Filter by Kategori
Game
Movie
TV
Komik
Berita FilmFilm IndonesiaMovie

Digarap Hollywood dan Diperankan Vino G. Bastian, Berikut 7 Fakta Menarik dari Remake Wiro Sableng!

Perfilman Indonesia memang sedang dipuncaknya, film-film ini dikemas dengan sangat baik hingga bisa membawa keuntungan bagi pembuat film dan kepuasan bagi penonton. Salah satu kabar baik lainnya, cerita legendaris yang sangat terkenal dari era tahun 60-an hingga 2000, Wiro Sableng akan di buat Remake-nya.

Wiro Sableng akan digarap oleh sebuah rumah produksi di Hollywood. Berita ini telah dikonfirmasi dalam sebuah konferensi pers pada Kamis lalu yang digelar di JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta Setalan. Lahirnya kembali sang kapak 212 ini akan mengobati rasa rindu masyarakat yang telah menunggu lama hadirnya tokoh yang satu ini.

Berikut fakta-fakta tentang film Wiro Sableng yang harus kamu ketahui.

Film ini akan digarap oleh keluarga besar, mulai dari penulis novel, produser, hingga tokoh utama

Versi layar lebar Wiro Sableng ini akan diproduseri oleh Sheila Timothy yang merupakan kakak ipar Vino G. Bastian. Produser yang akrab disapa lala ini sebenarnya sudah mendapat tawaran sejak dua tahun lalu, namun dirinya masih merenungkannya. Sementara itu, Vino sendiri akan memerankan peran utama dibanti oleh Marsha Timothy dan Sherina Munaf.

Dan buat kalian yang belum tahu, cerita Wiro Sableng sendiri dibuat dari novel karangan Bastion Tito yang tidak lain adalah ayahnya Vino. Bukankah ini seperti perkumpulan dari keluarga besar? Pantaskah Vino memerankan peran Wiro Sableng? Kita tunggu kelanjutannya.

Wiro Sableng akan jadi film pertama di Asia Tenggara yang digarap oleh Hollywod

Sang produser awalnya bertemu dengan produser Hollywood, Michael Werner, kemudian ia diperkenalkan dengan Thomas Jege, presiden Fox International Produstion atau FIP (salah satu anak dari 20th Fox Century). Setelah lama berdiskusi dan bertukar surel, pada akhir Januari 2017 Lifelike Pictures resmi bekerja sama dengan FIP.

Sebeleum Fox pernah bekerjasama dengan sineas Korea untuk film The Wailing and The Yellow Sea, yang disutradarai Na Hong Jin. Film tersebut berhasil menajdi 10 film box office terlaris di Korea Selatan.

Fox rela keluarkan bujet besar karena tertarik dengan Wiro Sableng

Thomas Jegus juga mengatakan bahwa pihak mereka sangat tertarik dengan visi pembuatan film ini dan juga kreativitas serta profesionalisme para kru film. Tak hanya itu, mereka juga bersedia untuk bekerjasama dalam pembuatan sekuel atau film yang mengeksplor sejarah dan kebudayaan Indonesia. Mereka bahkan rela mengeluarkan bujet yang sangat banyak demi mewujudkan kerjasama yang baik.

Lala bentuk tim bedah novel Wiro Sableng yang punya 185 edisi untuk skenario yang sempurna

Buat kamu yang lahir di tahun 90-an akan mengenal Wiro Sableng sebagai sebuah sinetron laga. Sebenarnya cerita ini berasal dari novel silat karya Bastian Tito. Novel berjudul asli Wiro Sableng Kapak Mau Naga Geni 212 ini mulai diterbitkan dari tahun 1967 hingga 2006 dan memiliki 185 edisi.

Untuk membuat sebuah komploksitas di sebuah film, akhirnya Lala membentuk sebuah tim untuk membedah 185 edisi tersebut. Tim ini bertugas membaca novel tersebut, baik cerita, karakter, penokohan dan lainnya. Mereka akan bertemu seminggu sekali untuk membahas catatan yang telah mereka buat.

Wiro Sableng akan jadi film yang mahal dan berpotensi didistribusikan secara global

Karakter dan cerita kompleks akan membuat Wiro Sableng menjadi film yang tergolong berskala besar sehingga maklum akan mengucurkan biaya yang fantastis. Kabarnya biaya produksi film ini mencapai dua juta loar AS atau sekitar Rp26 milyar. Dengan adanya bantu tangan Hollywood, Wiro Sableng juga berpotensi didistribusikan secara global ke mancanegara.

Meski dibantu Hollywood, pihak produksi janji Wiro Sableng tetap menjaga nilai kultural Wiro Sableng

Wiro Sableng akan tetap mengedepankan segi kultural. Sentuhan Hollywood ini hanya membantu pada post production (sentuhan sinematografi dan kostum), bukan mengarahkan film. Proses akhir akan dilakukan dengan teknologi CGI tinggi, namun tetap melibatkan anak bangsa sebagai kreator lokalnya.

Kerenya pihak-pihak yang terlibat, semoga membuat film ini tak kalah keren!

Sutradara Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko bertugas mengarahkan film ini. Meskipun ini menjadi kali pertamanya dalam menggarap film bertemakan bela diri, Angga optimis akan membereikan yang terbaik. Ia pun mulai berlatih dengan memulai proyek-proyek kecil yang berkaitan dengan beladiri

Sherina Munaf sudah 17 tahun absen dari dunia perfilma sejak Petualangan Sherina pada tahun 2000. Pada kesempatan ini, Sherina akan beradu peran dengan Vio dan Marsha Timothy yang perannya masih dirahasiakan. Sementara itu, Koreografer silatnya kan diserahkan pada Yayan Ruhiyan dan Cecep A Rahman yang namanya sudah tidak asing lagi bagi penikmat, terlebih film silat.

Penulis skenarionya pun tidak kalah keren. Tangan-tangan profesional seperti Sheila Timothy, Tumpal Tampubolon dan Seno Gumira Ajidarma akan membuat semua ini sempurna.

Related Posts

1 of 4
Enable Notifications OK No thanks