Ada laporan terbaru yang disampaikan oleh organisasi watchdog bernama Wich? terkait HP Android. Yaitu ada lebih dari 1 miliar smartphone Android yang rentan diretas oleh hacker. Hal tersebut dikarenakan Google bakal berhenti menyediakan update terbarunya ke sejumlah perangkat Android yang menjalankan sistem operasi lawas.
Laporan yang dibagikan oleh Wich? itu tentu didasari dari informasi milik Android Security Bulletin yang menyebutkan ada smartphone yang masih menjalankan di bawah Android 7.1 (Nougat). Nantinya bakal dihentikan update software keamanannya. Artinya smartphone yang menjalankan Android Marshmallow (2015), Lollipop (2014), KitKat (2013), Jellybean (2012), Ice Cream Sandwich (2011). Hingga Gingerbread (2010) sangat rentan dari peretasan.
Contents Navigation
Smartphone Android Lawas Lebih Rentan Diretas Hacker
Perangkat lawas yang tidak mendapatkan update keamanan jika dipresentasikan mencapai 42,1 persen dari pengguna Android.
Which? bahkan meminta kejelasan dari Google terkait masa depan keamanan dari smartphone lawas yang bakal berdampak kebijakan ini. Raksasa dari teknologi tersebut malah meminta pengguna supaya menghubungi produsen smartphone yang mereka gunakan, menurut laporan Which?.
Apa yang Perlu Dilakukan?
Pada laporan itu, Which? menyarankan bagi pengguna smartphone Android yang tidak lagi kebagian update software keamanan. Pertama-tama mereka harus tahu dulu sistem operasi apa yang digunakan di smartphonenya.
Cara mengetahui versi Android di perangkat, kamu hanya perlu masuk ke menu Settings – System – Advanced – System update. Apabila kamu menjalankan software Android 7.0 (Nougat) atau lebih baru, pastikan sudah memperbarui perangkat lunak.
Nah bagaimana smartphone yang menjalankan Android 6.0 (Marshmallow) atau lebih lawas lagi? Berikut yang disarankan oleh Which?.
1. Lebih hati-hati saat download file
Harus tetap selalu waspada dengan aplikasi yang kamu download dari luar Google Play Store. Jika perlu perhatikan lagi situs yang kamu tuju, apakah itu situs resmi atau tidak.
Potensi peretasan pertama bisa datang dari file berbahaya yang kamu download dari situs sembarangan di internet.
2. Perhatikan apa yang kamu klik di setiap tautan atau link
Ancaman peretasan bisa saja datang dari phising yang disebar melalui email, SMS atau MMS. Jadi hati-hati dengan tautan yang terlihat mencurigakan. Terutama sekali dengan tauan yang dikirim oleh pengirim yang tidak kamu kenal.
3. Back-up data kamu
Sediakan data cadangan yang sudah kamu cadangkan pada suatu tempat seperti hard drive dan layanan cloud. Jika sewaktu-waktu smartphone kamu diserang virus. Dengan adanya backup data setidaknya sudah meringankan kamu saat membutuhkan data yang penting untuk diakses.
4. Install antivirus di smartphone
Untuk jaga-jaga, kamu bisa memasang aplikasi antivirus tambahan sebagai bentuk memberikan perlindungan di Hp Android. Namun bisa jadi pilihan antivirus yang terbatas dan tidak kompatibel dengan smartphone lawas punyamu.