Semasa kampanye, Donald Trump sering mempromosikan dirinya dan menyerang lawan politik menggunakan sosial media. Dan yang paling sering digunakannya adalah si burung biru, Twitter. Hasilnya? kicauan Donald Trump sering kali menjadi viral dan hasilnya dia menjadi Presiden dari Amerika Serikat.
Trump sendiri juga tidak bisa memungkiri bahwa dirinya sangat terbantu dengan kehadiran Twitter dalam hal popularitas. Semua kicauannya membuatnya begitu dikenal oleh masyarakat Dunia, termasuk dalam negeri.
“Biar saya katakan kepada Anda tentang Twitter,” kata Trump dalam sebuah wawancara bulan Maret lalu. “Saya pikir saya tak akan ada di sini kalau bukan karena Twitter, karena kita punya pers yang palsu dan tidak jujur.”
Terbantu dengan Twitter Jadi Presiden Amerika Serikat, Pendiri Twitter Malah Tidak senang Sama Sekali
Evan Williams, salah satu pendiri Twitter justru merasa tidak bahagia bahkan menyesali peranan Twitter mendongkrak popularitas Trump. Presiden terpilih dari partai Republik itu seringkali memicu kontroversi lewat pernyataan yang dia lontarkan.
“Itu buruk sekali, peranan Twitter dalam hal tersebut,” kata Williamns mengutarakan ketidaksukaannya terhadap Trump, dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, sebagaimana dirangkum Dafunda Tekno, Senin (22/5/2017).
“Kalau benar dia tidak akan menjadi presiden tanpa bantuan Twitter, maka saya minta maaf,” lanjut dia.
Sampai Saat ini Donald Trump masih menulis Kicauan Penuh Kontroversi di Twitter
Bahkan setelah terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat dirinya tidak mengubah kebiasaan mengoceh di twitter. Lewat akun Twitter pribadinya di @realdonaldtrump dia terus mengatakan hal yang terkadang ofensif bagi sebagian orang.
Namun bukan berarti tidak ada orang yang mendukung dirinya, Jack Dorsey contohnya. Salah satu pendiri Twitter itu mendukung Donald Trump untuk terus menge-tweet lewat platform yang dia kelola.
Bedanya dia hanya meminta sang presiden untuk lebih bijak. Selain itu apa yang dilakukan Trump juga menunjukkan transparansi pemerintahannya saat ini.
“Saya pikir sangat penting untuk membuka pembicaraan-pembicaraan tersebut ketimbang dilakukan di balik pintu tertutup,” kata Dorsey.