Sepertinya pertarungan bisnis antara pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan Huawei sudah memicu sebuah konflik baru antara bisnis Eropa dan Tirai Bambu.
Pasalnya pemerintah China langsung turun tangan dengan mengancam bakal mempersulit dua industri telekomunikasi dari Benua Biru. Keduanya yang dimaksud adalah Nokia dan Ericsson.
Kementrian Perdagangan China telah mengatakan bakal menerapkan kontrol ekspor. Sehingga bisa menghambat Nokia dan Ericsson dalam mengirim produk-produk mereka yang dibuat di China.
Alasan China Mengambil Keputusan Ini
Kemarahan China muncul setelah pemerintah Inggris mengeluarkan perintah baru. Dimana perintah tersebut ditujukan kepada para operator untuk tidak membeli komponen jaringan 5G dari Huawei.
Bahkan perangkat-perangkat jaringan milik Huawei harus dicabut. sehingga ditargetkan nanti tidak ada lagi tersedia di jaringan telekomunikasi Inggris pada 2027 mendatang.
Pemerintah China ternyata khawatir jika negara-negara lain di Uni Eropa bakal mengikuti keputusan dari Amerika dan Inggris. Pasalnya kedua sekutu tersebut lebih dulu mencekal Huawei.
Apabila Huawei mulai dilarang di Eropa, maka kedua kompetitor di sektor telekomunikasi. Nokia dari Finlandia dan Ericsson dari Swedia bakal menjadi pihak yang diuntungkan.
China Tidak Akan Segan-Segan dengan Keputusan Tersebut
Walaupun begitu, seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Reuters, China hanya bakal mengambil langkah ancaman tersebut jika terjadi kejadian yang buruk saja. Misalkan pabrikan China seperti Huawei benar-benar sudah diblokir oleh negara-negara Eropa.
Disamping itu, Nokia dan Ericsson belum memberikan tanggapan soal ancaman China tersebut. Uni Eropa sampai sejauh ini belum mengeluarkan pelarangan penggunaan perangkat Huawei oleh AS yang dianggap salah satu mata-mata pemerintah China.
Tetapi otoritas Uni Eropa kini sudah menerapkan aturan ‘toolbox’. Dimana di dalamnya berisikan keamanan yang perlu diikuti oleh suatu negara di benua tersebut. Terkait penggunaan perangkat yang digunakan untuk membangun jaringan 5G.
Awal mula kecurigaan Huawei ketika AS menuding perangkat-perangkat jaringan milik China berguna sebagai alat mata-mata. Serta menyadap data untuk diteruskan ke pemerintah China.
Sebagai informasi, pada Mei 2019 lalu Departemen Perdagangan AS secara resmi memasukkan nama Huawei dalam daftar hitam ‘Entity List’. Sehingga mereka tidak diperkenankan untuk membeli perangkat dari perusahaan AS.