Berikut adalah 30 game PS2 terkeren dan memorable sepanjang masa.
Walau console Playstation 1 (PSX) ngangenin, tapi gak bisa kita pungkiri kalau “sekuel” nya, Playstation 2 (PS2) juga sama ngangenin-nya.
Selain memiliki tampilan grafis yang jauh berkali-kali lipat dari pendahulunya, PS2 juga memiliki deretan game-game yang gak kalah keren dan memorable nya dari PS1 dulu.
Dan bahkan gue sendiri yang hingga sekarang console PS2 nya masih awet, gue terkadang masih memainkan hanya untuk alasan kangen alias nostalgia awal-awal SMA dulu.
Habisnya sekali lagi, banyak banget game-game keren sih dari console ini. Namun memang. Dari semua game-game keren tersebut, berikut adalah 30 game PS2 terkeren dan memorable sepanjang masa menurut gue pribadi.
Contents Navigation
30. Stuntman: Ignition (2007)
Game PS2 terkeren dan memorables sepanjang masa pertama, adalah Stuntman: Ignition.
Sesuai namanya, di game ini kita bermain sebagai seorang stuntman proyek film Hollywood. Dan kita harus menjalankan perintah (objective) adegan-adegan berbahaya yang sutradaranya perintahkan.
Nantinya setelah selesai melakukan adegan, kita akan bisa melihat skor kita yang menggunakan sistem skor bintang (stars). Semakin tinggi bintangnya (5 bintang), maka semakin tinggi pula skor kita. Seru, asyik, dan enak banget untuk dimainkan berulang-ulang kali.
29. Marvel: Ultimate Alliance 2 (2009)
Game Marvel: Ultimate Alliance yang pertama terbukti hit banget. Wajar saja, game-nya menggabungkan karakter dan storyline Marvel dengan konsep massive multiplayer.
Oh ya, belum lagi di sepanjang permainan kita bisa bebas gonta-ganti karakter superhero-nya. Nah sekuelnya, lebih ajib lagi guys. Selain lebih banyak superhero yang bisa kita pilih, storyline game ini mengambil salah satu storyline ikonik komik Marvel.
Yap apalagi kalau bukan Civil War. Dan seperti di komiknya, kita bisa memilih apakah ingin bergabung dengan pihak Anti-registration Captain America atau, pihak pro-registration nya Iron Man.
Mau memihak sisi manapun pada akhirnya gak terlalu signifikan bedanya. Karena kita tetap seru-seru saja memainkan game-nya.
28. Def Jam: Fight For NY (2004)
Game pertamanya, Def Jam Vendetta (2003), gak dipungkiri merupakan salah satu game fighting unik dan asyik.
Dikatakan demikian karena game-nya sukses menggabungkan elemen game fighting dengan elemen genre musik Hip-Hop (khususnya yang dibawah naungan label rekaman Def Jam).
Nah sekuel-nya, jauh lebih gokil lagi guys. Jauh lebih brutal, tapi juga jauh lebih luwes dalam mengendalikannya. Alhasil, gak heran jika game ini kerap dianggap oleh banyak orang sebagai game PS2 terkeren dan memorable sepanjang masa.
27. Juiced (2005)
Siapa bilang game mobil balap cuma Ridge Racer, Need for Speed, atau Gran Turismo saja yang keren banget? Game keluaran THQ ini justru membuktikan sebaliknya.
Selain memiliki mode-mode balap yang variatif dan, pilihan mobil yang keren-keren, Juiced memiliki tampilan grafis yang sangat colorful. Pokoknya eye-catchy banget. Alhasil, membuat experience mainnya kian asyik saja.
26. Need For Speed: Underground 2 (2004)
Gue rasa banyak dari kalian yang setuju jika sekuel Need for Speed: Underground (2003) ini, adalah salah satu game terkeren dan memorable sepanjang masa.
Bagaimana tidak? Mulai dari storyline, sirkuit, dan bahkan keseluruhan sistem gameplay-nya, jauh lebih keren, colorful, dan sistematis dari pendahulunya. Namun di atas semua itu, game ini memang super fun untuk dimainkan.
25. The Godfather (2006)
Gak dipungkiri ketika kita pertama kali melihat keeksistensian game ini, kita merasa super penasaran. Spesifiknya, bagaimana kira-kira tampilan dan gameplay dari adaptasi trilogi film mafia hit 70an ini?
Dan ketika akhirnya memainkan, rasa penasaran tersebut berubah menjadi keseruan yang tiada habisnya. Memang kita gak memainkan sosok Vito atau Michael Corleone. Melainkan, kita memainkan karakter buatan kita sendiri.
Tapi tetap saja kita harus me-navigasikan karakter kita agar bisa menjadi kepala keluarga Corleone baru. Caranya selain menjalankan misi-misi yang diberikan, juga kita harus merebut lokasi / tempat yang sudah menjadi milik / kekuasaan rival keluarga mafia lain.
Alhasil, walau misi utama kita sudah tamat, kita masih bisa terus lanjut main hingga semua toko atau lokasi menjadi kuasa kita. Seru, asyik, dan tegang banget.
24. Tekken 5 (2005)
Setelah dikecewakan berat oleh Tekken 4 (2001) yang sejujur-jujurnya, adalah game Tekken paling mengecewakan. Akhirnya semuanya terobati dengan game ke-5 nya ini.
Tekken 5 bisa dikatakan menerapkan formula “back to basic”. Pokoknya, game-nya ya seperti kita memainkan trilogi awal Tekken dulu. Cuma gebuk, main jurus, selesai. Jumlah roster petarungnya pun kembali lebih banyak daripada Tekken 4.
Oh ya aspek lain yang keren dari Tekken 5, adalah ditampilkannya kembali trilogi game awal Tekken tapi yang versi ding-dong (arcade) nya saja. Walau demikian, lumayan banget bagi kita untuk bernostalgia memainkan salah satu dari trilogi game-nya tersebut.
23. Mortal Kombat: Deception (2004)
Sama hal-nya seperti kasus Tekken 4 dan Tekken 5, Mortal Kombat: Deception bisa dikatakan adalah angin kesegaran setelah dikecewakan berat oleh Mortal Kombat: Deadly Alliance (2002).
Selain kian variatif gaya bertarung masing-masing petarungnya, mode story alias Konquest Mode-nya, juga lebih enak dan juga padu banget dengan keseluruhan arc kisah game Mortal Kombat selama ini.
22. Grand Theft Auto: Vice City (2002)
Oke-oke gue tahu kok pasti banyak dari kalian yang lebih suka dengan Grand Theft Auto: San Andreas (2004). Tapi bagi gue, selamanya akan lebih cinta dengan Vice City.
Mengapa? Well 1 jawaban simpel-nya: 80an. Ya dengan latar / tema 80an, tidak hanya membuat game ini kian menarik, namun juga kian asyik untuk dimainkan selama berjam-jam lamanya.
21. God of War 2 (2007)
Selain jauh lebih engaging storyline-nya, secara keseluruhan gameplay, God of War 2 jauh lebih seru dan nyaman banget.
Sosok Kratos pun di game keduanya ini, jauh lebih “gundul” dan jauh lebih sadis.
20. Black (2006)
Awalnya gue bertanya-tanya terhadap game buatan Electronic Arts ini. Game apa ini? Judulnya simpel tapi cover-nya cukup intriguing.
Dan ternyata, Black adalah game first-person shooter yang super asyik. Saking asyiknya, kita bahkan gak begitu peduli dengan storyline yang diusung. Pokoknya tembak, tembak, dan tembak terus.
19. Splinter Cell: Double Agent (2006)
Kalau boleh jujur, rata-rata seri Splinter Cell, keren-keren. Pandora Tomorrow, Chaos Theory, keduanya juga asyik dan memorable.
Tapi keduanya bagi gue masih kalah dengan Double Agent. Alasannya melalui Double Agent kita akhirnya diberikan pilihan. Spesifiknya, apakah kita memihak ke JBA atau NSA.
Setiap keputusan keberpihakan, akan mempengaruhi variasi outcome dan ending yang kita dapatkan. Seru, tegang, tapi tetap menguji kenalaran kita ketika memainkan game-nya.
18. Gran Turismo 4 (2004)
Kalau boleh blak-blak disini, seri Gran Turismo di PS2 gak ada yang bener. Selain kompleks, secara keseluruhan ya gak enak saja. Tidak seperti dua game pertamanya yang dirilis di PS1.
Tapi setidaknya, Gran Turismo 4 sukses memperbaiki habis-habisan kekecewaan yang didapat fans melalui game ketiganya, Gran Turismo 3: A-Spec (2001). Pada esensinya, GT4 balik ke konsep balapan super simpel yang ditampilkan di dua game pertamanya dulu.
17. Batman Begins (2005)
Awalnya gue gak pernah memprediksikan kalau film Batman pertama milik Christopher Nolan (Memento, Inception) ini, akan dibuatkan adaptasi video game-nya.
Tapi ya ternyata adaptasi video game-nya ini memang ada. Dan mengikuti filmnya, Batman Begins mengedepankan aspek stealth action.
Jauh sebelum seri Batman: Arkham, adapatsi inilah yang sukses membuat kita benar-benar beraksi keren layaknya seperti si manusia kelelawar.
16. Fatal Frame III: The Tormented (2005)
Fatal Frame II: Crimson Butterfly (2003) mungkin adalah seri terseram dari franchise horor milik Tecmo ini.
Tapi bagi gue adalah yang ketiga yang paling sempurna. Mau itu dari grafis, gameplay, maupun keseluruhan atmosfir-nya. Banyak banget ruang-ruang rumah gelap gulita super merinding di game ini.
Dan seperti kita tahu, di ruang-ruang gelap gulita itulah nona-nona kunti “manis” menghampiri kita. Pokoknya lebih “in your face” banget deh.
15. Call of Duty 3 (2006)
Semenjak game Call of Duty pertama dirilis di tahun 2003, seri ini langsung menjadi favorit gamer terlebih, yang fans game bertemakan Perang Dunia 2.
Selain karena gameplay nya yang jauh lebih simpel, juga game-nya memiliki narasi kisah yang jauh lebih menarik dan orisinil dibandingkan Medal of Honor. Dan adalah game ketiganya inilah yang benar-benar menunjukkan ketajian COD kala itu.
Selain sekali lagi gameplay dan storyline, adalah campaign multi skenario nya lah yang bersinar disini. Kita bisa memainkan misi tentara Amerika, Inggris, Kanada, dan Polandia. Pokoknya seru banget deh.
14. Shadow of the Colossus (2005)
Yap gue tahu kalau game action-adventure ini kerap dianggap sebagai game PS2 terbaik sepanjang masa. Tampilan grafis dan skenario-nya benar-benar seperti menyaksikan film sci-fi Hollywood.
Tapi ya mau diapakan? Gue emang biasa aja sih sama Shadow of the Colossus ini. Walau demikian sekali lagi gue akuin memang game ini adalah game paling canggih sekaligus revolusioner di zamannya.
13. God Hand (2006)
Sama seperti kasus Black, gue dulu juga merasa bingung tapi tertarik dengan game keluaran Capcom ini. Dan ya bisa dikatakan karena ada logo “Capcom” nya jugalah akhirnya gue membeli God Hand.
Dan setelah memainkannya, WOW! Rasa takjub dan salut gabung menjadi satu. Selain memiliki storyline yang kerena, gameplay game ini benar-benar luar biasa adiktif. Pokoknya bikin lupa waktu deh kalau sudah memainkannya.
12. Playboy: The Mansion (2005)
Dari pertama kali melihat judulnya, pasti kita kala itu langsung berpikiran yang aneh-aneh dengan game ini. Apakah benar memang game jorok? Cuma ngasih liat “aset” wanita saja?
Ternyata tidak juga guys. Memang kita akan melihat wanita telanjang dalam grafis 3-D kartunik. Tapi esensi gameplay Playboy: The Mansion adalah simulasi bisnis.
Ya di game ini kita memainkan kreator / bos besar majalah pria dewasa Playboy, Hugh Hefner. Dan kita nantinya akan diberikan misi-misi spesifik yang bersifat bisnis atau sosialita.
Sembari menyelesaikan misi-misinya, kita setiap bulannya juga harus terus menerbitkan edisi-edisi majalah Playboy-nya sehingga, uang virtual yang kita miliki akan terus berputar lancar. Pusing, ribet, tapi fun banget.
11. Amplitude (2003)
Jauh sebelum merilis Guitar Hero, developer Harmonix merilis dua game musik. Frequency (2001) dan game ini. Amplitude pada dasarnya adalah game yang serupa seperti guitar Hero.
Kita harus “menembak” piringan-piringan jalur di hadapan kita. Namun bedanya dengan Guitar Hero, jalurnya ada 4 atau terkadang 5. Dan masing-masing jalur adalah jalur: Bas, Gitar, Vokal, Drum, dan tambahan instrument spesifik (tergantung lagu yang dipilih).
Nah sasaran kita di Amplitude, adalah me-rekreasikan ulang lagu hit tersebut sesuai keingingan kita. Alias kita di game ini menjadi seorang DJ / mixer.
Tidak akan ada mix yang salah atu benar. Pokoknya kita harus mencapai skor yang ditentukan saja untuk terus lanjut ke level-level selanjutnya.
Dengan pilihan lagu-lagu yang asyik, keren, dan super nge-beat banget, gak heran jika Amplitude menjadi cult classic. Bahkan saking klasiknya, di tahun 2016 lalu melalui bantuan penggalangan dana fans di Kickstarter, remake Amplitude pun dirilis.
Sayang, mungkin dikarenakan piliahn lagu-lagunya juga yang kebanyakan buatan sendiri (bukan lisensi lagu hit seperti di game orisinilnya), remake nya pun gak sesukses seperti orisinilnya.
10. Star Wars: Battlefront II (2005)
Game pertama Star Wars: Battlefront (2004), gak dipungkiri sukses besar. Tak heran memang. Karena di game ini kita bisa melakukan berbagai strategi perang sehingga, membuat kita seperti sedang terlibat dalam perang melawan kekaisarannya.
Tapi feel tersebut masih kalah gokilnya daripada sekuel-nya ini. Battlefront II adalah penyempurnaan dari semuanya. Bahkan di sekuelnya ini, kita bisa memainkan Jedi atau pasukan pesawat X-Wing nya. Pokoknya jauh lebih intens dan seru banget.
9. Bully (2006)
Bukan Rockstar Games namanya kalau gak nyiptain game yang aneh bin kontroversial. Seakan belum puas dengan Grand Theft Auto (GTA), kini mereka memproduksi Bully.
Sesuai judulnya, di Bully kita memainkan siswa SMA badung, Jimmy Hopkins. Dan kita di sepanjang game, harus menjalankan berbagai misi yang bersifat perundungan (bully).
Tapi di saat yang sama, kita juga diperkenankan apabila mengikuti kelas-kelas pelajaran yang ada. Bahkan memang keren banget jika kita bisa meraih nilai bagus di tiap-tiap kelas sembari, “aktivitas” bully mem-bully kita terus berjalan.
8. Onimusha 3: Demon Siege (2004)
Selain karena kembalinya jagoan game pertamanya, Samanosuke Akechi (Takeshi Kaneshiro) dan juga debut si aktor Perancis legendaris, Jean Reno.
Adalah konsep time-travel yang diusung oleh game inilah yang menjadi kunci kesuksesan Onimusha 3. Penerapan konsep perjalanan waktu beda dekade bahkan, beda rezim ini, sangat beda dan menarik banget diterapkan di game-nya.
Selain itu tidak seperti dua game sebelumnya, puzzle di Demon Siege gak susah banget seperti dulu-dulu. Dan, unsur action-fighting nya sangat seru dan adiktif banget untuk dimainkan.
7. WWF Smackdown! Here Comes the Pain (2003)
Semua fans program gulat hiburan WWE bahkan awam pun, pastinya setuju kalau Here Comes the Pain adalah seri game Smackdown terbaik yang pernah ada.
Bahkan bisa kita katakan nih, Here Comes the Pain adalah game gulat hiburan terbaik sepanjang masa. Mulai dari grafik 3-D yang benar-benar luar biasa untuk ukuran PS2, roster yang “sehat”, dan tentunya sistem season yang seperti di program TV WWE.
Oh ya tak ketinggalan adalah mode season nya yang mana, kita bisa minta pertandingan memperebutkan sabuk utama atau sekunder dari program TV / brand WWE yang kita pilih (RAW atau Smackdown), minta pindah program, atau memulai keributan dengan pegulat lain di belakang panggung.
Dan yang paling penting bagi kita yang pria, jangan lupakan juga dengan pertandingan bra & panties yang membuat kita “seru-seruan” sendiri ketika memainkannya.
6. Silent Hill 2 (2001)
Silent Hill (1999), gak dipungkiri adalah game terseram dan tersukses sepanjang masa. Maka bukanlah tugas yang gampang ketika Konami, harus memproduksi game keduanya ini.
Apakah bisa lebih keren? Apakah bisa lebih seram? Dan ternyata bisa banget guys. Baik storyline, animasi 3-D, dan gameplay, semua jauh lebih luwes dan lebih merinding. Pokoknya dijamin bakalan mimpi buruk deh setelah main game-nya.
5. Devil May Cry 2 (2003)
Selain secara grafis dan gameplay jauh lebih berkembang, adalah aspek storyline yang membuat Devil May Cry 2 sukses menjadi salah satu game PS2 terkeren hingga detik ini.
Storyline Devil May Cry 2 tidak hanya lebih seru, namun juga lebih menampilkan dalam-dalam sisi kemanusiaan dari si anak dewa Sparda ini. Sembari, tetap menampilkan sisi slengean dan badass nya itu.
4. Hitman: Blood Money (2006)
Dari semua seri Hitman yang dirilis di PS2, gak dipungkiri adalah Blood Money yang paling banyak orang ingat bahkan, kerap dianggap sebagai salah satu game PS2 terkeren yang pernah diproduksi.
Dan gak salah memang. Selain gerakan (movement-nya) jauh lebih luwes, misi-misi di Blood Money jauh lebih fun dan, memiliki nilai pengulangan (replay value) yang sangat tinggi.
3. Guitar Hero II (2006)
Sebenarnya, gak ada beda yang begitu signifikan antara game-game Guitar Hero yang dirilis. Gameplay nya semuanya ya sama saja.
Namun yang membuat game keduanya ini lebih keren adalah pilihan lagu-lagu Rock klasik-nya yang gokil-gokil. “Carry on Wayward Son”, “Cherry Pie”, “Crazy On You”, “Free Bird”, “Woman”, hingga si ikonik, “Sweet Child O’ Mine”, sukses membuat kita nge-rock hingga subuh lagi.
2. Resident Evil 4 (2005)
Melihat kesuksesan masif yang diterima oleh ketiga game pertamanya, gak heran jika awalnya banyak yang skeptis banget dengan prospek sukses Resident Evil 4.
Belum lagi kita akan kembali memainkan jagoan Resident Evil 2 (1998), Leon Kennedy, dan situasi lingkungan serta musuh yang jauh lebih realistis. WOW resep sempurna untuk sebuah game flop bukan?
Untungnya anggapan tersebut berhasil terpatahkan. Gak hanya Resident Evil 4 adalah game terkeren PS2 sepanjang masa, game ini juga sukses me-revolusi game action third person dengan sangat besar.
Jauh sebelum RE4, game-game genre tersebut, tidak ada yang menerapkan kamera over the shoulder (samping bahu) dan juga, titik bidikan (aim point) yang sangat tepat. Maka sekali lagi, gak heran jika Resident Evil 4 kerap dianggap game terbaik sepanjang masa.
1. Metal Gear Solid 3: Snake Eater (2004)
Walau Resident Evil 4 keren, tapi tetap saja masih kalah keren dan memorable dengan Metal Gear Solid 3: Snake Eater.
Game ini WOW guys, WOW! Selain mengambil latar perang dingin (cold war) dekade 60an, aspek realistisnya, jauh lebih gila lagi. Bayangkan saja, kita harus memakan binatang apapun di tengah hutan agar bisa terus bertahan hidup!
Selain itu seperti inovasi cabut controller untuk mengalahkan Psycho Mantis di Metal Gear Solid (1998), Snake Eater mengharuskan kita untuk memanipulasi waktu jam PS2 kita untuk mengalahkan The End.
Ooops sori deh kalau ngebocorin trik untuk ngelawan si sniper kakek uzur itu. Tapi lumayan oke bukan bocorannya? He..he. Selain itu secara keseluruhan gameplay dan storyline, Snake Eater, jauh lebih enak dan engaging dari awal hingga akhir.
Berdasarkan pernyataan tersebut, gak heran jika game ini gue nobatkan sebagai game PS2 terkeren dan memorable sepanjang masa.
Nah dari semua game PS2 terkeren dan memorable sepanjang masa ini, yang manakah yang kalian anggap paling keren nan terbaik?