Filter by Kategori
Game
Movie
TV
Komik
MovieReview Film

Review Free Guy (2021): Karakter NPC Juga Ingin Menjadi Terdepan

Ryan Reynolds kembali menghibur kita melalui film bertemakan NPC di Video Game. Baguskah? Langsung simak review Free Guy berikut!

Review Free Guy ini tidak mengandung SPOILER sama sekali.

Rasanya semenjak sukses besar melalui Deadpool, kini setiap ada film dari Ryan Reynolds yang baru, kita semua langsung menantikannya. Tapi gak salah juga sih. Karena walau bukan di Deadpool, Reynolds selalu menampilkan penampilan yang konsisten.

Selain itu, film-filmnya akhir-akhir ini, juga memiliki konsep kisah yang variatif dan asyik. Termasuk salah satunya, Free Guy ini. Film arahan Shawn Levy (Night at the Museum) ini mengambi inspirasi dan tema video game.

Ya seperti, Wreck-it Ralph (2012) dan Ready Player One (2018) gitu deh. Namun unik dan bedanya film ini, adalah mengambil sudut pandang dari karakter yang tidak bisa kita mainkan (NPC). Atau kepanjangannya, Non-playable character.

Reynolds Adalah Guy Yang Membosankan

Review Free Guy
Ryan Reynolds | 20th Century Studios

Dan Reynolds dalam film ini memerankan karakter utama NPC-nya, Guy. Guy adalah karakter dalam game simulasi berjudul, Free City. Nah awalnya kehidupan Guy ya seperti pada karakter video game NPC pada umumnya, terus-menerus melakukan aktivitas yang sama (ya boring dengan kata lainnya).

Alhasil suatu hari, ia merasa bosan dengan kehidupannya yang seperti itu saja. Kebosanannya kian terasa karena ia belum menemukan pasangan wanita yang ia cintai. Namun kebosanannya tersebut berubah menjadi semangat 45 setelah bertemu karakter playable wanita, Molotov Girl (Jodie Comer).

Guy pun bertekad untuk bisa PDKT dengan Molotov Girl. Molotov Girl yang di dunia nyata dimainkan oleh wanita bernama Millie Rusk merasa super bingung. Mengapa NPC ini bisa berinisiatif sendiri untuk melakukan PDKT dengannya.

Padahal ya kalau sebuah NPC, mereka dalam game-nya sudah default setiap hari, bulan, tahun, dekadenya, untuk melakukan aktivitas yang sama. Selain itu, ia juga sudah default untuk selalu menjadi karakter figuran.

review free guy
Free Guy | 20th Century Studios

Untuk memecahkan misteri ini, Millie lantas meminta bantuan dari partner gaming-nya, yang juga bekerja di perusahaan developer game Free City, Walter McKeys (Joe Keery). Awalnya Walter, Millie, rekannya, dan gamer Free City, menganggap kalau kelakuan inisiatif sendiri Guy ini karena adanya glitch.

Namun, ketika Walter menyelidiki, tidak ada glitch, error, bahkan pemain real-life yang memainkan karakter NPC ini. Wah lalu bagaimana nih si Guy bisa melakukan semua inisiatifnya sendiri terlepas sekali lagi, ia jelas-jelas NPC yang seharusnya begitu-begitu saja dalam game-nya?

Eksekusi Premis Yang Sangat Berhasil

Review Free Guy
Fee Guy | 20th Century Studios

Tentunya, kita harus menyaksikan filmnya untuk mengetahui jawabannya. Dan percayalah, kamu bakalan terkejut tapi puas dengan jawabannya. Tapi mau nantinya puas atau biasa saja, gue yakin kalian semua pasti setuju kalau eksekusi konsep kisah ini, sangat berhasil.

Pasalnya konsep kisah seperti Free Guy ini, sangat bisa menjadi mengecewakan apabila pengeksekusiannya salah. Untunglah sutradara Shawn Levy (The Internship, Night at the Museum), sangat berhasil dalam mengeksekusi premisnya ini.

Di tangannya, Free Guy terlihat dan terasa sangat enteng dan fun banget. Dan juga, ketika melihat dunia Free City-nya, kitapun serasa seperti salah satu warganya. Lalu switching antara real-life dan dunia Free City-nya pun sangat smooth. Jadi gak keliatan messy dan asal-asalan.

Pengarahan Levy ke aktornya pun juga terlihat sangat rapih dan jelas. Sehingga Reynolds cs, bisa langsung mengeksekusi arahan demi arahannya dengan baik. Intinya, kalau kamu sudah nonton dan senang dengan Night at the Museum, pasti paham dan bakalan suka dengan Free Guy.

Oh ya hampir ketinggalan, satu aspek lagi yang keren dari film ini, referensi demi referensi video game top dalam film ini gak langsung ditampilkan jelas-jelas begitu saja. Juga, gak maksa.

Contohnya, referensi sekaligus penggunaan elemen dari game platform-puzzle hit, Portal (2007), yang memang sangat pas dan sesuai banget dengan cerita yang sedang kita saksikan.

Taika Watiti Adalah Aktor Terbaik Daripada Sutradara Terbaik

Free Guy Taika Waititi Shawn Levy
Taika Waititi dan Shawn Levy | 20th Century Studios

Aspek positif pada poin sebelumnya, kian menjadi dengan penampilan seluruh aktornya yang mantap banget. Terlihat banget, walau Free Guy memiliki konsep yang baik secara literal atau non-literal, adalah main-main, namun seluruh aktornya tampil dengan sangat serius. Atau dengan kata lain, sangat peduli dengan proyek ini.

Reynolds lagi-lagi menunjukkan kalau ia bukan hanya sekedar Deadpool saja. Mau memerankan apapun, aktor Kanada 44 tahun ini, selalu terlihat total. Pokoknya, passionate banget.

Memerankan NPC yang sekali lagi adalah karakter non-playable yang harus melakukan apa-apanya berulang-ulang, tentunya bisa membuat bosan banget. Namun tidak dengan Reynolds. Ia seakan memiliki tanki energi yang sangat banyak.

a
Free Guy | 20th Century Studios

Pokoknya penampilan Reynolds selalu enerjik dari awal hingga akhir. Sehingga kitapun yang menyaksikannya juga tetap semangat. Cormier dan Keery, sama-sama tampil dengan sangat bagus, chemistry keduanya sangat pas.

Namun tetap saja yang mencuri perhatian gue banget adalah aktor sekaligus sutradara top, Taika Watiti (Thor: Ragnarok) sebagai bos perusahaan developer game Free City, Antwan. WOW! Waititi sukses membuat kita greget banget ketika menyaksikannya.

Greget, benci, tapi senang juga. Dan juga ketika melihat penampilannya, melalui review Free Guy ini gue berani katakan kalau sekeren-kerennya Waititi sebagai sutardara, ia masih lebih keren sebagai seorang aktor. Semoga saja ke depannya, sineas asal ini, kian kaya lagi resume-nya sebagai seorang aktor.

Film Penuh Pesan Moral Namun Tetap Playful

 Joe Kerry Bunny
Free Guy | 20th Century Studios

Akhirnya melalui review Free Guy ini, bisa kita simpulkan kalau film ini sangat seru dan asyik kita saksikan. Apalagi kalau kamu adalah gamer atau memang developer di perusahaan game developing besar di Indonesia, wah film ini relatable banget deh.

Selain itu, filmnya juga sarat akan pesan moral yang kemudian menjadi tema utama filmnya. Namun untungnya, penyampaiannya tetap playful dan fun. Kalaupun bukan gamer atau developer game, sebenarnya bakalan lumayan membuat bingung.

Tapi tenang saja, kita masih bisa kok untuk menikmati Free Guy-nya. Well, semoga review Free Guy ini, bisa memberikan inspirasi, membuat lebih dewasa, dan tentunya menghibur kalian semua.

Related Posts

1 of 98