Belakangan ini para stargazer kaget dengan lintasan cahaya di langit Inggris 19 April 2020. Sehingga banyak teori yang muncul setelah kejadian itu terjadi, bahkan ada yang menduga itu invasi UFO.
“Tidak bisa dibilang pesawat karena cahaya kelap-kelip di bawah mereka dan bentu itu terbang rendah melambat. Bukan juga meteor karena tidak konvoi… #UFOs” ungkap salah seorang warganet di Twitter.
Selain itu ada juga yang menulis “apakah orang sadar ada apa rentetan satelit di langit Inggris sekarang? sepertinya ada 50?”
Dikira Invasi UFO, Ternyata Satelit SpaceX Milik Elon Musk

Thought I was witnessing an alien invasion tonight. Excuse the quality of the photos, I was in a hurry.
— Colm O Laoi (@virtualcolm) April 19, 2020
Turns out it was a Starlink satellite train.
Never seen anything like it before. What an amazing sight #starlink #satellite #night #lights #Essex #sky #stars pic.twitter.com/WanRRzXCpo
Seperti yang Dafunda Tekno kutip dari Express, ternyata cahaya itu berasal dari satelit Starlink milik SpaceX dari perusahaan Elon Musk. Terlihat sekitar ada 60 yang mengorbit. Totalnya ada 420 satelit Starlink yang sudah beroperasi.
Thought I was witnessing an alien invasion tonight. Excuse the quality of the photos, I was in a hurry.
— Colm O Laoi (@virtualcolm) April 19, 2020
Turns out it was a Starlink satellite train.
Never seen anything like it before. What an amazing sight #starlink #satellite #night #lights #Essex #sky #stars pic.twitter.com/WanRRzXCpo
Apa itu Starlink?
Starlink adalah salah satu tujuan dari SpaceX yang cukup kontroversial. Pasalnya mereka ingin meluncurkan 12 ribu satelit ke orbit Bumi. Tujuannya supaya internet bisa diakses ke semua pelosok Bumi.
Satelit yang pertama sudah diluncurkan pada Mei 2019, semakin hari semakin meningkat jumlah satelit yang diangkasakan.
Walaupun demikian, ide tersebut banyak dari astronom yang menentang. International Astronomiacal Union (IAU) juga tidak diam soal ini.
“Pertama, permukaan satelit yang biasa terbuat dari logam sangat reflektif. Pantulan dari matahari selama berjam-jam membuat terlihat titik-titik bergerak lambat saat malam hari,” ungkap IAU di sebuah pertnyataannya.
Walaupu titik-titik itu terlihat samar-samar, refleksi itu cukup mengganggu teleskop astronomik yang berada di daratan.
“Kedua, sekalipun ada upaya untuk menghindari gangguan dari frekuensi astronomi radio. Sinyal radio agregat yang dipancarkan dari konstelasi satelit cukup mengancam pengamatan astronomi pada panjang gelombang radio,” jelasnya.
Di dalam pernyataan tersebut ia juga menjelaskan kemajuan terbaru dari astronomi radio yang sangat kursial. Pasalnya bisa membuat banyak hal, seperti gambar pertama dari lubang hitam (black hole) atau pengembangan lebih dalam soal pembentukan planet.