Marvel Studios telah mengubah latar belakang karakter superhero asal Israel untuk film Captain America Brave New World. Salah satu pemeran baru dalam film tersebut adalah Shira Haas. Sebelumnya, diketahui bahwa Haas akan memerankan karakter bernama Ruth. Dalam spekulasi, Haas diduga akan memerankan superhero asal Israel, Sabra.
Dalam komiknya, Sabra adalah seorang superhero dari Israel yang juga merupakan agen rahasia Mossad. Keberadaan karakter ini sebelumnya menjadi kontroversial.
Namun, setelah Marvel mengumumkan di tahun 2022 bahwa akan ada perubahan pada asal usul karakter Sabra, mereka akhirnya menerapkannya. Informasi ini terungkap di situs resmi Marvel dalam trailer resmi pertama Captain America Brave New World.
Superhero Israel Marvel Ubah jadi Mantan Black Widow
Menurut situs resmi Marvel, Shira Haas, Sabra, tidak lagi menjadi agen Mossad atau superhero asal Israel, tetapi sekarang dia adalah mantan Black Widow. Dia adalah seseorang yang mendapat kepercayaan dari Presiden Amerika.
“Tambahan baru dalam castnya adalah ShiravHaas, yang bergabung sebagai Ruth Bat-Seraph. Seorang mantan Black Widow, Ruth merupakan seorang petinggi di pemerintahan Amerika yang mendapatkan kepercayaan dari sang Presiden Ross.”
Pada tahun 1980, komik The Incredible Hulk pertama kali menghadirkan Sabra. Banyak yang menganggap kontroversial kehadirannya karena komik Marvel tersebut menyentuh isu konflik Israel-Palestina.
Pada komik Hulk tahun 1981, Sabra tampak tidak begitu menyesali kematian seorang anak laki-laki Palestina hingga kemudian dia belajar tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dari Hulk.
Marvel memutuskan untuk mengubah latar belakang Ruth dalam film Captain America Brave New World karena terus berlanjutnya konflik antara Palestina dan Israel.
Sejumlah penggemar memutuskan untuk memboikot film tersebut jika Marvel tetap memasukkan karakter Ruth sebagai perwakilan dari Israel. Keputusan ini menunjukkan bahwa Marvel tidak ingin kehilangan peluang terkait dengan isu ini.
Marvel dan Disney saat ini sedang berupaya keras untuk menciptakan inklusivitas di berbagai proyek film dan seri, baik di depan maupun di belakang layar. Namun, Marvel tampaknya menghindari komentar politik atau hal yang berkaitan dengan politik.
Yang menarik adalah bahwa film mereka sendiri mengangkat tema politik, seperti pemilihan presiden Amerika. Marvel tampaknya belajar dari pengalaman film-film sebelumnya yang terjerat kasus atau kontroversi.