Gordon (Jeffrey Wright) yang mana dalam film ini posisinya masih sebagai Letnan. Keduanya dalam film ini benar-benar bagaikan duo detektif yang klop banget.

Menghentikan Aksi Gila dan Mengerikan The Riddler

review the batman
Warner Bros. Pictures

Nah kemumpunian duo Batman-Gordon tersebut akan kian teruji dan tertantang ketika dalam film ini mereka menghadapi sosok villain utamanya, The Riddler (Paul Dano). Dikatakan demikian karena The Riddler versi The Batman sangatlah gila dan mengerikan.

Bahkan lebih jauhnya bisa kita katakan juga sangat mematikan (literally). Ia membunuh seluruh pejabat penting Gotham termasuk Mayor Gotham, Don Mitchell Jr. (Rupert Penry-Jones). Tapi uniknya, rata-rata yang ia bunuh adalah sosok penting Gotham yang jelas-jelas “kotor” (korup).

Nah sebagai trademark klasiknya, setiap kali setelah membunuh targetnya, ia akan meninggalkan amplop teka-teki (riddle). Nah gokilnya setiap teka-tekinya ini, ia selalu tujukan ke Batman.

Penguin dan Selina Kyle

review the batman
Warner Bros. Pictures

Nah ketika sedang memecahkan seluruh teka-teki dan motif Riddler ini, hasil investigasinya menghantarkannya ke dua karakter villain Batman klasik lainnya. Spesifiknya Selina Kyle (Zoe Kravitz) dan Oswald Cobblepot aka Penguin (Colin Farrell).

Dan ternyata keduanya juga memiliki motif tersendiri juga dalam film ini. Alhasil, Batman pun kini makin ribet saja untuk menangani semua tindakan kriminal yang terjadi dalam filmnya ini. Oh ya belum lagi sebagai Bruce, Batman juga memiliki masalah tersendiri yang ia juga harus pecahkan.

Jadi bagaimanakah Batman nantinya mengatasi seluruh masalah yang ia hadapi ini? Dan apa motif kriminil sesungguhnya dari The Riddler?

Surat Cinta Reeves Terhadap Fanboy Batman

1645670893 Colin Farrell Pergi Ke Starbucks Dengan Make Up Penguin Untuk Batman
Warner Bros. Pictures

WOW! Ya itulah satu kata singkat, padat, dan jelas banget untuk mendeskripsikan The Batman. Dengan kata lain, seluruh review dan penilaian super positif yang media dan reviewer-reviewer YouTube berikan itu memang gak salah sama sekali.

The Batman bisa gue katakan adalah surat cinta Reeves bagi kita-kita yang fanboy Batman. Pokoknya mau kita yang sudah suka Batman dari baca komiknya atau yang baru suka ketika nonton adaptasi film animasi atau live-action, gue jamin kalian akan suka banget deh.

Apalagi yang fanboy komiknya. Udah deh gue yakin kamu akan dimanjakan banget selama hampir 180 menit. Dan ya keputusan untuk menampilkan film ini dengan durasi hampir 3 jam tersebut sangat tepat.

review the batman
Warner Bros. Pictures

Karena memang visi penceritaan Batman Reeves dalam film ini harus membutuhkan durasi tersebut. Tapi memang sih pada saat yang sama, agak sedikit terasa lama juga. Kalau menurut gue durasi 176 menit film ini bisa Reeves cs kurangi setidaknya 150 atau 160 menit.

Karena walau sekali lagi secara naskah penceritaannya memang membutuhkan jumlah durasi tersebut, tapi bagi gue terdapat beberapa adegannya yang gue anggap bisa dipotong. Tapi untunglah film ini ditangani oleh Reeves.

Sehingga walau terasa lama, berkat kejeniusannya dalam menata pacing (alurnya), alhasil tetap membuat kita terjaga dan penasaran untuk terus mengikuti kisah filmnya ini hingga akhir. Jadi kalau kamu bukan fans Batman banget apalagi, gak suka film berdurasi lama banget, mungkin kamu akan merasa bosan dan terkantuk-kantuk ketika nonton The Batman.

Hubungan Kedekatan Alfred-Bruce Kurang Dieksplor Lagi

The Batman Andy Serkis Alfred
Warner Bros. Pictures

Kekurangan lain dari film ini well, mungkin ini sifatnya sedikit prefrensial pribadi. Dan kekurangan tersebut adalah pada aspek hubungan Bruce dan Alfred (Andy Serkis) yang kurang dieksplor lebih dalam lagi.

Padahal seperti kita tahu justru aspek ini yang harus dikedepankan banget. Alhasil gak heran jika hingga kini trilogi The Dark Knight Christopher Nolan masih dianggap sebagai trilogi atau film Batman terbaik.

Karena ya trilogi ini (terutama dalam film The Dark Knight Rises), sangat oke dan keren banget dalam menampilkan dinamika Alfred dan Batman. Pokoknya dari Batman Begins (2005) pun, aspek hubungan keduanya ini sudah dikedepankan banget-banget.

The Batman Andy Serkis As Alfred Pennyworth Everett H 2022
Warner Bros. Pictures

Tapi untungnya terlepas kurang banyak eksplorasi hubungannya, setiap kali Serkis tampil sebagai Alfred, pasti karakternya sangat dimaksimalkan. Ia bahkan turut membantu Bruce dalam memecahkan seluruh teka-teki The Riddler.

Plus ketika adegan terakhir keduanya yang terjadi di salah satu tempat umum Gotham, adegan tersebut sangat powerful dan emosional. Gue takjub banget asli dengan chemistry antara Serkis-Pattinson. Karena walau adegan Alfred-Bruce dalam film ini sangat sedikit, namun keduanya tetap menampilkan chemistry yang sangat meyakinkan.

Namun ya sekali lagi, coba kalau adegan keduanya agak ditambah lagi. Pasti akan jauh lebih gokil.

Unsur Misteri dan Detektif Yang Menyelamatkan Semuanya

The Batman Still 9 Warner Publicity H 2022
Warner Bros. Pictures

Tapi untunglah beberapa kekurangan tersebut berhasil terselamatkan dengan unsur misteri dan detektif yang sangat dominan dalam filmnya ini. Ya seperti yang gue katakan di awal tadi. Reeves sukses besar dalam menampilkan visi film Batmannya ini.

Pokoknya dari awal sampai akhir, kita bakalan dibuat ikut penasaran dan juga ikut menerka setiap jawaban teka-teki The Riddler. Pokoknya kalau kamu fans film atau seri misteri atau detektif dengan sedikit unsur thriller, pasti bakalan suka banget dengan film ini terlepas, kamu fans Batman atau sekedar awam saja.

Dan ya kalau kamu fanboy Batman. Intinya mimpi kita selama ini yang ingin melihat film live-action Batman yang megedepankan sosok Bruce/Batman sebagai detektif, akhirnya terkabulkan juga.

Batman Terlihat Sangat Menyeramkan dan Intimidatif

Sub Buzz 524 1634316898 20
Warner Bros. Pictures

Namun jangan salah guys. Walau mengedepankan sisi detektif dramatisnya, namun bukan berarti unsur action (baca: ledakan dan berantem) menjadi melempem. Malah kerennya, Reeves sukses menampilkan keseimbangan antara keduanya.

Pokoknya katakanlah motivasi kamu untuk nonton The Batman hanya untuk melihat Batman berantem dan “jedar-jeder” saja, kamu bakalan puas sih. Terlebih yang gue juga suka sosok Batman dalam film ini ditampilkan dengan sangat intimidatif dan menyeramkan.

Pokoknya Reeves sukses banget dalam menampilkan aspek utama dalam kisah dan karakter Batman yaitu, Batman adalah sosok yang mengerikan bagi seluruh villain-nya. Dan ya setiap kali Batman tampil dalam film ini, ia benar-benar bagaikan Godzilla atau monster yang siap menerkam kita.

Scoring Gokil Michael Giacchino dan Lagu Nirvana Yang Sangat Pas

Nah kesemuanya ini kian diperkuat dengan scoring keren dari komposer film top, Michael Giacchino. GOKIL, GOKIL, GOKIL! Kalau kamu menganggap scoring-nya dalam Spider-Man: No Way Home (2021) lalu keren, maka dalam The Batman ini jauh lebih gokil lagi.

Seluruh not-not suramnya sesuai banget dengan tema kisah filmnya. Bahkan kita yang bukan pemusik atau benar-benar awam pun, bakalan langsung paham dan setuju. Spesifiknya, setuju dan paham kalau antara scoring dengan tonal adegan filmnya, benar-benar pas.

Dan kekerenan Giacchino tersebut kian diperkuat dengan keputusan Reeves cs untuk memilih lagu ‘Something in the Way’ milik ikon musik grunge 90an, Nirvana. WOW! Siapa sangka kalau lagunya ini pas banget dengan keseluruhan filmnya?

Dan memang kalau kita melansir pernyataan Reeves di Esquire awal Maret lalu, faktanya lagu tersebut ia pilih ketika Reeves sedang mengkonsepkan karakter Batman Pattinson. Reeves bahkan lebih jauh mengatakan kalau Batman Pattinson bagaikan Kurt Cobain kalau menjadi sosok Batman.

Bagi kamu yang gak paham, Kurt Cobain adalah almarhum vokalis utama dari Nirvana. WOW! Sampai sebegitu detailnya ya guys? Pantas saja film dan performa Pattinson sebagai Batman gokil banget.

Sekarang mari kita doakan saja semoga Giacchino akan menjadi salah satu nomine atau bahkan memenangkan piala Oscar untuk kategori Best Original Score pada perhelatan Oscar tahun 2023 mendatang.

Pattinson Adalah Batman Yang Sesuai

Robert Pattinson The Batman Bruce Wayne
Warner Bros. Pictures

Sekali lagi selain faktor Reeves, adalah juga faktor Pattinson sebagai Batman yang membuat kita menjadi ingin nonton The Batman. Spesifiknya, kita semua tentunya merasa penasaran banget bagaiamana interpretasi Batman dari si Edward Cullen di franchise Twilight (2008-2012) ini.

Dan seperti yang sempat gue singgung sedikit pada poin scoring review The Batman ini, performa Batman Pattinson sangat gokil, Memang, memang. Kalau mau jujur bagi gue hingga detik ini (bahkan setelah nonton The Batman), Michael Keaton (Batman) tetaplah sosok manusia kelelawar terbaiknya.

Atau mungkin bagi sebagian besar kalian, adalah Christian Bale (The Dark Knight Trilogy) yang masih menjadi sosok aktor Batman terbaiknya. Dan hal tersebut memang sah-sah saja. Karena kalau memang mau membandingkan, performa Pattinson walau keren banget, tetap masih belum bisa mengalahkan Bale dan Keaton.

Ewka The Batman Oct2021 Rep
Warner Bros. Pictures

TAPI, untuk film Batman versi ini, Pattinson memanglah sosok yang sangat pas sebagai Batmannya. Plus yang gue sangat suka dari Batmannya, ia benar-benar tepat dalam menghidupkan esensi utama dari dua kepribadian Bruce Wayne ini.

Spesifiknya, dalam menghidupkan dan melakukan pergantian (switching) antara Bruce sebagai Bruce dan Wayne sebagai Batman, ia tetap menampilkan unsur alter-ego nya tersebut. Alias gak jomplang banget seperti versi Bale.

Menurut gue selain Pattinson, adalah Val Kilmer (Batman Forever) yang pas dalam menampilkan dua sisi Bruce Wayne ini. Keaton juga sebenarnya begitu juga tapi, terkadang ada sedikit jomplangnya.

Intinya Batman Pattinson ini bagaikan versi komik maupun versi Kevin Conroy (Batman: The Animated Series, Batman: Arkham City) namun pada saat yang sama, tetap menampilkan versi orisinil milik Pattinson.

Pokoknya sih sekali lagi, bagi kamu yang dari kemarin skeptis atau bahkan mengejek Pattinson sebagai Batman, PLEASE nonton film ini dulu. Kamu bakalan kaget banget-banget deh.

The Riddler Akhirnya Adalah Sosok Villain Berbahaya

Riddler 1645720903650 1645720916108
Hindustan Times

Kekerenan Pattinson tersebut juga terdukung kuat oleh penampilan aktor-aktor top lainnya yang juga sama kerennya. Wright sebagai Gordon, Kravitz sebagai Selena Kyle, bahkan Farrelll sebagai Penguin, semuanya juga pas dan keren banget.

Tapi walau demikian, tetaplah Dano sebagai Riddler yang benar-benar membuat gue kaget banget. Karena selama ini, sosok The Riddler baik dalam komik, game, animasi, Batman Forever (1995), dan seri Gotham (2014-2019), selalu terlihat lebih “fun”.

The Riddler itu memang sosok yang merepotkan Batman dengan kejeniusan otaknya tapi, untuk aspek bahayanya, ia tingkatannya gak terlalu banget. Ia malah kerap dipandang sebagai sosok yang sakit jiwa saja.

Tapi versi Dano dalam The Batman ini? WOW! Bakalan kaget dan ngeri banget deh kita. Akhirnya seluruh aksi kriminil dengan segudang teka-tekinya itu, kini benar-benar menghilangkan banyak nyawa. Pokoknya sosoknya dalam versi ini bagaikan The Joker, Scarecrow, atau bahkan Bane.

Tentunya selain kita harus memberikan acungan jempol terhadap Reeves, juga kita harus memberikan pujian segudang terhadap Dano. Ya siapa sangka sosok aktor yang biasanya memerankan karakter yang selalu menderita dalam film drama dan rom-com, bisa sesakit ini dalam memerankan The Riddler versi film ini?

Memang sih masih sangat jauh peluangnya. Tapi kalau pada perhelatan Golden Globe atau Oscar 2023, ia mendapatkan nominasi sebagai aktor pendukung terbaik, gue gak akan heran. Bahkan kalau menang pun juga gue gak akan kaget. Karena Dano memang sekeren itu.

Film Batman Yang Sangat Epik dan Memuaskan Seluruh Fanboy

The Batman Fb
Warner Bros. Pictures

Pada akhirnya dari seluruh aspek positif dan negetaifnya. Kesimpulan dari review The Batman ini adalah film ini merupakan salah satu film Batman terbaik. Memang masih ada kekurangan, tapi kekurangannya berhasil tertutupi dengan visi dan performa gokil dari Reeves beserta seluruh aktornya.

Keberhasilannya ini juga tak lepas dari kru-kru pendukung lainnya termasuk Giacchino yang turut mati-matian dalam menyukseskan proyek Batman yang sebenarnya bisa saja sewaktu-waktu batal ini.

Gak Usah Kita Banding-Bandingkan

Robert Pattinson And Zoe Kravitz As Batman And Catwoman In The Batman
Warner Bros. Pictures

Pokoknya satu catatan utama dari gue ke kalian baik yang fanboy atau yang biasa (awam) saja dengan film atau lore kisah komik Batman. Silahkan kalian menilai dengan keakuratan komiknya TAPI, JANGAN kamu membanding-bandingkan film ini dengan seluruh film live-action Batman sebelumnya.

Mau itu kamu bandingkan dengan film Batman versi Keaton, Kilmer, Affleck, apalagi trilogi The Dark Knight Nolan, PLEASE jangan. Karena The Batman secara konsep dan arahan sudah sangat beda dan fresh banget.

The Batman sekali lagi adalah film Batman yang lebih mengedepankan aspek/unsur detektif si manusia kelelawar DC ini. Film ini tidaklah mengedepankan aspek action atau superhero seperti dalam film-film Batman sebelumnya.

Jadi kalau peribahasanya, “kosongkan gelas/cangkir kalian sebelum menuangkan air barunya”. Pokoknya gak usah ada niatan untuk membanding-bandingkan. Pandang saja film ini sebagai kisah sekaligus interpretasi baru dari adapatsi live-action Batman-nya oke?

Oke deh guys itulah tadi seluruh pembahasan review The Batman. Semoga review ini bermanfaat ya! Oh ya, film ini gak ada mid-credit tapi ada end-credit yang lumayan “menggelitik”. Tapi ya gak terlalu signifikan juga.

Jadi silahkan kalau mau menunggu sampai seluruh kredit berakhir atau apabila mau langsung pulang saja oke?

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.
Enable Notifications OK No thanks